Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN EKSTRAK BUAH MANGROVE PUTUT (Bruguiera gymnorrhiza) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SABUN CAIR DI KABUPATEN PASURUAN Sulistyawati, Sulistyawati; Hidayanto, Fajar; Mahfud, Ridwan Isnaeni
Jurnal Terapan Abdimas Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v7i1.9196

Abstract

Abstract.Currently the world is experiencing the COVID-19 pandemic, which requires people to adopt a clean and healthy lifestyle. The government has launched the 3M program, among others; Wear a mask, wash hands and physical distancing. The agricultural sector can be part of the success of this program by making liquid soap products for washing hands using additional plant extracts that contain antimicrobial compounds. Putut mangrove plants (Bruguiera gymnorrhiza) are an alternative as a soap additive because they contain antimicrobial compounds such as alkaloids, flavonoids, phenolics, tannins, and steroids. Training and socialization of liquid soap making activities with mangrove fruit extract was also carried out to provide information about the basic ingredients for making environmentally friendly liquid soap using Methyl Ester Sulfonate (MES) as vegetable surfactants and mangrove fruit extracts, as well as inviting participants to be able to make liquid soap independently. . The methods used: 1) interviews and observations, 2) socialization methods with lectures and discussions or questions and answers; 3) training methods with lectures and demonstrations and hands-on practice. Based on the implementation of the community service program, it can be concluded as follows: 1) community service participants can make liquid soap independently, 2) participants become aware of environmentally friendly chemicals, 3) the community will be more aware of the uses of mangrove fruit and plantsAbstrak. Saat ini dunia mengalami pandemi COVID-19 yang mengharuskan masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Pemerintah telah mencanangkan progam 3M antara lain; Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak. Bidang pertanian dapat menjadi bagian dalam mensukseskan progam ini yaitu dengan membuat produk sabun cair untuk cuci tangan menggunakan tambahan ekstrak tanaman yang mengandung senyawa antimikrobial. Tanaman mangrove putut (Bruguiera gymnorrhiza) menjadi alternatif sebagai bahan tambahan sabun karena memiliki kandungan senyawa antimikrobial seperti alkaloid, flavonoid, fenolik, tannin, dan steroid. Pelatihan dan sosialisasi kegiatan pembuatan sabun cair dengan ektrak buah mangrove juga dilakukan untuk memberikan informasi tentang bahan dasar pembuatan sabun cair ramah lingkungan dengan menggunakan Methyl Ester Sulfonate (MES) sebagai nabati surfaktan dan ekstrak buah mangrove, sekaligus mengajak peserta untuk bisa membuat sabun cair secara mandiri. Metode yang digunakan: 1) wawancara dan observasi, 2) metode sosialisasi dengan ceramah dan diskusi atau tanya jawab; 3) metode pelatihan dengan ceramah dan demonstrasi serta praktek langsung. Berdasarkan pelaksanaan program pengabdian masyarakat dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) peserta pengabdian dapat membuat sabun cair dengan mandiri, 2) peserta menjadi paham akan bahan kimia yang ramah lingkungan, 3) masyarakat akan lebih sadar akan kegunaan buah dan tanaman mangrove 
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terong Hijau (Solanum melongena L) Pada Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Ubur -Ubur Abdillah, Ramanda Harsan Sri; Pratiwi, Sri Hariningsih; Mahfud, Ridwan Isnaeni
Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan Vol 9, No 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51213/jamp.v9i1.126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa dosis pupuk organik cair ubur-ubur yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman terong hijau yang optimal. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Sekargadung Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan pada bualan Maret – Juni 2024 dengan ketinggian ± 4 mdpl dengan suhu 280C. Tanah yang digunakan mengandung Nitrogen Total 0,104 %,P2O2 tersedia 13,81 ppm, K2O potensial 0,13 mg 100 g-1. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial terdiri dari empat perlakuan. Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak enam kali sebagai berikut: T0 : NPK 200 kg/ha (kontrol) ; T1 :Pemberian  POC ubur-ubur 35 mL/L tanaman-1; T2 : Pemberian POC ubur-ubur 40 mL/L tanaman-1  dan  T3 : Pemberian POC ubur-ubur 45 mL/L tanaman-1. Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F), apabila terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk POC ubur-ubur tidak meningkatkan pertumbuhan namun dapat meningkatkan hasil tanaman terong. Pemberian POC ubur-ubur berpengaruh pada jumlah buah, panjang buah dan bobot buah. Perlakuan POC ubur-ubur dengan dosis 45 mL/L memiliki hasil tertinggi pada jumlah buah, dan panjang buah. Bobot buah lebih tinggi pada perlakuan POC 45 mL/L tetapi tidak berbeda jauh dengan 40 mL/L