Salisilamida adalah analgesik turunan salisilat dengan pembentukan ikatan amida antara gugus karboksil asam salisilat dan gugus amina. Salisilamida mempunyai masa kerja yang cepat, memiliki kalarutan yang tinggi dan toksisitas lebih rendah. Salisilamida bersifat asam lemah dengan pK 8,2. Hal ini dikarenakan salisilamida memiliki jumlah molekul terion lebih banyak, dengan banyaknya molekul yang terion membuat salisilamida mudah terhidrolisis dan menjadi tidak stabil, sehingga dilakukan uji stabilitas salisilamida untuk mengetahui pengaruh pH terhadap stabilitas salisilamida. Dengan adanya penelitian ini dapat membantu proses pengembangan obat dan formulasi sediaan salisilamida. Sebelum dilakukan pengujian, diperlukan validasi metode dari analisis yang digunakan yaitu KLT – Densitometri. Validasi yang dilakukan uji spesifisitas, uji linieritas, uji akurasi, dan uji presisi. Hasil validasi uji spesifisitas Rs sebesar 12, uji linieritas r sebesar 0,9990, uji akurasi persen perolehan kembali sebesar 98,7 kurang lebih 2,5 dan uji presisi dengan KV rata – rata sebesar 0,32 persen, sehingga dikatakan metode ini dapat digunakan untuk uji stabilitas salisilamida. Uji stabilitas dilakukan dengan melarutkan salisilamida dalam dapar pH basa (7,0; 8,0; 9,0; 10,0; dan 11,0) dengan konsentrasi 0,02 M dan kekuatan ion 0,2 dan diletakkan pada waterbath shaker suhu 40 derajat Celcius. Masing-masing sampel diteliti kadarnya pada 0, 1, 2, 4, dan 6 jam. Sampel diamati dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-Densitometri. Pengamatan KLT – Densitometri dilakukan pada panjang gelombang 304 nm. Uji stabilitas yang diamati yaitu penetapan kadar salisilamida pada berbagai pH basa, penentuan orde reaksi, dan tetapan laju reaksi (k). Dari hasil penelitian didapatkan degradasi salisilamida dalam dapar pH basa mengikuti orde satu. Kemudian salisilamida dalam berbagai pH basa didapatkan nilai tetapan laju reaksi berturut – turut sebesar 2,30.10-2 kurang lebih 1,22.10-2; 3,73.10-2 kurang lebih 1,89.10-2; 2,06.10-2 kurang lebih 0,54.10-2; 3,64.10-2 kurang lebih 0,39.10-2; dan 1,40.10-2 kurang lebih 0,28.10-2 jam-1. Dari hasil analisis statistik ANOVA one way dan Tukey HSD dengan taraf signifikansi sebesar 0,05, diketahui bahwa pada masing – masing pH ditemukan adanya perbedaan bermakna nilai laju reaksi pada pH 8 dan pH 10 dan pada pH 11 nilai laju reaksi paling rendah dibandingkan lainnya. Rendahnya laju reaksi disebabkan efek resonansi dan resistensi serangan nukleofilik oleh ion hidroksida pada pH basa sehingga salisilamida menjadi stabil.