Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Sosialisasi Buku Kia Versi 2020 Bagi Kader di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2021 Fenty Agustini; Tupriliany Danefi
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pelayanan dan Pengadian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v5i2.1686

Abstract

Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah dengan angka kematian ibu tertinggi ke-3 di Jawa Barat, pada tahun 2016 Angka Kematian Ibu di Kabupaten Tasikmalaya adalah 145,23/100.000 KH dan angka kematian bayi tertinggi ke-4 yaitu pada tahun 2016 sebesar 8,23/1000 KH.  Berdasarkan data pendahuluan yang diperoleh dari kader Desa Cikunir didapatkan hasil bahwa sebagian besar buku KIA disimpan di posyandu dengan alasan biar tidak rusak sehingga sebagian besar ibu tidak memahami isi yang terdapat didalam buku KIA. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk Sosialisasi  Buku KIA Versi 2020 Bagi Kader di Desa Padasuka Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2021. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi Buku KIA Versi 2020 Bagi Kader di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2021. Dengan terlebih dahulu dilakukan pre test dan setelah dilakukan sosialisasi dilaksanakan post test untuk mengukut sejauh mana efektivitas pelaksanaan sosialisasi. Sasaran sosialiasi kader adalah kader di Desa Cikunir Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna berjumlah 12 orang yaitu perwakilan kader setiap posyandu. Dari 12 orang kader, sebanyak 10 orang (83,3%) mengalami kenaikan nilai dari pre test dan post test sedangkan 2 orang (16,7%) memiliki nilai yang tetap. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan kader. Kata kunci : Sosialisasi, Buku KIA, Kader
Knowledge and Attitude’s Men in Family Planning with Stop Motion Video Design in Tasikmalaya District Hapi Apriasih; Tupriliany Danefi
JURNAL KEBIDANAN Vol 10, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v10i1.5428

Abstract

Indonesia is facing problems with the quantity and quality of human resources. One of the controls on this population is the family planning program. Currently, implementation of development-oriented to justice and gender equality in Indonesia has been implemented, it needs efforts to increase men's participation in family planning, namely by promoting media using digital marketing, one of which is by stop motion animation video media. The purpose of this study is to know the differences in knowledge and attitudes of men/husbands about male contraception in family planning before and after the screening of stop motion videos and to know the picture of male participation in family planning. The research method used was Pre-Experimental with one group pre-test and post-test design. The statistical test used is Wilcoxon. Based on data in Tasikmalaya in 2017 the coverage of contraceptive use from 8589 active acceptors there were 134 condom users (1.56%) and 10 MOP (0.11%) while in 2018 the contraceptive use coverage of 9376 active acceptors contained users 134 condoms (0.014%) and MOP 14 people (0.10%) the data shows that although there was an increase in the number of active family planning acceptors which was 0.22%, the number of male acceptor users decreased including 0.01% MOP and condom 1,54%. An increase in average knowledge after video viewing to 72.42 with an increase of 16.08 for knowledge and attitude variables to become 33.77 with an increase of 1.65 it illustrates the use of video stop motion media effective in increasing male knowledge.
The Utilization of KIA Book in Padasuka Village in Sukarame Community Health Center Fenty Agustini; Tupriliany Danefi
JURNAL KEBIDANAN Vol 11, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v11i1.6471

Abstract

Pada tahun 2018 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukarame terdapat 4 kasus kematian ibu dan 6 kasus kematian bayi. Salah satu faktor penyebab tidak langsung dari kematian ibu yaitu terlambat mengetahui tanda bahaya kehamilan. Salah satu upaya untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan pemanfaatan buku KIA. Saat ini persebaran buku KIA di Indonesia sudah mencapai 94%. Akan tetapi meskipun data survei kesehatan nasional (Sirkesnas) 2016 menunjukkan sebanyak 81,5% ibu hamil telah memiliki buku KIA, hanya 60,5% di antaranya yang bisa menunjukkan dan hanya sebanyak 18% buku KIA yang terisi lengkap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemanfaatan buku KIA oleh ibu balita. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan pemanfaatan buku KIA di Desa Padasuka. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar persepsi buku KIA pada  ketegori positif yaitu  92,31%,  membawa buku KIA ke fasilitas kesehatan pada  kategori bawa sebesar  61,54%, membawa buku KIA ke posyandu  100%, menjaga Buku KIA pada  kategori terawat sebesar  62,82 %, bertanya apabila ada yang kurang jelas dari buku KIA untuk kategori bertanya sebesar  73,08 %, pengetahuan kategori baik sebesar  33,33 %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagin besar ibu sudah memanfaatkan buku KIA meliputi persepsi positif terhadap buku KIA, membawa buku KIA ke posyandu dan membawa buku KIA ke pelayanan kesehatan lain, kondisi buku KIA terawat, bertanya kepada petugas kesehatan, akan tetapi sebanyak 66,67% tidak membaca buku KIA terbukti dari pengetahuan ibu sebanyak 66,67% termasuk kategori kurang.
Effectiveness of Consumption Iron Tablets with Orange Juice to Increase Haemoglobin Levels in Pregnancy Tupriliany Danefi; Hapi Apriasih
JURNAL KEBIDANAN Vol 10, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v10i1.5427

