p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JTAM ROTARY
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH METODE PENDINGINAN MESIN SEPEDA MOTOR SUZUKI NEX TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG Alexander, Baimy; Al Banjari, Muhammad Arsad
JTAM ROTARY Vol 6, No 1 (2024): JTAM ROTARY
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam_rotary.v6i1.11478

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk menilai dampak sistem pendinginan terhadap emisi gas buang dan penggunaan bahan bakar pada sepeda motor. Metode penelitian melibatkan pengujian eksperimen dengan tiga variasi pendinginan, yaitu penggunaan pendinginan normal, semburan udara, dan selimut air. Sepeda motor yang digunakan dalam pengujian adalah Suzuki Nex, dengan parameter RPM diatur pada 3000, 4500, dan 7000, dan penggunaan bahan bakar sejumlah 100 ml selama periode 2 menit. Untuk mengukur emisi gas buang, termasuk CO, CO2, HC, dan O2, digunakan Gas Analyzer, sementara gelas ukur digunakan untuk mengukur sisa bahan bakar yang terpakai. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem pendinginan normal memberikan efisiensi konsumsi bahan bakar yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode lainnya. Meskipun demikian, sistem pendinginan selimut air dapat mengurangi emisi CO dan HC pada RPM yang tinggi. Sebaliknya, pada RPM yang tinggi, sistem pendinginan semburan udara menunjukkan peningkatan emisi CO dan HC, mengindikasikan efisiensi yang lebih rendah dalam kondisi tersebut. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak sistem pendinginan terhadap emisi gas buang dan penggunaan bahan bakar pada sepeda motor. This research is intended to assess the impact of the cooling system on exhaust gas emissions and fuel usage in motorcycles. The research methodology involves experimental testing with three cooling variations: normal cooling, air injection, and water jacket. The motorcycle used in the testing is the Suzuki Nex, with RPM parameters set at 3000, 4500, and 7000, and fuel usage of 100ml over a 2-minute period. A Gas Analyzer is employed to measure exhaust gas emissions, including CO, CO2, HC, and O2, while a measuring cup is used to gauge the remaining fuel. The test results indicate that the normal cooling system provides better fuel consumption efficiency compared to other methods. However, the water jacket cooling system can reduce CO and HC emissions at high RPMs. Conversely, at high RPMs, the air injection cooling system shows an increase in CO and HC emissions, indicating lower efficiency in those conditions. This research provides a deeper understanding of the impact of the cooling system on exhaust gas emissions and fuel usage in motorcycles.
PERANCANGAN SEPEDA BERTENAGA SURYA SERTA PENGUJIAN KECEPATAN DAN JARAK TEMPUH DENGAN BERBAGAI JENIS UKURAN GEAR TEETH Al Banjari, Muhammad Arsad; Alexander, Baimy
JTAM ROTARY Vol 7, No 1 (2025): JTAM ROTARY
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam_rotary.v7i1.14399

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi sepeda konvensional dengan menambahkan panel surya, sehingga sepeda dapat menjadi elektrik tetapi tetap dapat digunakan secara manual. Panel surya ditempatkan di belakang pengendara bersama dengan komponen pendukung lainnya, sehingga sepeda dapat berfungsi normal. Penambahan baterai akan meningkatkan jarak tempuh sepeda, dan penambahan panel surya akan mempercepat proses pengisian daya pada baterai. Jumlah cahaya matahari sangat memengaruhi efisiensi panel surya dalam menghasilkan listrik. Saat cahaya matahari sangat terang, proses pengisian menjadi lebih cepat dengan arus sebesar 2,78 Ah dan daya 50,04 watt, serta waktu pengisian selama 7,1 jam. Jika dibandingkan dengan pengisian menggunakan listrik PLN 220 Volt AC dengan daya 414 Watt, waktu pengisian menggunakan cahaya matahari sangat berbeda. Jarak tempuh sepeda dengan energi baterai dari solar cell bervariasi tergantung berat pengendara. Selain itu, faktor ukuran Gear Belakang (Gear Ratio) juga mempengaruhi jarak tempuh; semakin kecil Gear Belakang, semakin tinggi kecepatan dan jarak tempuh sepeda. Sebaliknya, semakin besar Gear Belakang, kecepatan dan jarak tempuh menjadi lebih pendek. This research aims to modify conventional bicycles by adding solar panels, so that the bicycle can be electric but can still be used manually. The solar panel is placed behind the rider along with other supporting components, so that the bicycle can function normally. Adding a battery will increase the distance the bicycle can travel, and adding solar panels will speed up the battery charging process. The amount of sunlight greatly influences the efficiency of solar panels in producing electricity. When the sunlight is very bright, the charging process is faster with a current of 2.78 Ah and a power of 50.04 watts, and a charging time of 7.1 hours. When compared with charging using PLN 220 Volt AC electricity with 414 Watt power, the charging time using sunlight is very different. The distance traveled by a bicycle powered by a solar cell battery varies depending on the rider's weight. Apart from that, the rear gear size factor (Gear Ratio) also influences the distance traveled; the smaller the Rear Gear, the higher the speed and distance traveled by the bicycle. Conversely, the larger the rear gear, the shorter the speed and distance.