Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH KOMPRES REBUSAN JAHE TERHADAP NYERI LUTUT PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL KHUSNUL KHOTIMAH PEKANBARU een husanah; Rika Andriyani
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 8 No 2 (2019): Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.216 KB) | DOI: 10.35328/kebidanan.v8i2.149

Abstract

The knee is the main joint to support the body's weight. The stability of the work of this joint depends on the muscles and ligaments around it. Muscular strength begins to decline around the age of 40 with an accelerated setback after 60 years. The main signs of a musculoskeletal system disorder are pain and discomfort, which can vary from the mildest to the most severe. The results of interviews with 10 elderly people who had knee pain, found 7 elderly people using pharmaceutical drugs, 3 people did not consume certain drugs. Of the 7 elderly who use drugs, they often feel the side effects of medications taken such as nausea and diarrhea and feel the effects of dependence. This type of research is pre-experimental research with pre-test and post-test design using a quantitative research approach with design Quasi in one group (one group pre-posttest design) to determine the strength of the influence of ginger compresses on the intensity of knee pain. The research method made direct observations to respondents by filling in the observation sheets of pain intensity pretest and posttest with numerical pain intensity scale (0-10). Research data were analyzed using Wilcoxon signed rank test. The results showed that the average (mean) pain intensity before being given a ginger compress was 4.56 with a standard deviation of 1.381. The mean (intensity) pain intensity after being given a ginger compress is 2.89 with a standard deviation of 1.451. From the results of the statistical test p value (α) of 0,000, that there is an effect of ginger compresses with knee pain in the elderly.
Midwifery care for pregnant women with mild anemia with consumption of beetroot in the primary clinic PEKANBARU ROSE GUVA Yosi Andriani; Een Husanah
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss1.464

Abstract

ABSTRAK Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Kejadian anemia juga sering terjadi pada kehamilan. Kehamilan dengan anemia bisa menjadikan kehamilan tersebut beresiko tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari klinik pratama jambu mawar masih ditemukan dengan anemia 5 orang dari 60 orang ibu hamil. salah satu untuk mencegah terjadinya anemia selama kehamilan yaitu dengan mengkonsumsi makanan kaya zat besi salah satunya buah bit. Asuhan ini bertujuan untuk mengetahui manfaat buah bit dalam meningkatkan hemoglobin ibu hamil. Studi kasus ini dilakukan kepada ibu hamil anemia ringan dengan pemberian jus buah bit dengan 2 kali kunjungan selama 7 hari. hasil asuhan yang didapatkan pada Ny. S G4 P3 A0 Kunjungan pertama kadar hemoglobin 10,4 gr/dl, dan setelah diberikan asuhan jus buah bit sebanyak 200 ml/hari selama 7 hari. Kadar hemoglobin ibu terjadi peningkat dari 10,4 gr/dl menjadi 12,1 gr/dl. ibu hamil disarankan agar lebih memperhatikan lagi kondisi fisik selama kehamilan dan memperhatikan asupan gizi terutama asupan besi dan folat dan asupan vitamin dari buah serta rutin memeriksakan kandungannya menjelang persalinan berlangsung agar terhindar dari anemia. Kata kunci : Ibu hamil, Anemia Ringan, Buah bit Daftar bacaan : 29 (2010-2020)
Asuhan kebidanan pada ibu hamil anemia dengan konsumsi susu kedelai di klinik pratama jambu mawar kota pekanbaru tahun 2021 Siti Nurhaliza; Een Husanah
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss1.480

