Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Umur Pemangkasan Batang Tanaman Jagung Diatas Tongkol (Topping) Untuk Pakan Ternak Terhadap Bobot Panen Tanpa Klobot Nuryanto, Nuryanto; Rizki, Anisa; Dayo, Falahi; Alifa, Fariha; Hosnawati, Hosnawati
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 16, No 29 (2019): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.245 KB) | DOI: 10.36626/jppp.v16i29.68

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan (Mei sampai dengan Agustus 2018) dilahan sawah seluas 1.000 m2 di Desa Pagersari, Mungkid, Magelang. Lahan dibagi 64 petak (2,25 x 6 m) untuk ditanami jagung hibrida jarak baris 70 cm dan jarak dalam baris 20 cm. Secara acak, 64 petak dibagi 8 macam perlakuan umur pemangkasan tanaman jagung diatas tongkol untuk pakan ternak (topping) dan diulang 8 kali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bobot hijauan pakan tenak hasil hasil topping (gr/btg) dan bobot panen jagung tanpa klobot (gr/tkl). Data dianalisis dengan Rancangan Acak Lengkap (8 X 8) danuntuk uji kepastiannya digunakan Duncan’s Multiple Range Test. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa, umur topping berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap bobot hijauan pakan ternak maupun bobot panen jagung tanpa klobot. Pada umur topping 8 sampai dengan 11 minggu, bobot hijauan hasil topping semakin menurun, yakni berturut-turut 148 gr/btg, 120 gr /btg, 114 gr/btg dan 113 gr/btg tetapi bobot panen jagung tanpa klobot semakin meningkat, yakni berturut-turut 127 gr/tkl, 139 gr/tkl, 149 gr/tkl dan 159 gr/tkl. Mulai umur topping 12 sampai dengan 15 minggu, kedua variabel cenderung konstan, yakni bobot hijaun hasil topping berturut-turut 107 gr/btg, 101 gr/btg, 100gr/btgdan 100 gr/btg sedangkan bobot panen jagung tanpa klobot berturut-turut adalah 180 gr/tkl, 181 gr/tkl, 186 gr/tkl dan 187 gr/tkl. Disimpulkan bahwa, agar bobot panen tanpa klobot tidak terpengaruh, maka pemangkasan tanaman jagung diatas tongkol (topping) untuk pakan ternak seyogyanya dilakukan mulai umur 12 minggu.
Pengaruh Level Tepung Gamal (Gliricidia sepium) dan Lamtoro (Leucaena leucocephala) Terhadap Kandungan Nutrisi Complete Feed Daryatmo, Joko; Dayo, Falahi; Sumaryanto, Sumaryanto
Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu Vol. 5 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppt.v5i2.1179

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi complete feed berbasis hijauan gamal dan lamtoro dengan penggunaan yang berbeda- beda dilihat dari kadar air, bahan kering, kadar abu, bahan organik, serat kasar, dan protein kasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan penelitian sebagai berikut. P0: Tepung Gamal 0% + Tepung Lamtoro 0% + Ransum basal, P1: Tepung Gamal 30% + Tepung Lamtoro 40% + Ransum basal, P2: Tepung Gamal 40% + Tepung Lamtoro 30% + Ransum basal, P3: Tepung Gamal 50% + Tepung Lamtoro 20% + Ransum basal, P4: Tepung Gamal 60% + Tepung Lamtoro 10% + Ransum basal. Beradasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung gamal dan lamtoro dengan leve berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan nutrisi complete feed dengan level tepung gamal dan lamtoro terbaik pada complete feed yaitu 40% tepung gamal + 30% tepung lamtoro (P2).