Abstract

Pregnant women have a risk of anemia. The incidence of anemia in first trimester of pregnancy is 20%, second trimester of 70% and third of 70%. More than ¾ pregnant women experience iron deficiency and more than 1/3 pregnant women have anemia.The purpose of this research was to determine effectiveness of consumption iron tablets with orange juice to increase hemoglobin levels in pregnancy in the working area of Singaparna Public Health Center Tasikmalaya in 2019. Research used quantitative analytical with Quasi Experiment with design pre-test and post-test with control group. The analysis used is univariate, bivariate analysis used paired T- test and Wilcoxon test. The population in this research were all Trimester II pregnant women in Singaparna Public Health Center area with a sampling technique using purposive sampling to obtain a sample of 50 pregnant women. Based on the results of the research found that there was an increase in the average levels of Haemoglogin in the intervention group from 11.62% gr to 11.79 gr%, but these results were not statistically significant using the Wilcoxon test (P value 0.979). Control group (water) showed a decrease in haemoglobin levels from 11.68% gr to 11.38 gr% and this result was not statistically significant using the Paired T Test. The conclusion in this research is an increase in the average level of Hb in the intervention group (orange juice). Recommendations There is a need for control of diet which can also have an impact on increasing levels of Hb.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Kader Posyandu Remaja Uswatun Hasanah Desa Cikunir Santi Susanti; Hapi Apriasih; Tupriliany Danefi
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2020): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.822 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v3i2.579

Abstract

Masa remaja merupakan masa storm and stress, karena remaja mengalami banyak tantangan baik dari diri mereka sendiri (biopsychosocial factors) ataupun lingkungan (environmental factors). Apabila remaja tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, mereka dapat berakhir pada berbagai masalah kesehatan yang begitu kompleks sebagai akibat dari perilaku berisiko yang mereka lakukan. Melalui focus grup discucion (FGD) diperoleh informasi dari 35 responden remaja sebagai berikut 48,7% belum mengetahui tentang kesehatan reproduksi khususnya terkait infeksi menular seksual, 45,71% sudah mempunyai pacar. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membentuk kader posyandu remaja di Desa Cikunir wilayah kerja puskesmas Singaaparna Kabupten Tasikmlaya tahun 2019. Melalui program ini manfaat untuk Desa Cikunir akan mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten dalam menyelenggarakan posyandu remaja di wilayah desa. Metode dalam program pengabdian masyarakat menggunakan metode eskperimen dengan metode one group pretest posttest. Pretest pertama dilakukan untuk mengukur pengetahuan kader remaja tentang posyandu remaja, kesehaatan reproduksi, gizi pada remaja dan IMS-HIV/AIDS. Kemudian para kader mendapatkan pelatihan terkait materi posyandu remaja selama 2 hari. Postest dilakukan setelah kegiatan pelatihan selesai. Hasil analisis data ditemukan perbedaan rata-rata skor pengetahuan sebelum dengan setelah pelatihan kader dilaksanakan. Uji bivariate menunjukkan p< 0,05 artinya terdapat perbedaan pengetahuan sebelum diberikan pelatihan dengan pengetahuan subyek setelah diberikan pelatihan. Kesimpulan melalui pelatihan kader remaja mampu meningkatkan perubahan pengetahuan kader posyandu remaja. Kepada ketua kelompok kerja posyandu untuk dapat meningkatkan program pembinaan kader posyandu remaja melalui pendidikan dan pelatihan yang rutin dan berkelanjutan. Kepada Puskesmas disarankan untuk membina dan melakukan pemantauan posyandu sehingga mampu membentuk posyandu remaja yang mandiri.
Cegah Stunting dengan Penyuluhan Gizi Seimbang pada Masa Menyusui di Desa Sukamulya Kecamatan Singaparna Tupriliany Danefi; Lilis Lisnawati
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v3i1.76

