Octaviani, Mita
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENGGAGAS DESA WISATA PLUNTURAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN PONOROGO JAWA TIMUR Puspaningtyas, Anggraeny; Pramesti, Tri; Lady Rara P., Ingesti; Octaviani, Mita
PEDULI: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/peduli.v4i2.210

Abstract

Plunturan is one of villages in Ponorogo, East Java Province. The prime product of Plunturan Village is a cultural heritage that is still maintained by the local village community. The various cultural products are Reyog (Reyog Anak, Reyog Perempuan dan Reyog Taruna); Gajah-Gajahan; Jathilan; Ganongan; Tledekan; Karawitan; Wayang Kulit; Coke’an; Metik Desa; Metri Desa; Metri Tandur; Campursari; and Sego Angkruk. Artists come from across generations, passed down through village elders and art groups. Artists today do not consider the potential of art in their village as their main source of income. They have other livelihoods such as farmers, traders, civil servants, government officials, teachers, health workers, private employees. This condition causes a lack of initiative from artists to attract tourists from outside the region. The role of stakeholders in Plunturan Village is very important in developing cultural tourism. The Tourism Awareness Group (Pokdarwis) which is the driving force for cultural tourism development activities must develop a strategy to make Plunturan a tourism village. Therefore, this service uses a SWOT analysis (strengths, weaknesses, opportunities and treath) to find out what strategies should be taken to initiate Plunturan Tourism Village based on local wisdom. So that culture-based development is not only aimed at improving culture, but also in carrying out development it is necessary to base on the culture that is owned, especially regarding value systems, attitudes and customs.
PROSES PELAYANAN PENGAMBILAN E-KTP DI KELURAHAN MEDOKAN SEMAMPIR Octaviani, Mita
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 2 No. 02 (2022): ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program e-KTP di Indonesia telah dimulai semenjak tahun 2009 hingga saat ini masih terus diluncurkan secara bertahap. Surabaya merupakan salah satu kota dengan berbagai strategi dalam memaksimalkan kepengurusan administrasi warganya terlebih ditengah pandemi beberapa waktu lalu. Layanan kependudukan dan pencatatan sipil di kota surabaya yang terus berbenah di era pandemi hingga saat ini di upayakan semakin membaik. Adanya metode observasi dengan melihat secara langsung pada saat membantu pelayanan pengambilan KTP di kelurahan Medokan Semampir, Surabaya. Mahasiswa MBKM-A dalam hal ini mempelajari kegiatan pengambilan KTP serta masuknya data KTP yang sudah terambil guna mempermudah pencarian data, serta lebih efisien karena menggunakan perangkat elektronik yang cepat dan praktis. adanya perubahan terkait e-KTP yang berlaku seumur hidup dengan prosedur pelayanan bisa dilakukan secara mandiri maupun dilakukan di Kelurahan Medokan Semampir berjalan dengan maksimal. Ditandai dengan kepuasan warga ketika mahasiswa melakukan wawancara terkait tanggapan warga terhadap pengurusan e-KTP hingga pengambilannya.
KETERBUKAAN PEMERINTAH DI TINGKAT DESA: Studi Tentang Keterbukaan Informasi Publik Di Desa Wateswinangun Kabupaten Lamongan Octaviani, Mita; Sukristyanto, Agus; Hariyoko, Yusuf
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 3 No. 01 (2023): ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana keterbukaan informasi publik di desa wateswinangun. Salah satu desa di Jawa Timur yang memiliki komitmen dalam menerapkan keterbukaan Infromasi Publik yaitu Desa Wateswinangun dengan tujuan mewujudkan dan hadir lebih dekat melayani masyarakat menuju Wateswinangun yang bemartabat dan sejahtera. Desa Wateswinangun telah menjalankan sistem penyelenggaraan pemeirntahan mulai dari konvensional, kemudian berubah menjadi digital, selanjutnya kembali ke metode konvensional karena ada kerusakan sistem dan saat ini kembali lagi ke digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Peneliti ingin memecahkan masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek peneliti pada sekarang berdasarkan fakta- fakta yang ada dan dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan Bahasa yang diperoleh dari observasi, wawancara serta dokumen. Hasilnya adalah (1) upaya yang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, antara lain Musrenbang Desa, Diskusi Publik, dan WhatsApp Groups, (2) keterbukaan pemerintah Desa Wateswinangun tergolong sukses karena telah menerbitkan berbagai informasi publik, (3) pertanggungjawaban pemerintah Desa Wateswinangun yang menonjol adalah laporan pertanggungjawaban APBDes yang dipublikasikan secara langsung melalui baliho. Keberhasilan Pemerintah Desa Wateswinangun perlu direplikasi oleh pemerintah desa lain untuk mewujudkan keterbukaan informasi publik.