Pernikahan usia dini masih menjadi isu krusial di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Desa Air Sempiang, yang berdampak pada rendahnya kualitas hidup remaja dan tingginya risiko sosial, ekonomi, serta kesehatan. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan remaja pra-nikah melalui pelatihan kemandirian dan keterampilan hidup yang aplikatif dan kontekstual. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif dan edukatif, mencakup materi seperti pengambilan keputusan, manajemen emosi, komunikasi efektif, dan perencanaan masa depan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 92% peserta merasa materi mudah dipahami, 95% merasa kegiatan bermanfaat, dan 88% menyatakan peningkatan kepercayaan diri. Pembahasan dikaitkan dengan hasil penelitian terdahulu yang menegaskan bahwa pelatihan life skills mampu meningkatkan resiliensi dan mencegah pernikahan anak. Program ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam membangun generasi remaja yang mandiri, produktif, dan berdaya saing tinggi.