Abstract

Anemia pada ibu hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas. kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat memiliki cadangan zat besi yaitu 11g/dl atau lebih. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian maternal, angka prematuritas, BBLR, dan angka kematian orenatal meningkat. Salah satu unuk mencegah terjadinya anemia selama kehamilan yaitu dengan mengkonsumsi susu kedelai. Asuhan ini bertujuan untuk mengetahui manfaat susu kedelai. Studi kasus ini dilakukan kepada ibu hamil anemia dengan konsumsi susu kedelai. Hasil asuhan yang yang didapatkan pada Ny I, dengan usia kehamilan 25 minggu 5 hari didapatkan hasil terjadi peningkatan hemoglobin yang awalnya Hb ibu 10 gr/dl menjadi 12,6 gr/dl . Pemberian susu kedelai dilakukan selama 7 hari berturut turut dengan mengkonsumsi sehari sebanyak 200 ml. Pemberian susu kedelai memberikan pengaruh pada anemia yang dialami ibu hamil. Laporan studi kasus ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan asuhan pada ibu hamil yang mengalami anemia di Klinik Pratama Jambu Mawar dengan konsumsi susu kedelai.
EFEKTIFITAS DEEP BACK MASSAGE DAN EFFLUARGE MASSAGE TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI PMB FATMA SUSANTI PEKANBARU Widya Juliarti; Kiki Megasari; Een Husanah
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 9 No 1 (2024): Vol.9 No. 1 Juni 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang digunakan untuk meredakan dan mengurangi nyeri persalinan, rasa nyeri pada persalinan kala I disebabkan oleh kontraksi otot-otot rahim, hipoksia dari otot-otot berkontraksi, peregangan serviks saat pembukaan, iskemia korpus uteri, dan peregangan bagian bawah rahim. Metode Deep Back Massage dan Effelurage Massage adalah teknik massage yang bisa digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan yang sering menjadi keluhan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas Deep Back Massage dan Effelurage Massage Terhadap Nyeri Persalinan. Penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan desain Eksperimen, dengan rancangan pendekatan two group pretest posttest. Penelitian ini dilakukan di PMB Fatma Susanti Pekanbaru Tahun 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin kala I dan sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang bersalin yang mengalami nyeri persalinan yang dibagi kedalam 2 kelompok dan akan diberikan 2 perlakuan dengan 2 metode massage yang berbeda. Pengambilan data menggunakan data primer dengan melakukan pemeriksaan ketidaknyamanan nyeri persalinan dengan menggunakan skala pengukuran nyeri VAS dan NSR. Pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunan Uji T Dependent. Hasil penelitian didapatkan terdapat perbedaan yang signifikan post test pada kelompok Deep Back Massage dan Effelurage Massage dengan p value 0,017 (< 0,05), dengan perbedaan mean skor kelompok Deep Back Massage 3,22 sedangkan mean skor kelompok Effelurage Massage 4,22. Pemberian Deep Massage lebih efektif menurunkan nyeri persalinan. Direkomdasikan bagi bidan, suami atau pendaping persalinan untuk berperan serta dalam penerapan deep back massage pada proses persalinan, edukasi dan edukasi ini dapat diberikan pada saat saat ibu melakukan kunjungan ANC TM III.
PEMBERIAN IKAN GABUS UNTUK PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI KLINIK PRATAMA ARRABIH KOTA PEKANBARU TAHUN 2023 Handayani, Suri; Een Husanah; Widya Juliarti; Intan Widya Sari
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol1.Iss1.1135

Abstract

Luka perineum adalah robekan obstetrik yang terjadi disekitar perineum pada saat persalinan berlangsung.Faktor penyebab terjadinya infeksi pada masa nifas terdiri dari daya tahan tubuh yang lemah, perawatan nifas yang kurang baik, hygiene yang tidak benar dan kurangnya asupan kebutuhan gizi pada ibu. Upaya penanganan secara alami yang dilakukan salah satunya yaitu ikan gabus. Ikan gabus mengandung albumin yang penting bagi proses penyembuhan luka Proses penyembuhan luka selama 7-10 hari dan membutuhkan asupan gizi dan protein yang cukup salah satunya yaitu dengan mengkonsumsi ikan gabus kerena memiliki kandungan albumin dan protein yang tinggi untuk mempercepat proses penyembuhan luka agar tidak terjadi infeksi. Tujuan asuhan adalah untuk penyembuhan luka perenium pada ibu nifas deng pemberian ikan gabus. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan memberikan sup ikan gabus sebanyak 500 gram/hari selama 7 hari dengan menggunakan pendokumentasian SOAP dan lembar observasi Skala REEDA. Hasil asuhan pada kunjungan pertama, didapatkan luka perinium dengan skala REEDA 4 dan pada kunjungan kedua, dan kunjungan ketiga didapatkan luka perinium dengan skala REEDA 0. Terjadi penyembuhan luka setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 7 hari dengan 3 kali kunjungan. Disarankan kepada pemberi layanan kesehatan untuk dapat memeberikan informasi tentang pemberian ikan gabus dalam bentuk penyuluhan, pemberian leaflet atau poster dan menjadikan ikan gabus sebagai salah satu terapi nonfarmakologis pada asuhan masa nifas untuk penyembuhan luka perinium.
Pemberian Ikan Gabus Untuk Mempercepat Proses Penyembuhan Luka Episiotomi Di Klinik Pratama Arrabih Pekanbaru NurulFatiah; Rina Yulviana; Een Husanah; Riza Febrianti
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol1.Iss1.1272

