Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi dan Inovasi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dari Sektor Pajak Daerah Melalui E-Regional Income (Kajian di Pemerintah Kota Pekalongan) Septiadi, Andi
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 27 No. 2 (2024): JURNAL EKONOMI DAN BISNIS SEPTEMBER 2024
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jebi.v27i2.4678

Abstract

Regional Own Revenue (PAD) makes an important contribution to the Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD) to finance the implementation of administrative processes, government services, and regional development. Therefore it takes creation, strategy, and innovation in its management. This writing aims to discover how the Pekalongan City Government's creations and innovations increase PAD. This study uses a qualitative descriptive method. The data collection techniques used included observation, interviews with Regional Apparatus Organizations (OPD) as PAD managers, and documentation in the form of secondary data, including APBD, PAD, and other relevant data. The results of the study show that the creations, strategies, and innovations carried out include implementing QRIS in paying taxes, digitizing tax services, and installing tapping boxes in restaurants which can increase PAD, however, the contribution of PAD to regional income during the 2018-2023 period is still relatively small, namely an average of 22.68%.
Ketidakadilan Gender dalam Budaya Patriarki Sefthiyan, Muhammad Faried; Mumtaz, Muhammad Aryo; Asyami, Sajidah; Septiadi, Andi
Regalia: Jurnal Riset Gender dan Anak Vol 3 No 1 (2024): Juli, 2024
Publisher : Pusat Penelitian Pemberdayaan Perempuan, Gender, dan Anak UMRAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jga.v3i1.7627

Abstract

Dalam bermasyarakat pasti ada sesuatu yang lebih di unggulkan. Contoh kedudukan laki-laki yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Atau seseorang yang memiliki sifat yang tidak sesuai dengan Masyarakat umum. Dalam hal ini budaya Patriarki akan berperan penting dalam bersosial di Masyarakat karena menjadikan peran laki-laki lebih dominan dibanding Perempuan. Pada hal ini Perempuan harus diunggulkan dan orang-orang berbeda baik sifat dan ras yang tidak sesuai khalayak umum harus dianggap setara sebagaimana mestinya. Dalam hal ini metode yang digunakan adalah kualitatif yang mana sumber yang kami dapat berasal dari jurnal, artikel dan video yang beredar di internet, serta penelitian terdahulu. Dalam pembahasan ini isu ketidakadilan gender dalam budaya patriarki telah berdampak pada kehidupan sosial bermasyarakat dari zaman dahulu hingga sekarang, di mana terdapat perbedaan hak yang didapat kepada Perempuan dalam hal kebebasan yang sebelumnya mereka tidak dapatkan di antaranya Perempuan pada zaman dahulu tidak mendapat Pendidikan yang layak, sulit mendapat pekerjaan, bahkan mereka kurang mendapat hak dalam hukum yang berlaku. Pada masa ini telah terjadi perubahan yang sangat signifikan terhadap budaya patriarki, di mana Perempuan dapat mengutarakan hak-hak yang bahkan setara dengan laki-laki.
Politik Identitas Dan Politisasi Agama Dalam Konteks Pemilu Nugraha, Ferdian; Pikri Setiadi, Erik; Rahima, Tatsa Hasby; Septiadi, Andi
Jurnal Sosial Politik dan Hukum Vol. 1 No. 02 (2024): Jurnal Sosial Politik dan Hukum
Publisher : Jurnal Sosial Politik dan Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the phenomenon and impact of identity politics and religious politics in the context of elections. The main question asked is how these two phenomena contribute to democracy. The purpose of this study is to understand how identity politics affects the democratic process and how religious politics is used in political strategy. Using a quantitative research methodology, this research involves observation, interviews, document analysis and group discussions. The results of the study show that identity and religion politics have a significant impact on the electoral process and are often used to undermine trust in the democratic system by exploiting public sentiment, and even potentially polarizing society. The findings show that the majority of respondents believe that identity politics has a significant impact on their choices in life. Public pragmatism and lack of political education are the causes of this phenomenon. The discussion explained that the crisis of public trust in the political system and its participants, social and economic vulnerabilities, and the influence of political elites on public opinion through the media and propaganda negatively undermine democracy. Therefore, special measures, such as inclusive political education, are needed to increase public trust and uphold democratic integrity. The research contributes by providing information on the challenges of democracy and, moreover, by offering a framework for inclusive policies that reduce the influence of identity politics and religious politics.
Peran Influencer Terhadap Pemilihan Presiden Pada Pemilihan Umum Tahun 2024 Arighi, Mikail Fathan; Yasar, Muhammad Miftah Babil; Falah, Siti Nurul; Ramdhan, Rizky Muhammad; Septiadi, Andi
Journal of Law, Administration, and Social Science Vol 4 No 5 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/jolas.v4i5.956

Abstract

Peran influencer dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia telah menjadi topik yang menarik dalam diskusi politik dan sosial. Dalam era digital dan media sosial, influencer memegang peran penting dalam membentuk opini publik dan menginformasikan pemilih, khususnya generasi muda, tentang berbagai isu politik, sosial, dan ekonomi yang menjadi poin kunci dalam pemilihan. Pada Pemilu 2024, peran influencer diharapkan akan semakin meningkat, mengingat semakin banyaknya populasi Indonesia yang terhubung dengan internet dan media sosial. Dengan jangkauan dan pengaruh yang luas, influencer dapat menjadi agen perubahan, mendorong partisipasi politik, dan meningkatkan pengetahuan politik di kalangan pemilih. Mereka juga dapat menjadi penghubung antara calon dan pemilih, dan berkontribusi dalam menyebarkan visi, misi, dan program kerja calon. Namun, potensi ini juga datang dengan tantangan. Misinformasi dan disinformasi adalah masalah yang semakin merajalela di media sosial, dan influencer memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang mereka bagikan akurat dan dapat dipercaya. Etika dan integritas juga menjadi perhatian, karena ada risiko bahwa influencer mungkin disalahgunakan oleh pihak politik untuk menjalankan kampanye hitam atau mempengaruhi pemilih dengan cara yang tidak etis. Oleh karena itu, dalam konteks Pemilu 2024, peran influencer harus dijalankan dengan hati-hati dan bertanggung jawab. Mereka harus menggunakan pengaruh mereka untuk mendorong demokrasi yang sehat dan berpartisipasi dalam diskusi politik yang konstruktif, bukan memperburuk polarisasi atau menyebarkan informasi yang salah. Diharapkan, dengan pendekatan yang tepat, influencer dapat berkontribusi positif terhadap proses demokrasi Indonesia.