Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ALAT ANTI WHEELIE LIFT PADA SEPEDA MOTOR DRAG RACE MENGGUNAKAN SENSOR HC-SR04 BERBASIS ARDUINO Wahyudi, Ikhsan; Setiawan, Feddy Wanditya; Alexander, Baimy
SINERGI POLMED: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No. 1 (2024): Edisi Februari
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/sinergipolmed.v5i1.1547

Abstract

Alat anti wheelie lift pada sepeda motor drag race dengan menggunakan sensor HC-SR04 berbasis Arduino merupakan inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan performa kendaraan dalam balapan drag. Alat ini difungsikan untuk mengatasi masalah umum pada sepeda motor drag race, yaitu kecenderungan roda depan terangkat atau wheelie yang dapat mengakibatkan kecelakaan serius. Dengan mengintegrasikan sensor ultrasonik HC-SR04 pada kendaraan, alat ini dapat mendeteksi ketinggian sudut kemiringan sepeda motor secara real-time. Fokus utama penelitian ini adalah mengembangkan mekanisme atau sistem yang dapat mencegah terjadinya fenomena wheellie lift pada sepeda motor drag race. Wheellie lift adalah keadaan di mana roda depan sepeda motor kehilangan kontak dengan permukaan jalan karena sudut kemiringan yang ekstrem, seringkali terjadi saat percepatan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat bekerja ketika roda depan terangkat setinggi 20 cm dari permukaan jalan dan mematikan sistem pengapian pada sepeda motor. Dengan implementasi alat anti wheelie lift ini, diharapkan dapat memberikan solusi efektif dan efisien dalam meningkatkan kontrol pengendalian sepeda motor drag race, meningkatkan keamanan pengendara, dan meningkatkan performa kendaraan secara keseluruhan.
PENGARUH PANJANG INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR INJEKSI 108 CC Alexander, Baimy; Ruhyat, Nanang
JTAM ROTARY Vol 6, No 2 (2024): JTAM ROTARY
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam_rotary.v6i2.12529

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh panjang intake manifold terhadap performa mesin sepeda motor 108 cc. Metode uji coba dilakukan menggunakan dynotest pada intake manifold dengan variasi panjang 7 cm, 5,3 cm dan 4,2 cm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perbedaan panjang intake manifold berpengaruh pada karakteristik kinerja mesin, di mana intake manifold 7 cm memberikan torsi yang lebih besar pada putaran mesin yang lebih rendah, sementara intake manifold 4,2 cm memberikan daya yang lebih besar pada putaran mesin yang lebih tinggi. Selain itu, penelitian ini juga mengamati konsumsi bahan bakar dari 3 variasi panjang intake manifold. Hasilnya menunjukkan bahwa intake manifold 7 cm lebih irit dalam konsumsi bahan bakar dibandingkan dengan intake manifold yang lebih pendek. Panjang intake manifold mempengaruhi secara signifikan kinerja mesin sepeda motor 108 cc, dengan intake manifold panjang lebih cocok untuk aplikasi yang membutuhkan torsi lebih besar pada putaran mesin rendah, sementara intake manifold pendek lebih cocok untuk aplikasi yang membutuhkan daya lebih besar pada putaran mesin tinggi. This research aims to investigate the effect of intake manifold length on the performance of a 108 cc motorcycle engine. The testing method was conducted using dynotest on intake manifolds with variations in lengths of 7 cm, 5.3 cm, and 4.2 cm. The test results show that there is a difference in intake manifold length affects the engine performance characteristics, wherein the 7 cm intake manifold provides greater torque at lower engine speeds, while the 4.2 cm intake manifold provides greater power at higher engine speeds. Additionally, this study also observed the fuel consumption of the 3 intake manifold length variations. The results show that the 7 cm intake manifold is more fuel-efficient compared to the shorter intake manifolds. Intake manifold length significantly influences the performance of a 108 cc motorcycle engine, with longer intake manifolds being more suitable for applications requiring greater torque at lower engine speeds, while shorter intake manifolds are more suitable for applications requiring greater power at higher engine speeds.
PENGARUH METODE PENDINGINAN MESIN SEPEDA MOTOR SUZUKI NEX TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG Alexander, Baimy; Al Banjari, Muhammad Arsad
JTAM ROTARY Vol 6, No 1 (2024): JTAM ROTARY
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam_rotary.v6i1.11478

