Rahmawati, Fajar Tri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

JAJANAN SEHAT KAYA SERAT UNTUK KELUARGA: PEMANFAATAN TEPUNG BEKATUL SEBAGAI SUBSTITUSI BAHAN PEMBUATAN STIK BAWANG Putri, Meddiati Fajri; Rahmawati, Fajar Tri
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol. 7 No. 02 (2020): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JKKP.072.06

Abstract

This study aims to determine the fiber content of food stems replacing bran flour. The method used is an experimental method due to treatment or experiment. The experimental design used in this study was a pretest-posttest control group design. Analyst results obtained were then analyzed statistically. To determine the total nutritional content of dietary fiber using AOAC gravimetric analysis. Rice bran is a by-product of rice milling which consists of layers of aleuron, endosperm, has a better nutritional content than rice. Rice bran is a source of essential unsaturated fatty acids and contains various vitamins, one of which is the B complex vitamin. Besides rice bran is believed to be high in fiber. Sticks are one type of snack that is flat, long like sticks, has a savory taste, has a crispy texture and the final process is through a frying pan. In this article, sticks are modified by utilizing local potential, one of which is bran, which is processed into flour as a substitute for making onion sticks, an alternative to high-fiber healthy snacks for families. Healthy snacks are snacks that are rich in complete nutrition, free of animals that carry germs, processed using enough heat or not half cooked. Laboratory test results of the average total content of dietary fiber in the stems respectively show that bran substitutes 0% (9.66%), 6% (9.94%), 8% (16.07%), and 10% (17.87%). The best quality of rice bran was found in sample 857 with a 10% substitution, because this sample can contribute to the recommended dietary fiber requirement of around 15 grams per day. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar serat pangan stik substitusi tepung bekatul. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode eksperimen dikarenakan adanya perlakukan atau percobaan. Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah pretest-posttest control group desain. Hasil analis yang diperoleh kemudian dianalisa secara statistik. Untuk mengetahui kandungan gizi serat pangan total menggunakan analisis gravimetri AOAC. Bekatul merupakan hasil samping penggilingan padi yang terdiri dari lapisan aleuron, endosperm, memiliki kandungan gizi yang lebih baik daripada beras. Bekatul merupakan sumber asam lemak tak jenuh esensial dan mengandung bermacam-macam vitamin salah satunya vitamin B kompleks. Selain itu bekatul dipercaya akan tinggi serat. Stik merupakan salah satu makanan ringan jenis kue yang berbentuk pipih, panjang menyerupai tongkat, mempunyai rasa gurih, berstekstur renyah dan proses akhirnya melalui penggorengan. Pada artikel ini, stik dimodifikasi dengan memanfaatkkan potensi lokal salah satunya bekatul yang diolah menjadi tepung sebagai bahan substitusi pembuatan stik bawang, alternatif jajanan sehat kaya serat untuk keluarga. Jajanan sehat merupakan jajanan yang kaya akan zat gizi lengkap, bebas dari binatang yang membawa kuman penyakit, diolah menggunakan panas yang cukup atau tidak setengah matang. Hasil uji laboratorium kandungan serat pangan total rata-rata dalam stik secara berurutan menunjukkan bahwa substitusi tepung bekatul 0% (9,66%), 6% (9,94%), 8% (16,07%), dan 10% (17,87%). Kualitas terbaik stik bekatul terdapat pada sampel 857 dengan substitusi 10%, karena sampel tersebut dapat menyumbang kebutuhan serat pangan yang dianjurkan yaitu sekitar 15 gram per hari. Kata kunci: Stik, Bekatul, Serat
Pemanfaatan Tepung Bekatul Sebagai Substitusi Bahan Pembuatan Stik Bawang Rahmawati, Fajar Tri; Putri, Meddiati Fajri
Food Science and Culinary Education Journal Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/focuze.v12i2.39973

Abstract

Stick is one of cake’s type that flat, long, like a cane, has a savory taste, has a crispy texture and the final process is through frying (Fransiska 2019). The aims of this study was to the determine the level of community interested for the experimental and brand stick on the stick product, make certain about the total food fiber content in the experimental stick, and calculate the selling price in the experimental sticks. The research method used is a descriptive analysis of the percentage using microsoft excel aplications, laboratory tests to determine the total nutritional content of food fiber using AOAC gravimetry, and calculating the selling price using the Break Event Point (BEP) analysis. The results showed that the most preferred brand was brand B. Laboratory test results of the average total food fiber content in sticks sequentially showed that bran flour substitution was 0% (9,66%), 6% (9,94%), 8% (16,07%) and 10% (17,87%). The results of the calculation of Break Event Point (BEP) on the stick with a 10% substitution of bran flour with sales of Rp.70.794.800 and can be reached in 191 days.