Abstract

Introduction: Optimal nutritional intake during the breastfeeding mother phase is one way to prevent stunting in toddlers in the future. This is part of preventing stunting in the first 1000 days of birth. One of the direct causes of stunting in toddlers is malnutrition during the first 1000 days of a child's life. Therefore, stunting prevention needs to start when women are pregnant, breastfeeding and until the child is 2 years old. Objective: this community service activity is to increase the understanding and knowledge of breastfeeding mothers about balanced nutrition during breastfeeding. Method: This community service activity was carried out in a toddler class in Sukamulya Village. By first carrying out the pre test and after carrying out the counseling the implementation of the post test is to measure the extent to which the effectiveness of the implementation of the counseling given. The target was breastfeeding mothers in Sukamulya Village, Working Area of ​​the Singaparna Health Center, a total of 41 people. Result: The results obtained were 19 people (46.3%) experienced an increase in scores from pre-test to post-test and those who experienced a decrease were 7 people (17.1%), with the same value of 15 people (36.6%) and an increase in knowledge in the good category from 95.1% to 97.6%. Conclusion: Based on the results of these activities it can be interpreted that balanced nutrition counseling activities during breastfeeding are quite effective for increasing knowledge.
Kelas Bapak Peduli ASI Eksklusif Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2021 Tupriliany Danefi
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v7i2.1956

Abstract

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Menurut Unicef Framework faktor penyebab stunting pada balita salah satunya yaitu asupan makanan yang tidak seimbang. Asupan makanan yang tidak seimbang termasuk dalam pemberian ASI eksklusif yang tidak diberikan selama 6 bulan [1]. Berdasarkan Laporan Hasil BPB Puskesmas Singaparna, 2018 Desa cikunir merupakan desa dengan jumlah kasus kejadian stunting no 2 yaitu 139 kasus, dan Desa Cikunir merupakan Desa Binaan STIKes  Respati dan cakupan ASI ekslusif yang paling rendah di desa Cikunir sebanyak 52,1%.  Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan dukungan suami (bapak), kepedulian selama proses menyusui ASI eksklusif. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam kelas bapak peduli asi eksklusif sebagai upaya pencegahan stunting di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2021. Dengan terlebih dahulu dilakukan pre test dan setelah dilakukan penyuluhan dilaksanakan post test untuk mengukur sejauh mana efektivitas pelaksanaan penyuluhan yang diberikan. Sasaran kelas bapak peduli ASI adalah suami ibu hamil (calon bapak) di Desa Cikunir Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna berjumlah 12 orang. Dari 12 suami ibu hamil, sebanyak 11 orang (91,67%) mengalami kenaikan nilai dari pre test dan post test, dan apat dikategorikan pengetahuan baik mengalami peningkatan dari 16,67% di pre test menjadi 83,33% ketika di post test.  Berdasarkan hasil kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan dalam kelas bapak peduli ASI cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan.
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2014 Santi Susanti, SST,M.Kes; Tupriliany Danefi, SST,M.Kes; Fenty Agustini, SST, M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 6 No. 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v6i2.3

