Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Voluntary Counselling and Testing (VCT) HIV and Sexually Transmitted Diseases (STD) Detection among People Living in the Bontomangape Health Center Service Area, Galesong, Takalar: Pos Voluntary Councelling and Testing (VCT) HIV dan Deteksi Infeksi Menular Seksual (IMS) pada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Bontomangape, Galesong, Takalar Yusuf, Yenni; Amiruddin, Dianawaty; Mubin, Risna Halim
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.mattawang3279

Abstract

The incidence of HIV in the Bontomangape Galesong Health Center work area has raised a concern for Hasanuddin University (UNHAS). Partnering with the health center, UNHAS team carried out Voluntary Counseling and Testing (VCT) posts to educate the community and to conduct early detection of HIV in the health center work area. The activities in the VCT post included the playing of educational videos, the distribution of HIV andsexually transmitted diseases (STD) educational leaflets, counseling to undertake tests for family members of people with HIV, counseling to do tests on the people at risk, rapid antigen HIV-Syphilis examination, and post-screening counseling. The results and outputs produced in program were (1) HIV and STD educational videos and leaflets, (2) Publication in the online media, and (3) Increased public knowledge and awareness regarding the dangers and risk factors of HIV, and the importance of early detection of HIV and STI. Abstrak Tingkat kejadian HIV di daerah pesisir termasuk di wilayah kerja Puskesmas Bontomangape Galesong menjadi perhatian Universitas Hasanuddin (UNHAS). Bermitra dengan pihak puskesmas, tim UNHAS melaksanakan pos Voluntary Counselling and Testing (VCT) untuk edukasi dan skrining HIV di wilayah kerja puskesmas. Kegiatan pos VCT termasuk pemutaran video edukasi dan penyebaran leaflet HIV dan Infeksi menular seksual (IMS), konseling untuk melakukan tes bagi para anggota keluarga ODHIV, konseling test pada masyarakat umum yang beresiko, pemeriksaan rapid antigen HIV-Sifilis, dan konseling pasca skrining. Luaran yang dihasilkan pada kegiatan ini adalah (1) Video dan leaflet edukasi HIV dan IMS, (2) Publikasi pada media online, dan (3) meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya dan faktor risiko HIV, serta pentingnya deteksi dini HIV dan IMS.
Edukasi Pencegahan Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS bagi Remaja di Kota Makassar Arif, Sitti Musafirah; Makmur, Andi Amal Alamsyah; Leman, Yanti; Amiruddin, Dianawaty
IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2025): IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Univeristas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/iptek.v5i1.76585

Abstract

Abstrak. Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang tengah berada dalam masa transisi menuju kedewasaan, sehingga menghadapi tantangan kompleks baik secara fisik, emosional, maupun sosial. Minimnya dukungan dan informasi sering membuat remaja rentan terhadap perilaku berisiko, termasuk hubungan seksual pranikah yang berpotensi menularkan Penyakit Menular Seksual (PMS). Data BPS (2024) menunjukkan peningkatan signifikan perilaku seksual pranikah di kalangan remaja Indonesia, yang memperbesar risiko penyebaran PMS seperti HIV/AIDS, sifilis, dan HPV. Menanggapi kondisi ini, dilakukan kegiatan edukasi di SMK Telkom Makassar untuk membekali remaja dengan pengetahuan mengenai jati diri, kesehatan mental, dan pencegahan PMS. Metode yang digunakan berupa ceramah dan diskusi interaktif, dengan materi meliputi pengenalan jati diri, penyebab dan gejala PMS dan HIV/AIDS, serta cara pencegahan dan peran remaja sebagai educator sebaya. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman siswa terhadap risiko PMS dan HIV/AIDS dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, serta antusiasme untuk menjadi agen edukasi di lingkungan sekolah. Edukasi yang komprehensif berbasis penguatan jati diri terbukti efektif dalam membentuk kesadaran, sikap bertanggung jawab, dan ketahanan remaja dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman. Kata Kunci: remaja, penyakit menular seksual, edukasi kesehatan reproduksi