Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KAPASITAS MEDIA SOSIAL DESA WISATA SERDANG WETAN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN UMKM DAN PARIWISATA Akyuwen, Ardiles; Celia, Fanny; Felicia, Grace; Amertaputri, Sittacarini; Shobri, Mohammad
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 6 No. 2 (2022): OCTOBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v6i2.6367

Abstract

Serdang Wetan merupakan desa wisata yang letaknya di Kecamatan Legok, Tangerang. Di desa tersebut terdapat penunjang aktivitas ekonomi, diantaranya: UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), Kampung Ikan, dan Koperasi. Selain itu ada juga BUMDes Serdang Wetan yang menjalankan koperasi penjualan produk berupa kebutuhan khusus dan merchandise seperti baju. Penghasilan dari penjualan ini digunakan sebagai kas BUMDes dan gunanya untuk pengelolahan kegiatan-kegiatan lainnya terkait pengurusan UMKM. Jemaroe Abang, dan Ardhi Box adalah UMKM yang produk-produknya telah menembus pasar lokal atau dalam negeri. Tapi, ada banyak UMKM yang masih belum berkembang, baik dari segi pengemasan produk atau promosinya. Masalah ini disebabkan oleh keterbatasan modal dan sumber daya manusia (SDM) dari tiap-tiap UMKM. Ada juga masalah lainnya seperti kurang dan terbatasnya pengelolahan media sosial yang berdampak pada kegiatan promosi tidak berjalan dengan baik, sehingga produk-produk UMKM kurang dikenal oleh masyarakat luas. Dari masalah diatas, solusi yang diberikan penulis adalah  melakukan peningkatan kapasitas media sosial Desa Wisata Serdang Wetan sebagai sarana pengembangan UMKM dan pariwisata, dari perancangan visual sampai dengan promosi. Agar peningkatan kapasitas media sosial  dapat berlangsung secara sistematis dilakukan melalui tiga tahapan, dimulai dari tahap insipiration, tahap ideation, dan tahap implementation. Harapannya, melalui perancangan visual sampai dengan promosi yang lebih menarik dapat memperkenalkan dan meningkatkan penjualan produk-produk UMKM dan memberitahukan kepada masyarakat luas bahwa Desa Wisata Serdang Wetan mempunyai beraneka ragam potensi UMKM yang menarik serta dapat membantu peningkatan perekonomian juga kesejahteraan masyarakat desa.
Zine “Satu Darah Juang” as an artistic practice to reconstruct Ambon family memories: a practice-led research approach Akyuwen, Ardiles; Bima Wicaksana, Inovensius Hugo; Tanrere, Rezki Gautama
Gelar: Jurnal Seni Budaya Vol. 23 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/glr.v23i1.7061

Abstract

“Satu Darah Juang” is a photography zine work produced through artistic practice based on research, or commonly called practice-led research, which explores religious and cultural values in the family of Petrus Mailoa (the author's grandfather), who lives in Ambon City, Maluku. Based on a collection of family photo archives, this zine reconstructs collective memory and local spirituality through a process of selecting photo archives, recalling conversations with Opa Petu, Oma Bo, Mama Nel, Aunt Poppy, and Aunt Noor, sequencing stages, digital collage, to creating illustrations analogously. This process produces a photo narrative that is effective, visual, and historical, and creates a dialogue between the personal realm and communal culture. The practice-led approach functions to integrate visual experience with the concept of visual communication (the concept of punctum Barthes), cultural psychoanalysis (Freud & Lacan), and visual anthropology. This work is a visual artifact, has the function of being a medium for introspection, a space for dialogue between the private and the public, and then becomes a form of expression beyond the limitations of conventional documentary photography. “Satu Darah Juang” has gone through exhibition curation and audience interaction; this process is the answer that there is potential for cultural communication and social reflection. Therefore, this research provides a clear affirmation of the position of art practice as a valid research method to record, transform, and then inherit cultural values through an interdisciplinary approach.