Abstract

Angka kematian ibu merupakan indikator kesehatan suatu bangsa. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia(SDKI) tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup, angka tersebut masih tertinggi di Asia. Demikian juga hasil SDKI tahun 2012 ditemukan AKI semakin tinggi yaitu 359/100.000 Kelahiran Hidup. Pendarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu yaitu 28 persen(28%). Anemia pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu. Di Wilayah Puskesmas Singaparna ditemukan masih tingginya ibu hamil dengan anemia yaitu 255 orang atau sebanyak 20,76%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun 2015. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatanCross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah Puskesmas Singaparna Tahun 2014. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jenis data adalah data sekunder. Waktu penelitian dilaksanakan dalam waktu 6 bulan. Hasil penelitian. Terdapat hubungan antara Umur dan Status Gizi dengan anemia dalam kehamilan. Tidak terdapat hubungan antara paritas dan usia kehamilan dengan anemia dalam kehamilan. Ibu dengan KEK memiliki resiko anemia 2 x lebih besar dibandingkan ibu yang tidak anemia. Ibu yang hamil di periode usia resiko tinggi memiliki resiko anemia 1 x lebih tinggi dibandingkaan ibu yang hamil diusia reproduksi sehat. Simpulan dan saran. Status gizi ibu merupakan faktor dominan risiko anemia kehamilan. Saran ibu dianjurkan hamil di usia reproduksi sehat dan mempersipakan kehamilan melalui asuhan prakonsepsi untuk mendapatkan status kesehatan yang baik sebelum kehamilan
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KUNJUNGAN IBU YANG MEMILIKI BALITA KE POSYANDU DI DESA CIDADALI KECAMATAN CIKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2012. Tupriliany Danefi, SST. M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 4 No. 1 (2013): Februari 2013
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v4i1.16

Abstract

Posyandu sebagai wahana alih informasi dan teknologi dari petugas kesehatan kepada masyarakat, pada masa krisis ekonomi keberadaannya kurang menggembirakan (Depkes RI, 2001). Berdasarkan studi pendahuluan, didapatkan adanya penurunan jumlah kunjungan peserta Posyandu di Desa Cidadali Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya dari 544 orang menurun menjadi 104 orang bulan Pebruari 2011. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan kunjungan ibu yang memiliki balita ke posyandu di Desa Cidadali Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita di Desa Cidadali Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 540 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah simpel random sampling sehingga didapatkan semua ibu yang mempunyai balita sejumlah 63. Dalam penelitian ini menggunakan Analisa univariat dilakukan untuk mendeskripsikan variabel pengetahuan dan kunjungan ibu yang memiliki balita ke posyandu. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang posyandu di Desa Cidadali Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012 sebagian besar termasuk kategori kurang. Serta tingkat kunjungan balita ke posyandu di Desa Cidadali Kecmatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012 sebagian besar termasuk kategori tidak pernah. Saran yang direkomendasikan adalah instansi kesehatan dapat meningkatkan fasilitas pelayanan di posyandu sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat pelayanan dasar bagi masyarakat.
GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2013 Tupriliany Danefi, SST. M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 5 No. 1 (2014): Februari 2014
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v5i1.27

Abstract

Pemenuhan kebutuhan gizi bayi dan balita sangat perlu mendapat perhatian yang serius, Faktor penyebab langsung status gizi kurang pada balita yaitu adanya penyakit infeksi, pola makan yang tidak seimbang. Faktor penyebab tidak langsung diantaranya yaitu rendahn ya pendidikan dan pengetahuan, sikap, jumlah anggota keluarga, pendapatan, pemanfaatan pelayanan kesehatan. Laporan Puskesmas Singaparna pada tahun 2011 kasus gizi buruk sebesar 0,34% mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 0,35% sedangkan untuk kasus gizi kurang sebesar 5,25% dari 4855 balita pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 gizi kurang sebesar 5,37 % dari 4267 balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor langsung dan tidak langsung yang mempengaruhi status gizi balita. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dan sampel adalah seluruh ibu yang mempunyai balita usia 12-59 sebanyak 3643 balita. Sampel sebanyak 347 orang diperoleh dengan teknik quota sampling. Instrumen yang digunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan univariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat faktor langsung dan tidak langsung. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa pola makan balita sebagian besar baik sebesar 83,6% , penyakit infeksi sebagian besar responden tidak memiliki penyakit infeksi sebesar 58,5%, pengetahuan ibu tentang gizi sebagian besar responden berpengetahuan baik yaitu 57,1%, sikap sebagian besar responden dengan sikap positif yaitu 73,5%, Pendidikan sebagian besar responden berpendidikan rendah yaitu 62,2%, Jumlah anggota keluarga sebagain besar keluarga kecil yaitu 57,9%, sebagian besar responden dalam memanfaatan pelayanan kesehatan atau datang ke posyandu yaitu 56,6% , pendapatan keluarga sebagian besar berpendapatan cukup yaitu 58,8%). Disarankan Puskesmas melakukan promosi kesehatan yang bersifat lintas sektoral dengan memberdayagunakan sumber daya yang ada termasuk keluarga dan masyarakat agar berjalan efektif dan efisien.