Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

LEGENDA PULAU MALAU DI KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Ignatia Simbolon; Jamorlan Siahaan; Herlina Ginting
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 4 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.146 KB)

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah unsur-unsur intrinsik dan nilai-nilai sosiologi sastra yang terkandung dalam Legenda Pulau Malau. Legenda Pulau Malau merupakan salah satu bentuk cerita yang dimiliki masyarakat Batak Toba, tepatnya yang berada di Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui struktur cerita dan nilai-nilai sosiologi sastra yang terdapat dalam Legenda Pulau Malau. Susunan dan peristiwa yang terjadi di dalam Legenda Pulau Malau terstruktur dan diterjemahkan menjadi sebuah cerita serta menggali nilai budaya di dalamnya. Metode yang digunakan dalam menganalisis masalah penelitian ini adalah metode deskriptif dengan Teknik penelitian ke lapangan. Penelitian ini menggunakan teori structural dan teori sosiologi sastra. Adapun unsur-unsur instrinsik yang ada didalam cerita ini: tema, alur/plot, latar/setting dan perwatakan/penokohan. Legenda Pulau Malau, dipercaya masyarakat memiliki hal mistis dan mampu mengobati serta membantu yang sedang membutuhkan pertolongan, hingga kini Legenda Pulau Malau masih di percaya dan dijaga kelestariannya oleh masyarakat Simanindo terutama keturunannya Malau.
Fungsi dan Nilai-Nilai Kearifan Lokal pada Olop-Olop Bolon pada Masyarakat Beragama Malim di Pelabuhan Ajibata, Parapat Nicolannes; Herlina Ginting
Journal of Language Development and Linguistics Vol. 1 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jldl.v1i2.1403

Abstract

Tulisan ini ini diberi judul “fungsi dan nilai-nilai kearifan lokal pada olop-olop bolon pada masyarakat beragama malim di pelabuahan ajibata, parapat”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan-tahapan olop-olop bolon, untuk mendeskripsikan fungsi apa saja yang terdapat pada olop-olop bolon, untuk mendeskripsikan nilai kearifan lokal pada olop-olop bolon. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori fungsi tradisi lisan dan kearifan lokal. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan penelitian lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah tahapan olop olop bolon ada dua tahap besar yakni tahap persiapan dan tahap pelaksanaan,fungsinya ada empat dan nilainya ada dua belas. Kesimpulannya olop olop bolon memiliki dua tahap empat fungsi dan dua belas nilai kearifan lokal.
NOVEL AMANGBAO PARSINUAN KARYA M. TANSISWO SIAGIAN: KAJIAN STILISTIKA Alfredo Marusasil Siregar; Herlina Ginting
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 14 No 2 (2021): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.444 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v14i2.54

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan diksi dan jenis gaya bahasa yang terdapat dalam novel Amangbao Parsinuan karya M. Tansiswo Siagian. Metode Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Selanjutnya metode dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simak yang bertujuan untuk menyimak penggunaan bahasa. Metode simak dalam penelitian ini menggunakan metode lainnya berupa metode atau teknik catat. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis novel maka disimpulkan bahwa penggunaan diksi yang paling dominan adalah penggunaan diksi kosa kata bahasa asing yang terdiri dari kosa kata bahasa inggris dan kosa kata bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan oleh keterbatasan kosa kata bahasa batak sehingga dalam menyampaikan pesan atau cerita dalam novel “Amangbao Parsinuan” karya M. Tansiswo Siagian didominasi oleh diksi dengan kosa kata bahasa asing. Penggunaan majas yang paling dominan dalam novel berbahasa batak “Amangbao Parsinuan” adalah majas simile dan majas yang paling sedikit adalah majas metafora. Penggunaan majas simile dalam novel ini berfungsi untuk menghidupkan makna, memberikan citraan yang khas terhadap pembaca, membuat gambaran yang lebih jelas terhadap pembaca dan tentu membuat kalimat-kalimat yang lebih dinamis dan hidup supaya pembaca dapat merasakan apa yang terjadi dalam novel “Amangbao Parsinuan” karya M. Tansiswo Siagian terkhusus terhadap apa yang dirasakan tokoh utama Rosinta.
a - Bima Helvin Jaya Pasaribu; Herlina Ginting
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 1 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.121 KB) | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i1.64

Abstract

Artikel ini berjudul naskah hata podah pakon tabas-tabasni raja-raja Simalungun na hinan (no. inv. 920/07.116/2025) koleksi Museum Negeri Sumatera Utara tinjauan: kearifan lokal dan filologi. Masalah yang diteliti adalah identitas dari naskah tersebut serta nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam isi naskah yang diteliti. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori filologi dan kearifan lokal. Pada teori filologi terdapat teori translitrasi seperti yang dikemukakan oleh Syakir bahwa transliterasi merupakan penggantian tulisan huruf demi huruf dari satu abjad ke abjad yang lain tanpa mengubah makna isi naskah, serta teori identitas naskah oleh Hermansoemantri yang mengemukakan bahwa dalam mengidentifikasi naskah harus memperhatikan judul naskah, nomor naskah, tempat penyimpanan naskah, asal naskah, ukuran naskah, tebal naskah, jumlah baris per halaman, bahan naskah, bentuk teks, umur naskah, pengarang/penulis naskah, asal-usul naskah, dan ringkasan/bentuk teks. Pada teori kearifan lokal, terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam naskah. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan naskah tunggal. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan dan penelitian lapangan. Dengan menggunakan teknik observasi terhadap naskah yang diteliti, kemudian data mentah hasil observasi akan ditranliterasi melalui kamus dan pengetahuan informan terbaik. Naskah yang telah ditrasliterasi kemudian akan telaah nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini meliputi: 1. Identitas dari naskah yang di teliti. 2. Nilai-nilai kearifan lokal dari naskah yang diteliti.
Njunjungi Tradition of Piher Rice in Lau Solu Village Marding-Ding District Karo Regency Local Wisdom Study Nurcahayati Br Ginting; Herlina Ginting
Journal of Language Development and Linguistics Vol. 2 No. 1 (2023): February, 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jldl.v2i1.2816

Abstract

This study aims to describe the stages of the Njujungi Beras Piher tradition, the values contained in the Njujungi Beras Piher Tradition. The theory used in this study is the theory of local wisdom expressed by Sibarani (2014). The method used in this research is a qualitative method. Based on the results of the research and the results of the analysis, the authors can conclude that the results obtained in this study are: (1) The stages of implementing the Njujungi Beras Piher Tradition, (2) The ingredients contained in the Njujungi Beras Piher Tradition, (3) The value of local wisdom that in the Njujungi Beras Piher Tradition, namely social solidarity, politeness, harmony, conflict resolution, commitment, gender management, mutual cooperation, hard work, discipline, self-control, education, welfare, preservation, cultural creativity, and gratitude.