Zahroh, Isna Fatimatuz
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Reformulasi Struktur dan Pola Pikir Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) MI/SD Hardiyati, Mikyal; Febriana, Putri Nabila; Zahroh, Isna Fatimatuz
PEMA Vol. 5 No. 3 (2025): In Process
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/pema.v5i3.1601

Abstract

Penelitian ini membahas urgensi reformasi struktur dan pola pikir keilmuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada tingkat MI/SD sebagai respons terhadap berbagai problematika pembelajaran yang ada. Meskipun IPS merupakan mata pelajaran multidisiplin yang penting untuk membentuk warga negara yang berpengetahuan, berfikir kritis, dan memiliki kesadaran sosial, pembelajaran di lapangan seringkali menghadapi tantangan. Problematika utama meliputi (1) pendekatan pembelajaran yang pasif dan konvensional, (2) kurangnya koneksi interdisipliner, dan (3) konten kurikulum yang kurang relevan atau usang. Akibatnya, siswa cenderung menganggap IPS sebagai mata pelajaran hafalan yang membosankan dan kurang bermakna. Penelitian kualitatif ini, menggunakan metode studi lapangan (field research) melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, menganalisis temuan dari kegiatan Seminar Nasional Kolaborasi Online (SENSASI) yang diselenggarakan oleh PD-PGMI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reformulasi IPS tidak hanya menuntut perubahan kurikulum, tetapi juga pergeseran fundamental pada pola pikir guru. Guru harus bertransformasi dari pengajar yang berorientasi pada materi menjadi fasilitator yang berfokus pada pengembangan kompetensi dan keterampilan siswa, sejalan dengan tuntutan Kurikulum Merdeka dan kompetensi abad ke-21 (4C: Critical Thinking, Creativity, Communication, Collaboration). Reformulasi menuntut guru untuk mengintegrasikan materi dari berbagai disiplin ilmu (sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi) secara tematik dan kontekstual. Pembelajaran harus berorientasi pada proyek (Project-Based Learning) untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan relevan. Selain itu, penilaian harus mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. IPS berfungsi sebagai wahana strategis untuk membentuk karakter siswa yang cerdas, kritis, adaptif, dan siap menghadapi kompleksitas tantangan zaman.