Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FENOMENA LGBT DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA DAN HUKUM ISLAM Canu, Ubaidillah; Tahali, Ahmad
AL-MASHADIR : Jurnal Ilmu Hukum dan Ekonomi Islam Vol. 5 No. 2 (2023): JULI
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/almashadir.v5i2.157

Abstract

Kajian ini berupaya mendiskusikan fenomena LGBT dalan perspektif Hak Asasi Manusia (HAM) dan hukum Islam. Secara umum, fenomena LGBT dapat dikelompokkan ke dalam dua klasifikasi, 1) klasifikasi agama yang diwakili oleh tokoh agama dan organisasi keagamaan khususnya Islam, dan 2) aktivis Hak Asasi Manusia. LGBT merupakan problem biologis dan sosiologis. Sebagai problem biologis, LGBT adalah penyakit yang memiliki kemungkinan untuk disembuhkan. Adapun sebagai problem sosiologis, LGBT adalah epidemi sosial yang disebabkan oleh aspek lingkungan maupun interaksi tertentu yang menyebabkan kontaminasi. LGBT merupakan fenomena yang hadir dalam dua entitas, yaitu entitas tertutup dan terbuka. Entitas tertutup adalah keadaan seseorang yang terjangkit gangguan LGBT dan memilih menutup diri, sedangkan entitas terbuka adalah mereka yang terhimpun dalam suatu wadah gerakan terstruktur dan mengkampanyekan ide LGBT. Dalam tinjauan HAM dan hukum Islam, kaum LGBT dalam entitas tertutup harus dilindungi dan perlu diobati hingga sembuh. Adapun dalam entitas terbuka, komunitas LGBT yang terang-terangan mengkampanyekan gagasan mereka, adalah sebuah penentangan terhadap norma-norma agama dan mengganggu hak asasi manusia lainnya, maka menurut hukum Islam dan perspektif hak asasi manusia, kegiatan tersebut harus dilarang, bahkan berakibat pada tindakan pelanggaran hukum yang berlaku
PEMBELAJARAN ETIKA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI DI PESANTREN ALKHAIRAAT PUSAT PALU Canu, Ubaidillah; Ahmad
Guru Tua : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 8 No. 2 (2025): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/gurutua.v8i2.259

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis peran pembelajaran etika Islam dalam pembentukan karakter santri di Pesantren Alkhairaat Pusat Palu. Etika Islam menjadi fondasi utama dalam membentuk kepribadian santri yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan memiliki integritas moral tinggi. Melalui pendekatan kurikulum integratif, nilai-nilai etika tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi juga diinternalisasi melalui pembiasaan, keteladanan guru dan kiai, serta berbagai aktivitas keagamaan dan sosial di lingkungan pesantren sebagai system nilai dan budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran etika Islam di Pesantren Alkhairaat berperan signifikan dalam membentuk karakter santri secara holistik, mencakup aspek spiritual, sosial, dan emosional. Pesantren tidak hanya menjadi tempat transmisi ilmu, tetapi juga sebagai ruang formasi moral yang kuat bagi generasi Muslim. Dengan demikian, model pembelajaran etika Islam di pesantren ini dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam
Reconstructing the Paradigm of Islamic Education: Harmonizing Theocentrism and Anthropocentrism Canu, Ubaidillah; Haq, Emha Dzia’ul; Ubaidillah, Muh. Aldi
Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol 4 No 4 (2025): December: Multiple Intelligences of Students in Formal, Informal, and Nonformal E
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/cendekiawan.v4i4.437

Abstract

Islamic education faces the problem of dualism between the theocentric paradigm oriented towards divinity and the anthropocentric paradigm oriented towards humans. The first paradigm often closes the space for rationality, while the second eliminates spiritual values. This article attempts to reconstruct the paradigm of Islamic education by integrating the values of transcendence and humanity to create a balance between faith and knowledge. Through a qualitative-descriptive approach based on literature studies on the thoughts of al-Attas, al-Faruqi, and Fazlur Rahman, this study emphasizes four main principles of reconstruction: integrative (revelation and reason), humanistic (development of human potential), transformative (formation of social awareness), and contextual (relevant to the times). This reconstructive paradigm is expected to produce perfect human beings who are knowledgeable, faithful, and have noble character and are able to make Islamic education a moral and intellectual force in building civilization.