Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Multi-Sector Collaboration in Community Empowerment: Study on the Partnership between the Regional Government and the Community Empowerment Institution LPM Sriwijawa Lestari, Aprilia; Anggara, Ikang Putra; Anita, Ema
Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 10 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/jn.v10i1.3452

Abstract

Community empowerment can be seen from various aspects, both economically, socially, and even from the existence of the community in the decision-making process. Empowerment now cannot only rely on a helping hand from the government alone, the dynamics of society that continue to occur make the government's function in this sector often neglected. Therefore, collaboration from various actors is essential in implementing community empowerment, one of which is collaboration with non-governmental organizations. The purpose of this study is to analyze the role of multi-sectors, especially NGOs and local governments in empowering communities in Ogan Komering Ulu Regency. The type of research used in this study is qualitative. Researchers obtained data in three ways, namely through observation, interviews, and documentation. The local government has established collaboration with the Sriwijaya Community Empowerment Organisation (LPM) to carry out community empowerment functions in the Ogan Komering Ulu district. As a result, the government is greatly helped by the programs conducted by LPM Sriwijaya in several villages and sub-districts. In this collaboration, the local government plays a policy maker and provides funding for several programs, while LPM Sriwijaya as a non-governmental organization acts as an implementing actor who assists and provides direct support in the community of Ogan Komering Ulu Regency
Muhammadiyah Dan Civil Society (Studi tentang Toleransi dan Pluralisme dalam Muhammadiyah) Anggara, Ikang Putra; Susanti, Eva; Bela, Herwin Sagita
Journal of Government and Social Issues (JGSI) Vol 1 No 1 (2021): December
Publisher : Government Science Department , Faculty of Social and Political Science - University of Lampung. Journal of Government and Social Issues (JGSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgsi.v1i1.7

Abstract

Civil Society merupakan gambaran masyarakat madani yang responsif dan beradab serta menghargai hak asasi manusia. Meski telah memasuki era reformasi, masyarakat Indonesia kerap mengalami konflik horizontal yang tidak dilandasi oleh faktor pluralisme atau keragaman. Muhammadiyah sebagai salah satu kekuatan civil society tentu menarik mengingat peran sejarahnya yang berusia lebih dari satu abad. Penelitian yang mengkaji toleransi dan pluralisme di Muhammadiyah ini termasuk dalam penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah suatu konsep penelitian yang pengumpulan informasi dan datanya dilakukan dengan memanfaatkan bantuan berbagai macam bahan yang terdapat di perpustakaan, seperti buku referensi, hasil penelitian sejenis, artikel, dan berbagai jurnal yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. . Unit analisis atau indikator yang digunakan adalah penerimaan dan apresiasi terhadap keragaman; Interaksi positif dalam keragaman; Sikap moderat dan tidak eksklusif. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa Muhammadiyah menghargai dan menerima keberagaman di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari fakta bahwa banyak lembaga pendidikan Muhammadiyah, baik tingkat menengah maupun tinggi di Indonesia bagian timur, sebagian besar non-Muslim. Terlihat dari susunan pengurus atau elite Muhammadiyah yang tidak selalu didominasi oleh orang Jawa atau lebih tepatnya Yogyakarta sebagai tempat kelahiran, tetapi juga terdiri dari berbagai latar belakang etnis dan asal daerah. Poin terakhir adalah sikap moderat dalam Muhammadiyah diwujudkan dengan bersikap bersahabat dengan seluruh elemen masyarakat dan tidak terlibat dalam tindakan anarkis atau destruktif terhadap kelompok lain di luar organisasi.