Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor Manusia dan Faktor Pekerjaan Berhubungan dengan Penyebab Kecelakaan Kerja pada Pekerja Kemplang (Home Industry) di Desa Tebing Gerinting Tahun 2011 Jaji
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.363 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pekerja informal merupakan "underserved working population" dan belum mendapatkan pelayanan kesehatan kerja seperti yang diharapkan, padahal sekitar 80% dari pekerja adalah pekerja informal. Masalah yang terjadi pada pekerja salah satunya adalah kecelakaan kerja. Kejadian kecelakaan kerja rata-rata 6000 orang meninggal setiap hari, setara dengan satu orang setiap 15 detik, atau 2,2 juta orang per tahun. Sumatra Selatan dalam bulan Januari–September 2008 mencapai 4 kasus per hari, terbilang sangat tinggi untuk sebuah provinsi yang memiliki sekitar 5.481 perusahaan. Tingginya angka kejadian kecelakaan kerja disebabkan faktor manusia dan faktor pekerjaan.Metode : Merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Semua variabel dinilai secara simultan pada satu saat, jadi tidak ada follow up. Berdasarkan hasil perhitungan besar sampel, maka besar sampel adalah 38 responden.Hasil : Didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian kecelakaan, ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian kecelakaan, tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian kecelakaan, ada hubungan yang signifikan antara lama kerja dengan kejadian kecelakaan, tidak ada hubungan yang signifikan antara pengolahan dengan pemanggangan, dan ada hubungan yang signifikan antara sift kerja dengan kejadian kecelakaan.Kesimpulan : Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja antara lain jenis kelamin, lama kerja dan sift kerja. Saran bagi para pengelola kemplang agar lebih peduli terhadap masalahmasalah yang akan di timbulkan oleh pekerjaan, pekerja, ataupun lingkungan. Program UKK (upaya kesehatan kerja) puskesmas dilaksanakan seoptimal mungkin, untuk meminimalkan kejadian kecelakaan, antara lain dengan pelatihan atau penyuluhan kesehatan kerja.Keyword : Faktor manusia, faktor pekerjaan, kecelakaan kerja, industri rumah tangga
PENGALAMAN KELUARGA MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN PALLIATIVE CARE (STUDI FENOMENOLOGI) Jaji
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 6 No. 2 (2019): Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Bagian Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengeksplor perasaan anggota keluarga dalam merawat klien paliatif.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif.Hasil: Hasil analisis data didapatkan tujuh tema, yaitu: konsep sakit (modern dan tradisional), penyebab penyakit yang di derita, berusaha untuk membawa dan mengobati klien yang sakit, berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan klien, kondisi klien sangat menyita waktu orang di sekitarnya, peralihan peran, semuanya di serahkan kepada sang pencipta (pasrah).Simpulan: Saran bagi para keluarga yang terdapat klien paliatif care, agar selalu bersabar dan berusaha memberikan yang terbaik bagi klien yang mengalami paliatif care.
PENGARUH SLEEP HYGIENE TERHADAP KUALITAS TIDUR PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Rahmawati, Fuji; Jaji; Rizona, Firnaliza
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.063 KB) | DOI: 10.33867/jka.v8i1.236

Abstract

Penderita Diabetes Melitus (DM) tipe 2 memiliki gejala klinis seperti polidipsia, polyuria,dan nyeri yang juga terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan gangguan tidur.Bertambahnya frekuensi terbangun, susah untuk tertidur kembali, dan ketidakpuasantidur yang menyebabkan kualitas tidur menurun adalah serangkaian akibat yangdisebabkan oleh gangguan tidur. Sleep hygiene merupakan salah satu metode untukmeningkatkan kualitas tidur berupa sekumpulan daftar kegiatan yang dapat dilakukanuntuk memfasilitasi mulainya tidur dan mempertahankannya. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh sleep hygiene terhadap kualitas tidur penderita DM tipe 2di wilayah kerja Puskesmas Indralaya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif denganrancangan penelitian praeksperimen dan Desain One Group Pretest Posttest. Sejumlah29 responden dipilih untuk menjadi sampel berdasarkan kriteria inklusi. Alat ukurmenggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitastidur. Data kemudian dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisis menunjukkanbahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara sebelum dan setelah intervensi sleephygiene (p-value =0.000) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sleephygiene terhadap kualitas tidur penderita DM Tipe 2. Berdasarkn hasil tersebut, perawatkomunitas di Puskesmas Indralaya diharapkan dapat memasukkan sleep hygiene dalampendidikan kesehatan yang wajib diberikan pada penderita DM tipe 2 dan keluarganya.