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk menilai dampak sistem pendinginan terhadap emisi gas buang dan penggunaan bahan bakar pada sepeda motor. Metode penelitian melibatkan pengujian eksperimen dengan tiga variasi pendinginan, yaitu penggunaan pendinginan normal, semburan udara, dan selimut air. Sepeda motor yang digunakan dalam pengujian adalah Suzuki Nex, dengan parameter RPM diatur pada 3000, 4500, dan 7000, dan penggunaan bahan bakar sejumlah 100 ml selama periode 2 menit. Untuk mengukur emisi gas buang, termasuk CO, CO2, HC, dan O2, digunakan Gas Analyzer, sementara gelas ukur digunakan untuk mengukur sisa bahan bakar yang terpakai. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem pendinginan normal memberikan efisiensi konsumsi bahan bakar yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode lainnya. Meskipun demikian, sistem pendinginan selimut air dapat mengurangi emisi CO dan HC pada RPM yang tinggi. Sebaliknya, pada RPM yang tinggi, sistem pendinginan semburan udara menunjukkan peningkatan emisi CO dan HC, mengindikasikan efisiensi yang lebih rendah dalam kondisi tersebut. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak sistem pendinginan terhadap emisi gas buang dan penggunaan bahan bakar pada sepeda motor. This research is intended to assess the impact of the cooling system on exhaust gas emissions and fuel usage in motorcycles. The research methodology involves experimental testing with three cooling variations: normal cooling, air injection, and water jacket. The motorcycle used in the testing is the Suzuki Nex, with RPM parameters set at 3000, 4500, and 7000, and fuel usage of 100ml over a 2-minute period. A Gas Analyzer is employed to measure exhaust gas emissions, including CO, CO2, HC, and O2, while a measuring cup is used to gauge the remaining fuel. The test results indicate that the normal cooling system provides better fuel consumption efficiency compared to other methods. However, the water jacket cooling system can reduce CO and HC emissions at high RPMs. Conversely, at high RPMs, the air injection cooling system shows an increase in CO and HC emissions, indicating lower efficiency in those conditions. This research provides a deeper understanding of the impact of the cooling system on exhaust gas emissions and fuel usage in motorcycles.
PERANCANGAN SEPEDA BERTENAGA SURYA SERTA PENGUJIAN KECEPATAN DAN JARAK TEMPUH DENGAN BERBAGAI JENIS UKURAN GEAR TEETH Al Banjari, Muhammad Arsad; Alexander, Baimy
JTAM ROTARY Vol 7, No 1 (2025): JTAM ROTARY
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam_rotary.v7i1.14399

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi sepeda konvensional dengan menambahkan panel surya, sehingga sepeda dapat menjadi elektrik tetapi tetap dapat digunakan secara manual. Panel surya ditempatkan di belakang pengendara bersama dengan komponen pendukung lainnya, sehingga sepeda dapat berfungsi normal. Penambahan baterai akan meningkatkan jarak tempuh sepeda, dan penambahan panel surya akan mempercepat proses pengisian daya pada baterai. Jumlah cahaya matahari sangat memengaruhi efisiensi panel surya dalam menghasilkan listrik. Saat cahaya matahari sangat terang, proses pengisian menjadi lebih cepat dengan arus sebesar 2,78 Ah dan daya 50,04 watt, serta waktu pengisian selama 7,1 jam. Jika dibandingkan dengan pengisian menggunakan listrik PLN 220 Volt AC dengan daya 414 Watt, waktu pengisian menggunakan cahaya matahari sangat berbeda. Jarak tempuh sepeda dengan energi baterai dari solar cell bervariasi tergantung berat pengendara. Selain itu, faktor ukuran Gear Belakang (Gear Ratio) juga mempengaruhi jarak tempuh; semakin kecil Gear Belakang, semakin tinggi kecepatan dan jarak tempuh sepeda. Sebaliknya, semakin besar Gear Belakang, kecepatan dan jarak tempuh menjadi lebih pendek. This research aims to modify conventional bicycles by adding solar panels, so that the bicycle can be electric but can still be used manually. The solar panel is placed behind the rider along with other supporting components, so that the bicycle can function normally. Adding a battery will increase the distance the bicycle can travel, and adding solar panels will speed up the battery charging process. The amount of sunlight greatly influences the efficiency of solar panels in producing electricity. When the sunlight is very bright, the charging process is faster with a current of 2.78 Ah and a power of 50.04 watts, and a charging time of 7.1 hours. When compared with charging using PLN 220 Volt AC electricity with 414 Watt power, the charging time using sunlight is very different. The distance traveled by a bicycle powered by a solar cell battery varies depending on the rider's weight. Apart from that, the rear gear size factor (Gear Ratio) also influences the distance traveled; the smaller the Rear Gear, the higher the speed and distance traveled by the bicycle. Conversely, the larger the rear gear, the shorter the speed and distance.
itu Experimental Analysis of the Effects of Intake Manifold Length and Angle Variations on Torque and Power in 110 cc Fuel Injected Motorcycles Alexander, Baimy; Ruhyat, Nanang
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 9 No 3 (2025): G-Tech, Vol. 9 No. 3 July 2025
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/g-tech.v9i3.7320

Abstract

The performance of small displacement motorcycle engines is significantly influenced by the design of the intake manifold, particularly its geometric characteristics such as length and bend angle. This study examines the effects of intake manifold geometry variations on the performance of a 110 cc fuel injected motorcycle engine. Nine configurations were tested, combining three intake lengths (3 cm, 9 cm, and 12 cm) and three bend angles (0°, 20°, and 40°). A dynamometer was used to measure engine output in terms of torque and power. Results indicate that manifold geometry strongly affects engine performance. The best torque value, 23.40 Nm, was achieved with the 12 cm and 20° configuration, while the highest power output of 9.0 HP came from the 12 cm and 40° configuration. ANOVA confirmed statistically significant effects of both variables (p < 0.05). Unlike previous studies that typically isolate one geometric factor, this research fills a gap by evaluating length and angle together. These findings provide practical insights for optimizing intake manifold design in small fuel injected engines, improving both power and efficiency.