Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembentukan Spiritualitas Kristen Melalui Latihan Rohani Personal dalam Konteks Saat Ini Otto, Ottovianus; Sukamto
JURNAL LUXNOS Vol. 9 No. 2 (2023): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2023
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v9i2.350

Abstract

Abstract: In the current development of the modern world, spirituality is experiencing a decline, because quite a few think that spirituality is an unimportant thing that must be possessed as humans created by God who are in the image and likeness of God. The author describes the formation of spirituality through spiritual practice. Spiritual practice gives people an understanding of how to realize God’s unlimited love for themselves in Jesus Christ who atoned for human sins through His death and resurrection from the dead. Spiritual practice is training one’s mind, spirit and emotions, so that one becomes closer to God, for example personal prayer, Bible study, fasting, Sunday worship, community cell seminars and service as part of the process of forming spirituality. The research method used for this writing is a qualitative method by observing experiences and reviewing literature. The analysis used is descriptive in nature with a study of practical theology. Through spiritual practice, believers will experience the formation of spirituality. Spirituality is a power that a person has to be able to have strength, goodness, holiness, obedience and sensitivity in Jesus Christ. Abstrak: Dalam perkembangan dunia modern saat ini, spiritualitas mengalami kemerosotan. Sebab tidak sedikit menganggap bahwa spiritualitas adalah hal tidak penting yang harus dimiliki sebagai manusia ciptaan Tuhan yang segambar dan serupa dengan Allah. Penulis mendeskripsikan pembentukan spiritualitas melalui latihan rohani. Latihan rohani memberikan pemahaman kepada setiap orang bahwa untuk mewujudkan kasih Allah yang tidak terbatas bagi dirinya sendiri dalam Yesus Kristus yang telah menebus dosa manusia melalui kamatiandi dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Latihan rohani adalah melatih sebuah pikiran, roh dan emosi, sehingga menjadi lebih dekat dengan Tuhan, misalnya doa pribadi, studi Alkitab, puasa, ibadah minggu, komunitas sel, seminar dan pelayanan sebagai bagian dari proses pembentukan spiritualitas. Metode penelitian yang digunakan untuk penulisan ini ialah metode kualitatif dengan cara pengamatan, pengalaman, dan tinjauan pustaka. Analisa yang digunakan bersifat deskrisi dengan kajian teologi praktik. Melalui latihan rohani orang percaya akan mengalami pembentukan pembentukan spiritualitas. Spiritualitas adalah sebuah kekuatan yang dimiliki seseorang untuk bisa memiliki kekuatan, kebaikan, kesucian, ketaatan dan kepekaan di dalam Yesus Kristus.
Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Model ADDIE: Kajian Konsep Raiser dan Molenda Otto, Ottovianus
JURNAL LUXNOS Vol. 11 No. 1 (2025): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2025
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/7gtcv115

Abstract

Pendidikan agama Kristen memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan spiritualitas peserta didik berdasarkan nilai-nilai iman Kristen. Namun, dalam praktiknya, pembelajaran PAK masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya metode yang sistematis, belum optimalnya pemanfaatan teknologi, serta minimnya evaluasi berbasis data. Untuk mengatasi hal tersebut, model desain pembelajaran ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) yang dikembangkan oleh Reiser dan Molenda menawarkan pendekatan yang sistematis, fleksibel, dan berbasis evaluasi dalam merancang pembelajaran yang efektif. Kajian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengkaji berbagai sumber primer dan sekunder yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ADDIE dapat diterapkan secara efektif dalam konteks PAK melalui lima tahap utama: analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik, perancangan strategi pembelajaran berbasis nilai Kristiani, pengembangan bahan ajar yang kontekstual dan menarik, implementasi dengan pendekatan interaktif dan teknologi, serta evaluasi berkelanjutan untuk perbaikan kualitas pembelajaran. Meskipun model ini memiliki keunggulan dalam strukturnya yang terarah dan fleksibel, penerapannya juga menuntut sumber daya yang memadai serta adaptasi terhadap tantangan birokrasi. Dengan penerapan yang disesuaikan, model ADDIE berpotensi menjadikan pembelajaran PAK lebih inovatif, relevan, dan mampu mendorong pertumbuhan iman peserta didik. Kajian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam pengembangan strategi pembelajaran PAK yang lebih efektif dan kontekstual.