Intan Widya Sari
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI BARU LAHIR DI KLINIK PRATAMA AMANAH AYAH BUNDA TAHUN 2021 mella santi; Intan Widya Sari
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss1.827

Abstract

Tali pusat merupakan jalan masuk utama infeksi sistemik pada bayi baru lahir. Perawatan tali pusat secara umum bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat putusnya tali pusat.Infeksi tali pusat pada dasarnya dapat dicegah dengan melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu dengan prinsip perawatan kering dan bersih. Tujuan asuhan kebidanan ini adalah untuk membatu mengatasi terjadinya infeksi pada tali pusat bayi baru lahir. Perawatan tali pusat dengan cara merawat talipusat yang berarti menjaga agar luka tersebut tetap bersih, tidak terkena air kencing, kotoran bayi atau debu. Pemakaian popok bayi diletakkan di sebelah bawah tali pusat. Asuhan yang diberikan dalam studi kasus ini yaitu dengan kriteria inklusi bayi baru lahir dengan kondisi yang sehat, berat bayi diatas 2500 gr yang dilakukan di klinik pratama amanah ayah bunda pada tanggal 23- 29 Desember Tahun 2021. Hasil Asuhan Kebidanan yang telah diberikan pada bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terbuka didapatkan bahwa perawatan tali pusat secara terbuka lebih cepat kering serta terlihat bersih dan tidak ada infeksi yang terjadi. Disarankan agar memberikan penyuluhan tentang perarwatan tali pusat yang baik dan benar yaitu dengan cara perawatan tali pusat secara terbuka.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN YOGA PADA IBU HAMIL UNTUK MENGATASI KECEMASAN DI PMB HASNA DEWI KOTA PEKANBARU 2022 Fitri Herlina; Intan Widya Sari; Rina Yulviana
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss2.1019

Abstract

Kehamilan trimester 3 merupakan trimester akhir kehamilan, pada periode ini pertumbuhan janin dalam rentang waktu 28-40 minggu dimana ibu mengalami rasa khawatir atau cemas yang berlebih akan persalinan sehingga memicu stress yang berlebih atau disebut sebagai fase terberat selama kehamilan. Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan. Kecemasan ibu hamil dapat berdampak buruk sehingga dapat memicu terjadinya rangsangan kontraksi rahim. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan keguguran dan peningkatan tekanan darah sehingga mampu memicu terjadinya preeklamsi. Tujuan asuhan ini adalah untuk memberikan asuhan pada ibu hamil trimester 3 dengan yoga pada ibu hamil untuk mengatasi kecemasan di PMB Hasna Dewi Pekanbaru. Subjek studi kasus ini adalah ibu hamil trimester III yang mengalami kecemasan dan melakukan pendokumentasian dalam bentuk SOAP dan menggunakan instrumen asuhan kebidanan. Hasil asuhan menunjukan bahwa asuhan yoga yang diberikan penulis terhadap pasien dikatakan dapat berkurang dari kecemasan ringan menjadi tidak ada kecemasan. Pada kunjungan pertama ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya dikarenakan pada trimester II ibu mnegalami janin sungsang. Kemudian setelah diberikan asuhan yoga terhadap ibu selama 1 minggu dengan 3-4 kali kunjungan (28-31 Mei 2022) ibu mengatakan bahwa rasa cemas yang dialami sudah tidak dirasakan lagi. Penulis berharap asuhan yoga ini dapat dijadikan sebagai salah satu asuhan kebidanan yang tepat terhadap ibu hamil untuk mengatasi kecemasan yang dialami pada akhir kehamilan.
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Aromaterapi Peppermint Untuk Menurunkan Mual dan Muntah di PMB Ernita Tahun 2021 Anjela Sinaga, Martha; Octa Dwienda Ristica; Intan Widya Sari
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Kebinanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol3.Iss1.1113

Abstract

Sebanyak 50-90% wanita hamil akan mengalami mual dan muntah selama trimester pertama, 28% mengalami mual saja, sedangkan 52% mual dan muntah. Mual dan muntah kehamilan adalah kondisi medis paling umum pada wanita hamil, biasanya terjadi antara 4 hingga 13 minggu kehamilan. Mual dan muntah yang apabila tidak ditangani dengan baik maka akan menimbulkan gejala mual dan muntah berat (hiperemesis gravidarum) yang akan berakibat buruk pada ibu hamil maupun janin. Penatalaksanaan non farmakologi mual dan muntah pada masa kehamilan dapat menggunakan aromaterapi. Aromaterapi yang dapat digunakan berasal dari jenis sitrus yaitu peppermint karena mengandung efek karimatif antispasmodik yang bekerja di usus halus pada saluran pencernaan. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi peppermint terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester I di PMB Ernita Kota Pekanbaru 2021. Pembahasan asuhan ini dilakukan pada bulan April 2022. Teknik pengumpulan data melalui observasi menggunakan lembar checklist mual dan muntah. Data dianalisis menggunakan tabel chechklist selama 3 hari setelah pemberian aromaterapi peppermint. Hasil dari pembahasan yang sudah dilakukan menunjukkan adanya penurunan intensitas mual sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi peppermint. Kesimpulan dari pembahasan ini didapatkan adanya pengaruh aromaterapi peppermint dan juga efektif bisa mengurangi mual muntah pada ibu hamil trimester I. Ibu hamil yang mengalami mual dan muntah dianjurkan menggunakan aromaterapi peppermint untuk mengurangi kejadian mual dan muntah sehingga dapat mengurangi penggunaan terapi farmakologis. Kata Kunci : Mual, muntah, Aromaterapi Peppermint. Daftar bacaan : 14 (2013-2020)
PEMBERIAN IKAN GABUS UNTUK PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI KLINIK PRATAMA ARRABIH KOTA PEKANBARU TAHUN 2023 Handayani, Suri; Een Husanah; Widya Juliarti; Intan Widya Sari
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol1.Iss1.1135

Abstract

Luka perineum adalah robekan obstetrik yang terjadi disekitar perineum pada saat persalinan berlangsung.Faktor penyebab terjadinya infeksi pada masa nifas terdiri dari daya tahan tubuh yang lemah, perawatan nifas yang kurang baik, hygiene yang tidak benar dan kurangnya asupan kebutuhan gizi pada ibu. Upaya penanganan secara alami yang dilakukan salah satunya yaitu ikan gabus. Ikan gabus mengandung albumin yang penting bagi proses penyembuhan luka Proses penyembuhan luka selama 7-10 hari dan membutuhkan asupan gizi dan protein yang cukup salah satunya yaitu dengan mengkonsumsi ikan gabus kerena memiliki kandungan albumin dan protein yang tinggi untuk mempercepat proses penyembuhan luka agar tidak terjadi infeksi. Tujuan asuhan adalah untuk penyembuhan luka perenium pada ibu nifas deng pemberian ikan gabus. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan memberikan sup ikan gabus sebanyak 500 gram/hari selama 7 hari dengan menggunakan pendokumentasian SOAP dan lembar observasi Skala REEDA. Hasil asuhan pada kunjungan pertama, didapatkan luka perinium dengan skala REEDA 4 dan pada kunjungan kedua, dan kunjungan ketiga didapatkan luka perinium dengan skala REEDA 0. Terjadi penyembuhan luka setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 7 hari dengan 3 kali kunjungan. Disarankan kepada pemberi layanan kesehatan untuk dapat memeberikan informasi tentang pemberian ikan gabus dalam bentuk penyuluhan, pemberian leaflet atau poster dan menjadikan ikan gabus sebagai salah satu terapi nonfarmakologis pada asuhan masa nifas untuk penyembuhan luka perinium.