Prevalensi pasien kritis di seluruh dunia mengalami peningkatan setiap tahunnya, dimana kondisi pasien sering mengalami ketidakstabilan salah satunya status hemodinamik pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilisasi progresif terhadap status hemodinamik pada pasien di ICU RSUD Kota Tanjungpinang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis quasi eksperimen dengan menggunakan pendekatan time series pre-post with group kontrol desain. Sampel penelitian adalah 28 orang responden yang terdiri dari 14 orang kelompok intervensi dan 14 orang kelompok kontrol yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan teknik non-probability sampling yaitu consecutive sampling. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon dan Paired Sample T Test. Terdapat pengaruh mobilisasi progresif terhadap status hemodinamik pasien di ICU (tekanan darah sistolik: P Value 0,001, tekanan darah diastolik: P Value 0,000, denyut nadi: P Value 0,001, frekuensi pernapasan: P Value 0,007, SPO2: P Value 0,001, dan MAP: P Value 0,001). Kesimpulan terdapat pengaruh yang signifikan mobilisasi progresif terhadap status hemodinamik pasien (tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi, frekuensi pernapasan, SPO2, dan MAP) di ruang ICU RSUD Kota Tanjungpinang. Hasil penelitian ini menyarankan mobilisasi progresif tetap diberikan pada pasien kritis untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan memperhatikan status hemodinamik pasien.