Septianingrum, Erisa
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penyejajaran Diri Tokoh Perempuan Novel Cintaku di Kampus Biru Karya Ashadi Siregar Septianingrum, Erisa; Setyaningsih, Nas Haryati
Jurnal Sastra Indonesia Vol 9 No 2 (2020): July
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v9i2.36011

Abstract

Penelitian berjudul Penyejajaran Diri Tokoh Perempuan Novel Cintaku di Kampus Biru Karya Ashadi Siregar ini membahas feminisme dengan menguraikan kesejajaran gender dalam novel Cintaku di Kampus Biru. Penelitian ini dilakukan karena adanya pandangan kesejajaran gender tokoh perempuan sebagai bagian dari budaya populer yang menarik untuk dikaji. Selain itu, problematika asmara mahasiswa tingkat akhir sebagai ciri sastra populer memiliki keunikan yang tidak terdapat pada novel lain yaitu hubungan asmara mahasiswa dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan dosen. Adapun teori yang digunakan untuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah feminisme dan kesejajaran gender. Hasil penelitian ini berupa paparan mengenai: 1) penggambaran tokoh perempuan dalam novel Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar sebagai upaya menyejajarkan diri dengan laki-laki, 2) reaksi tokoh laki-laki dalam novel Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar melihat usaha penyejajaran diri yang dilakukan tokoh perempuan, dan 3) sikap pengarang terhadap feminisme berdasarkan penyajian cerita di dalam Novel Cintaku Di Kampus Biru. A study entitled “Penyejajaran Diri Tokoh Perempuan Novel Cintaku di Kampus Biru Karya Ashadi Siregar” discussed the feminism by describing gender aligment in the novel entitled Cintaku di Kampus Biru. The study was aimed at showing the female gender alignment was a part of a popular culture that was interesting to explore. Moreover, the problematic of the final degree college student as the character in the popular literature which has uniqueness that wasn’t in other novel novels was the love relationship between college students and college student or college student and their lecturer. So the purpose of this study is to analyze feminism in the novel Cintaku on Kampus Biru by Ashadi Siregar, written in 1972. The theories used in this study were feminism and gender alignment. This study resulted in several findings which exposed about: 1) The description of the woman character in the novel entitled Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar as an effort to align herself with men, 2) The reaction of the man character in novel entitled Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar when he noticed the effort of gender alignment that the woman did, and 3) The author’s attitude with feminism based on the presentation of the story in the novel entitled Cintaku di Kampus Biru. The benefits of this research are revealing feminism in Ashadi Siregar's novel Cintaku on Kampus Biru as well as being a reference for other researchers in studying feminism.
Penyejajaran Diri Tokoh Perempuan Novel Cintaku di Kampus Biru Karya Ashadi Siregar Septianingrum, Erisa; Setyaningsih, Nas Haryati
Jurnal Sastra Indonesia Vol 9 No 2 (2020): July
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v9i2.36011

Abstract

Penelitian berjudul Penyejajaran Diri Tokoh Perempuan Novel Cintaku di Kampus Biru Karya Ashadi Siregar ini membahas feminisme dengan menguraikan kesejajaran gender dalam novel Cintaku di Kampus Biru. Penelitian ini dilakukan karena adanya pandangan kesejajaran gender tokoh perempuan sebagai bagian dari budaya populer yang menarik untuk dikaji. Selain itu, problematika asmara mahasiswa tingkat akhir sebagai ciri sastra populer memiliki keunikan yang tidak terdapat pada novel lain yaitu hubungan asmara mahasiswa dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan dosen. Adapun teori yang digunakan untuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah feminisme dan kesejajaran gender. Hasil penelitian ini berupa paparan mengenai: 1) penggambaran tokoh perempuan dalam novel Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar sebagai upaya menyejajarkan diri dengan laki-laki, 2) reaksi tokoh laki-laki dalam novel Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar melihat usaha penyejajaran diri yang dilakukan tokoh perempuan, dan 3) sikap pengarang terhadap feminisme berdasarkan penyajian cerita di dalam Novel Cintaku Di Kampus Biru. A study entitled “Penyejajaran Diri Tokoh Perempuan Novel Cintaku di Kampus Biru Karya Ashadi Siregar” discussed the feminism by describing gender aligment in the novel entitled Cintaku di Kampus Biru. The study was aimed at showing the female gender alignment was a part of a popular culture that was interesting to explore. Moreover, the problematic of the final degree college student as the character in the popular literature which has uniqueness that wasn’t in other novel novels was the love relationship between college students and college student or college student and their lecturer. So the purpose of this study is to analyze feminism in the novel Cintaku on Kampus Biru by Ashadi Siregar, written in 1972. The theories used in this study were feminism and gender alignment. This study resulted in several findings which exposed about: 1) The description of the woman character in the novel entitled Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar as an effort to align herself with men, 2) The reaction of the man character in novel entitled Cintaku di Kampus Biru karya Ashadi Siregar when he noticed the effort of gender alignment that the woman did, and 3) The author’s attitude with feminism based on the presentation of the story in the novel entitled Cintaku di Kampus Biru. The benefits of this research are revealing feminism in Ashadi Siregar's novel Cintaku on Kampus Biru as well as being a reference for other researchers in studying feminism.
Unsur Pembangun Teks Cerita Pendek Webtoon Bermuatan Nilai Karakter serta Kelayakannya sebagai Sumber Ajar Mengidentifikasi Unsur-Unsur Teks Cerita Pendek Kelas IX Septianingrum, Erisa; Hartono, Bambang
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 1: Mei 2021
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpbsi.v10i1.46726

