Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS HUBUNGAN-HUBUNGAN DERMATITIS KONTAK ALERGI PADA PEMULUNG Wiratama, Rifki; Cahyati, Widya Hary; Laksono, Budi
Health Publica Vol 1, No 02 (2020): Health Publica Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/hp.v1i02.3693

Abstract

AbstractGlobally dermatitis affects about 230 million people or 3.5% of the world's population. The prevalence is dominated by women, especially in the reproductive period, namely the age of 15-49 years, the prevalence of dermatitis in Indonesia is 6.78%, thus work contact is one of the most frequently reported events and the incidence varies between 50-190 cases per 100,000 workers per year . This study aims to analyze the relationship of personal hygiene, knowledge, the use of self-protection equipment, and the working period of allergic contact dermatitis in scavengers in the Yogyakarta Piyungan landfill. This type of research is observational analytic research with cross sectional design. The research sample was 112 scavengers. The analysis of this research uses Path Analysis. The results showed that there was a direct relationship of personal hygiene to allergic contact dermatitis with path coefficient of 0.243 (p = 0.003 <0.05), there was a direct relationship of knowledge of allergic contact dermatitis with path coefficient of 0.216 (p = 0.000 <0.05), there was the relationship of PPE use to allergic contact dermatitis with path coefficient of 0.124 (p = 0.001 <0.05), there is a relationship of working period to allergic contact dermatitis with path coefficient of 0.253 (p = 0.000 <0.05).Keywords: Allergic contact dermatitis, scavengers, personal hygiene            Â AbstrakSecara global dermatitis mempengaruhi sekitar 230 juta orang atau 3,5% dari populasi dunia. Prevalensi di dominasi kelompok perempuan khususnya dalam periode reproduksi yaitu umur 15-49 tahun, prevalensi dermatitis di Indonesia sebesar 6,78%, demikian kontak akibat kerja merupakan salah satu kejadian yang sering dilaporkan dan insidennya bervariasi diantara 50-190 kasus per 100.000 pekerja per tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan personal hygiene, pengetahuan, pemakaian alat pelindug diri, dan masa kerja terhadap dermatitis kontak alergi pada pemulung di tempat pembuangan sampah Piyungan Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 112 pemulung. Analisis penelitian ini menggunakan Path Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan langsung daripersonal hygiene  terhadap dermatitis kontak alergi dengan koefisen jalur sebesar 0.243 (p=0.003<0.05), ada hubungan langsung daripengetahuan terhadap dermatitis kontak alergi dengan koefisen jalur sebesar 0.216 (p=0.000<0.05), ada hubungan pemakaian APD terhadap dermatitis kontak alergi dengan koefisen jalur sebesar0.124 (p=0.001<0.05), ada hubungan masa kerja terhadap dermatitis kontak alergi dengan koefisen jalur sebesar0.253 (p=0.000<0.05). Kata kunci: Dermatitis kontak alergi, pemulung,personal hygiene
Analysis of The Relationship Allergic Contact Dermatitis on Scavengers Wiratama, Rifki; Hary Cahyati, Widya; Laksono, Budi
Public Health Perspective Journal Vol 5, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Occupational skin disease is the second most common occupational disease in Europe after musculoskeletal injuries, while the most common occupational skin disease is contact dermatitis, accounting for 70-90%. Determining the cause of contact dermatitis in the work environment is very important, because avoiding the causative agent will lead to a cure and reduce the recurrence rate. This study aims to analyze the relationship between personal hygiene, knowledge, use of personal protective equipment, and working period of allergic contact dermatitis in scavengers at the Piyungan Yogyakarta garbage dumpsite. This type of research is an observational analytic study with a cross sectional design. The research sample was 112 scavengers. The analysis of this research uses Path Analysis. The results showed that there was a direct relationship of personal hygiene to allergic contact dermatitis with a path coefficient of 0.243 (p = 0.003 <0.05), there was a direct relationship of knowledge of allergic contact dermatitis with a path coefficient of 0.216 (p = 0.000 <0.05), There was a correlation between the use of PPE on allergic contact dermatitis with a path coefficient of 0.124 (p = 0.001 <0.05). There was a relationship between working period and allergic contact dermatitis with a path coefficient of 0.253 (p = 0.000 <0.05). Scavengers should increase knowledge about allergic contact dermatitis, especially regarding the impact and prevention of allergic contact dermatitis and pay more attention to regular individual hygiene.
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana di Desa Cikunir, Tasikmalaya, Jawa Barat Wiratama, Rifki; Sriagustini, Isyeu
Jurnal Kesehatan Global Vol 7, No 2 (2024): Edisi Mei
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v7i2.6018

