Stunting merupakan masalah gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usianya, akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu lama. Salah satu faktor penyebab utama stunting adalah kurangnya pengetahuan keluarga mengenai pola makan dan gizi seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan edukasi keluarga dalam upaya pencegahan stunting pada anak. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus intrinsik terhadap satu keluarga yang memiliki anak berisiko stunting di Desa Pulliwa, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara tematik melalui reduksi data, kategorisasi, dan penentuan tema.Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan edukasi selama dua minggu dengan tiga kali pertemuan setiap minggu, terjadi peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku keluarga dalam pemberian makan anak. Sebelum intervensi, anak hanya makan nasi dan kerupuk sebagai lauk utama. Setelah edukasi, keluarga mulai memberikan makanan bergizi seperti sayur, telur, dan ikan. Analisis menghasilkan empat tema utama, yaitu: peningkatan pengetahuan keluarga, perubahan perilaku makan anak, peran aktif ibu dan nenek, serta dukungan lingkungan keluarga dalam penerapan gizi seimbang.Kesimpulannya, edukasi keluarga efektif dalam meningkatkan pemahaman dan praktik gizi seimbang sebagai upaya pencegahan stunting pada anak, sehingga disarankan agar kegiatan edukasi keluarga dilakukan secara berkelanjutan di tingkat masyarakat dan posyandu.