Abstract

Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu ata 42 hari. Sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan yang didominasi oleh beberapa penyebab salah satunya infeksi dimana hal ini dapat dicegah dengan melakukan pertolongan persalinan yang bersih, deteksi dini infeksi, dan asuhan pada masa nifas yang baik. Ibu yang memiliki laserasi pada saluran genetalia termasuk episiotomi beresiko terkena infeksi pada masa nifas. Dengan mengkonsumsi ikan gabus diyakini dapat mempercepat penyembuhan luka karena kandungan protein dan albumin yang cukup tinggi, pengambilan kasus ini dilakukan untuk melaksanakan  Asuhan Kebidanan Ibu Niifas Ny.M dengan Pemberian Ikan Gabus Untuk Mempercepat Proses Penyembuhan Luka Episiotomi Di Klinik Pratama Arrabih Kota Pekanbaru Tahun 2022 dengan menggunakan metode studi kasus. Kunjungan nifas dilaksanakan sebanyak 3 kali kunjungan yang telah di dokumentasikan dalam bentuk SOAP. Hasil dari mengkonsumsi ikan gabus selama 7 hari dari tanggal 31 Maret 2022-06 April 2022 perhari sebanyak 500 gram didapatkan masa nifas Ny.M, kondisi luka episiotomi bagian luar telah kering,pus (-),infeksi perineum. Diharapkan bidan dapat memberikan asuhan yang terfokus pada perawatan luka episiotomi agar menghindari terjadinya AKI pada masa nifas.  
PERBEDAAN PEMBERIAN PIJAT PERINEUM TERHADAP DERAJAT LASERASI PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI PRAKTEK BIDAN MANDIRI KOTA PEKANBARU Febby Adha Firdausia; Berliana Irianti; Nurhapipa; Een Husanah; Octa Dwienda Ristica
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 14 No 2 (2025): Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kebidanan.v14i2.3095

Abstract

Perineal laceration is a common complication of vaginal delivery that can cause reproductive organ dysfunction and bleeding. As many as 85% of women who give birth vaginally may experience perineal laceration. One non-invasive intervention that can be performed to prevent this is perineal massage. This study aims to determine the difference in the degree of perineal laceration between mothers who received perineal massage and those who did not. The research method used a quasi-experimental design with a posttest-only control group approach. The sample consisted of 26 mothers who gave birth, divided into two groups, namely the intervention group (given perineal massage) and the control group (without perineal massage). Data collection was carried out at PMB Rosita and Ernita Midwife Clinic in Pekanbaru City from 24 April to 23 May 2025. Data analysis used the Mann-Whitney test. The results showed that in the intervention group, the majority of the 13 pregnant women who received perineal massage, 4 (30.8%) experienced grade I, 1 (7.7%) experienced grade II, and 8 (61.5%) had no lacerations. The Mann-Whitney test results showed a p-value of 0.001 (p < 0.05), indicating a significant difference between the intervention and control groups in terms of the degree of perineal laceration. Conclusion: Perineal massage as a non-pharmacological alternative has been proven to significantly reduce the degree of perineal laceration in mothers giving birth. It is hoped that perineal massage can become one of the interventions applied in maternal health services to prevent perineal rupture in mothers giving birth