Abstract

Kurangnya pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat Desa Cikunir dalam menghadapi bencana serta masih adanya kesenjangan antara pengetahuan dan akses terhadap informasi yang belum diketahui oleh masyarakat untuk merancang strategi kesiapsiagaan yang efektif. Tujuan dari penelitian ini untuk menilai kesiapsiagaaan masyarakat di Desa Cikunir Kabupaten Tasikmalaya mengenai bencana. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 232 responden. Teknik pengambilan dilakukan secara seluruh masyarakat yang ada di Desa Cikunis (total sampling). Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat belum siap akan terjadinya bencana pada lingkungan daerah tempat tinggal serta kemungkinan akan terjadinya bencana yang ada disekitar masyarakat baik bencana alam maupun non-alam maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Desa Cikunir dalam kesiapsiagaan bencana. Saran untuk penelitian ini lebih meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bencana dapat dilakukan berupa kampanye edukasi yang lebih intensif, menyentuh  beberapa aspek yang meliputi jenis bencana, tanda-tanda awal, dan dampak potensial. Pemerintah setempat juga perlu memastikan informasi tersedia melalui berbagai saluran, melibatkan tokoh masyarakat, dan menyusun strategi pembentukan dan penguatan kesiapsiagaan daerah.
Analisis Kesiapsiagaan Ibu Rumah Tangga dalam Pencegahan Stunting Ditinjau Pemberian ASI Eksklusif dan Sanitasi : Analisis Kesiapsiagaan Ibu Rumah Tangga dalam Pencegahan Stunting Ditinjau Pemberian ASI Eksklusif dan Sanitasi Wiratama, Rifki; Wulandari, Endah Sri
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2024): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v9i3.424

Abstract

Stunting is a condition that indicates growth failure in children due to chronic malnutrition, recurrent infections, and inadequate psychosocial stimulation. If left untreated, stunting can lead to impaired physical development and hurt cognitive development, educational performance, and even economic productivity in adulthood. This study aims to analyze housewives' preparedness to prevent stunting, viewed from aspects of sanitation and exclusive breastfeeding in Cikunir Village, Tasikmalaya Regency. The research method used is a quantitative approach with a descriptive-analytical design. Data were collected from 39 housewife respondents who have children under five years old through questionnaires and direct observation. Data analysis was performed using the Spearman correlation test. The study results show that exclusive breastfeeding has a significant positive correlation with the occurrence of stunting (p-value=0.042), as does access to clean water (p-value=0.001) and access to restrooms (p-value=0.016), while the type of restroom was not significant (p-value=0.060). These findings indicate that access to clean water has a highly significant relationship with the incidence of stunting in children under five years old. However, the type of restroom was not significantly associated with stunting. In conclusion, the low prevalence of stunting in the study location is likely due to the limited practice of exclusive breastfeeding and sanitation access. Furthermore, efforts should be prioritized to increase the coverage of exclusive breastfeeding, provide adequate sanitation access, and raise community awareness about restroom sanitation and the surrounding environment to further reduce the incidence of stunting.
Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Lingkungan Kerja pada Pekerja Perempuan Pengrajin Anyaman Bambu Sriagustini, Isyeu; Wiratama, Rifki; Lisnawati, Lilis; Danefi, Tupriliani
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i2.14964

Abstract

Background: Tren tenaga kerja perempuan di Indonesia mengalami peningkatan, tetapi para pengrajin anyaman bambu, yang mayoritas perempuan, masih menghadapi risiko paparan bahan kimia berbahaya dan berbagai jenis potensi bahaya lainnya yang dapat membahayakan kesehatan reproduksi mereka dan perlu ditanggulangi. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi dan lingkungan kerja dan akses para pengrajin perempuan anyaman bambu terhadap layanan kesehatan reproduksi. Metode: Mitra dari kegiatan ini adalah pelaku usaha pembuatan kerajinan anyaman bambu di desa Jaya mukti, Kecamatan Leuwisari , Kabupaten Tasikmalaya.  Sasarannya adalah pengrajin perempuan yang berjumlah sebanyak 50 orang, namun  yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 28 orang. Metode kegiatan yang digunakan adalah pendidikan masyarakat dengan pendekatan penyuluhan atau edukasi. Hasil: Hasil kegiatan menunjukan pengetahuan peserta mengenai kesehatan reproduksi dan lingkungan kerja sebelum edukasi paling banyak pada kategori kurang (75%) dan sangat sedikit pada kategori baik (11%). Terdapat peningkatan pengetahuan sesudah edukasi. Peserta dengan kategori Pengetahuan baik meningkat menjadi 61% dan yang berpengetahuan kurang  menjadi menurun sampai 7%. Kesimpulan: Kegiatan edukasi yang dilakukan berhasil meningkatkan Pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan reproduksi dan lingkungan kerja dan juga pelayanan kesehatan reproduksi yang ada di puskesmas setempat.