Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Supporting Inclusivity Through an Automatic Transcription Application to Improve Hearing Skills for the Deaf Apriyanto, Apriyanto; Intes, Amina; Yahya, Sitti Rachmawati; Hanim, Saidatul; Alhamdani, Abdul Kodir
Journal International of Lingua and Technology Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah Pariangan Batusangkar, West Sumatra, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55849/jiltech.v3i2.672

Abstract

Inclusivity is the principle that underlies a just and equal society for all individuals, including students or pupils who have hearing disabilities such as the deaf. In an effort to realize inclusivity, technological developments have opened the door to solutions that can improve the quality of life for deaf users. One of the main challenges faced by deaf users is difficulty in understanding and communicating with the outside world through hearing. This article discusses how automatic transcription applications can serve as powerful tools in supporting inclusiveness by improving the listening skills of deaf users. An automatic transcription application is software that is capable of converting spoken conversations into text in real-time. This has the potential to enable deaf users to access previously difficult-to-reach information. The use of automatic transcription applications can provide significant benefits for deaf users. Firstly, it allows pupils and students to follow conversations and presentations better, improving their listening skills. Second, users can participate more actively in various social and educational activities, feeling more confident in interacting with friends, colleagues and instructors. Apart from that, the use of this application can also help in the development of their spoken language, because students can view the transcribed text while listening to the conversation. However, there are several challenges that need to be overcome in implementing this automatic transcription application. These include accuracy of transcription, availability of appropriate hardware and software, and community understanding of the needs and rights of deaf users. Therefore, collaboration between technology developers, the deaf community, and other interested parties is important in ensuring that automated transcription applications can be used effectively to increase inclusivity for deaf users.
Wasiat Wajibah bagi Anak Angkat Perspektif Kompilasi Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Alhamdani, Abdul Kodir
At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Vol 10 No 1 (2025): Konstruksi Hukum Islam dan Hukum Positif dalam Isu Keluarga: Antara Normatifitas
Publisher : Program Studi Ahwal al-Syakhsiyyah, Institut KH. Ahmad Sanusi Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengangkatan anak merupakan solusi bagi sebagian pasangan yang belum dikaruniai seorang anak. Namun dibalik itu semua ada sebuah permasalahan yaitu banyak masyarakat yang belum mengetahui tata cara pengangkatan anak yang benar dan hukum pembagian harta warisan kepada anak angkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan dalam pembagian harta warisan untuk anak angkat dalam Kompilasi Hukum Islam dan KUHPerdata dan menjelaskan perlindungan hukum untuk anak angkat yang ditinjau dalam KHI dan KUHPerdata. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yuridis normatif yaitu penelitian hukum kepustakaan yang dilakukan dengan cara meneliti bahan-bahan kepustakaan atau data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam mengangkat anak dapat dilakukan dengan menggunakan cara kekeluargaan dan di tetapkan melalui pengadilan. Pada dasarnya pemeliharaab anak angkat sehari-harinya seperti anak kandung sendiri, namun untuk harta warisnya tidaklah sama dengan anak kandung. Dalam Hukum Islam kedudukan anak angkat tidak boleh disamakan dengan anak kandung. Pemberian harta warisan terhadap anak angkat dapat melalui wasiat wajibah yang besarannya 1/3 dari harta warisan, karena anak angkat tidak termasuk kedalam ahli waris. Dalam KUHPerdata Pengangkatan anak menurut Undang- undang ini memberikan status hukum yang mendekati anak kandung dengan menempuh proses pengangkatan anak yang telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.