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kelayakan webtoon Jajan Squad; Ngopi, Yuk!; Pak Guru Inyong; Lucunya Hidup Ini; dan Ojek Story sebagai sumber ajar mengindentifikasi unsur pembangun teks cerita pendek kelas IX dilihat berdasarkan kelengkapan unsur pembangun, keterbacaan, isi atau pesan di dalam cerita, psikologi perkembangan peserta didik, bahasa, sosial budaya, dan uji coba kepada peserta didik kelas IX. Dalam memaparkan hasil penelitian, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, dan muatan nilai karakter dalam webtoon, persentase kelengkapan unsur pembangun webtoon: (1) Jajan Squad mencapai 100%; (2) Ngopi, Yuk! mencapai 83,7%; (3) Pak Guru Inyong mencapai 91,36%; (4) Lucunya Hidup Ini mencapai 83,18%; dan (5) Ojek Story mencapai 98,05%. Hasil penelitian mengenai kelayakan webtoon sebagai sumber ajar, kelima webtoon layak dijadikan sumber ajar mengidentifikasi unsur teks cerita pendek. Berdasarkan hasil uji coba kepada 89 peserta didik yang secara merata terdapat di kelas IX E, IX F, dan IX G SMP Negeri 17 Semarang, urutan webtoon dari yang paling layak digunakan sebagai sumber ajar pendek, yaitu: (1) webtoon Jajan Squad dengan perolahan rata-rata skor 85,33; (2) webtoon Lucunya Hidup Ini dengan perolehan rata-rata skor 83,76; (3) webtoon Pak Guru Inyong dengan perolehan rata-rata skor 82,21; (4) webtoon Ojek Story dengan perolehan rata-rata skor 82,18; dan (5) webtoon Ngopi, Yuk! dengan perolehan rata-rata skor 80,11. Kata kunci: unsur pembangun teks cerita pendek, webtoon, muatan nilai karakter, sumber ajar Abstract The purpose of research, which is to describe intrinsic elements, extrinsic elements, and a load of character value in the webtoon Jajan Squad; Ngopi, Yuk!; Pak Guru Inyong; Lucunya Hidup Ini; and Ojek Story. Next, the research also aims to describe the worthiness of the webtoon as a source of instruction based on the completeness of the building elements, legibility, content or message in the story, the developmental psychology of learners, languages, social cultures, and trials of class IX. Intrinsic element research, extrinsic elements, and a charge of character value in webtoon, a complementary percentage of the webtoon building element: (1) Jajan Squad reaches 100%; (2) Ngopi, Yuk! reaches 83,7%; (3) Pak Guru Inyong reaches 91,36%; (4) Lucunya Hidup Ini reaches 83,81%; And (5) Ojek Story reaches 98,05%. Research on the worthiness of the webtoon as a source of teaching, the five webbros are worthy of being taught to identify elements in the short story text. Based on trials of the 89 equally taught participants found in IX E, IX F, and IX G of country junior high 17 semarang, the webtoon order of the most worthy is used asa short teaching source, which is: (1) Jajan Squad's webtoon with a average score of 85.33; (2) Lucunya Hidup Ini with an average score of 83.76; (3) Pak Guru Inyong with an average score of 82.21; (4) Ojek Story with an average score of 82.18; And (5) Lucunya Hidup Ini with an average score of 80.11. Keywords: building elements of short story texts, webtoons, character values, teaching resources