Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Laporan Kasus: Tuberkulosis Paru Milier Kasus Baru Terkonfirmasi Klinis Putri, Anggi; Yulianti, Dian Yulianti; Bachtiar, Deva
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 3 No. 2 (2025): Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v3i2.344

Abstract

Tuberkulosis paru (TB) merupakan penyakit infeksi yang serius dan masih menjadi salah satu penyebab utama kematian global, termasuk di Indonesia. Pada tahun 2019, tercatat 845.000 kasus baru TB paru dengan sekitar 92.000 kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diagnosis dan pengelolaan tuberkulosis paru milier pada seorang pasien. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif, yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara TK.I Pusdokkes Polri, Jakarta. Subjek adalah seorang pria berusia 19 tahun yang terdiagnosis tuberkulosis paru milier secara klinis berdasarkan hasil pemeriksaan radiografi. Hasil menunjukkan bahwa pasien mengalami gejala utama seperti sesak napas, batuk tidak berdahak, dan penurunan berat badan. Tatalaksana yang diberikan meliputi pengobatan dengan obat anti-tuberkulosis (OAT) selama enam bulan, dengan evaluasi berkala. Kesimpulannya, pengobatan yang tepat dan deteksi dini sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi dan penularan TB. Edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya juga diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan terhadap pengobatan.
Laporan Kasus: Tuberkulosis Paru Milier Kasus Baru Terkonfirmasi Klinis Putri, Anggi; Yulianti, Dian Yulianti; Bachtiar, Deva
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 3 No. 2 (2025): Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v3i2.344

Abstract

Tuberkulosis paru (TB) merupakan penyakit infeksi yang serius dan masih menjadi salah satu penyebab utama kematian global, termasuk di Indonesia. Pada tahun 2019, tercatat 845.000 kasus baru TB paru dengan sekitar 92.000 kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diagnosis dan pengelolaan tuberkulosis paru milier pada seorang pasien. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif, yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara TK.I Pusdokkes Polri, Jakarta. Subjek adalah seorang pria berusia 19 tahun yang terdiagnosis tuberkulosis paru milier secara klinis berdasarkan hasil pemeriksaan radiografi. Hasil menunjukkan bahwa pasien mengalami gejala utama seperti sesak napas, batuk tidak berdahak, dan penurunan berat badan. Tatalaksana yang diberikan meliputi pengobatan dengan obat anti-tuberkulosis (OAT) selama enam bulan, dengan evaluasi berkala. Kesimpulannya, pengobatan yang tepat dan deteksi dini sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi dan penularan TB. Edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya juga diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan terhadap pengobatan.
Laporan Kasus: Penyakit Paru Obstruktif Kronis Fadilah, Ananda; Yulianti, Dian; Bachtiar, Deva
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 5 No. 10 (2025): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v5i10.2899

Abstract

COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) is a chronic respiratory disease that is preventable and treatable, characterized by progressive and persistent airflow obstruction, associated with an inflammatory response in the airways due to exposure to certain gases or particles. COPD is diagnosed in patients with a history of worsening shortness of breath during physical activity and with advancing age, accompanied by productive cough, or in those with a similar history and a Brinkman Index score of ?200. The prevalence of COPD increases significantly with age, peaking in individuals in their 60s. It is notably higher in men compared to women. A 2013 study of smokers aged over 40 years showed that the prevalence of COPD in Jakarta, Banten, and West Java was 5.4% in urban areas and 7.2% in rural areas. This paper discusses the case of a 50-year-old male diagnosed with COPD. Based on the data obtained, the patient should receive appropriate management for COPD, including bronchodilator therapy accompanied by antibiotics. The patient’s condition will be evaluated periodically to monitor disease progression. Additionally, the patient will receive education to help him understand the risks associated with his condition.