Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Bahterasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurnal Riset Guru Indonesia
Fajira, Era
Unknown Affiliation
Arts Education Languange, Linguistic, Communication & Media Mathematics Social Sciences Other

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

 1 
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBANGUN SIKAP TOLERANSI SISWA DI SMPN 2 DONGGO Fajira, Era; Abdul Fattah; Wahdaniya
Jurnal Riset Guru Indonesia Vol 3 No 2 (2024): April-Juli 2024
Publisher : Almeera Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62388/jrgi.v3i2.451

Abstract

This study aims to determine the role of Islamic education teachers in building students' tolerance attitudes, and to determine the description of students' tolerance attitudes, as well as to determine the supporting and inhibiting factors of Islamic education teachers in building students' tolerance attitudes at SMPN 2 Donggo, Bima Regency. This study uses a Qualitative Method with a qualitative descriptive type, namely focusing on understanding the phenomena that occur in the field. The data collection techniques use observation, interview and documentation techniques. The results of the study indicate that the role of Islamic education teachers in building tolerance attitudes at SMPN 2 Donggo, namely by providing guidance, direction, advice, giving good examples, and motivating students so that they understand the importance of appreciating and respecting existing differences, such as differences in beliefs, ethnicity, race, language and background. at SMPN 2 Donggo has several descriptions of students' tolerance attitudes, namely by respecting and respecting each other. There are two supporting factors for teachers in building tolerance attitudes, namely parents and the social environment. While the inhibiting factors are a curriculum that is too theoretical, the inability of teachers to deal with differences of opinion, and the lack of supporting resources.
ANALISIS CITRAAN YANG TERDAPAT DALAM PUISI PESAN KARYA SOE HOK GIE Fajira, Era; Lubis, Fitri Wahyuni; Marwah, Wan Muna
Bahterasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2021): Februari
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.002 KB) | DOI: 10.30596/bahterasia.v2i1.6568

Abstract

Citraan sangat dibutuhkan untuk membuat suatu karya sastra, karena citraan merupakan unsur intrinsik dalam puisi. Cara menemukan citraan adalah dengan cara mengetahui sudut pandang dalam puisi, seperti ekspresi, bunyi, diksi, citraan bahasa dan lainnya. itraan atau pengimajian masih berkaitan dengan diksi, maksudnya pemilihan terhadap kata-kata yang akan menimbulkan daya saran dan daya bayang pembaca terhadap suatu karya. Daya bayang (imajinasi) akan menyentuh pembaca karena beberapa Indra akan berpengaruh untuk segera membayangkan sesuatu yang telah dibayangkan oleh pembaca. Penelitian ini berjudul Analisis Citraan yang Terdapat Dalam Puisi Pesan Karya Sok Ho Gie . Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah citraan apa saja yang terdapat dalam puisi Pesan karya Sok Ho Gie . Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan citraan apa saja yang terdapat dalam puisi Pesan karya Sok Ho Gie. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks puisi Pesan karya Sok Ho Gie. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah adalah teknik studi pustaka. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang dilakukan dengan mendeskripsikan fakta-fakta dan menganalisisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citraan yang terdapat dalam puisi Pesan karya Sok Ho Gie, yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, dan citraan perabaan . Kata Kunci: Citraan, Puisi Pesan Karya Sok Ho Gie
Co-Authors Abdul Fattah Lubis, Fitri Wahyuni Marwah, Wan Muna Wahdaniya