Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

QUALITY OF LIFE OF COVID-19 SURVIVORS IN THE CITY OF BOGOR Insani, Laras Arsyi; Hidajah, Atik Choirul
The Indonesian Journal of Public Health Vol. 19 No. 3 (2024): THE INDONESIAN JOURNAL OF PUBLIC HEALTH
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijph.v19i3.2024.479-493

Abstract

Introduction: The number of COVID-19 survivors in Bogor City until 2021 is 98.52%. COVID-19 survivors often experience a reduction in quality of life and impacts such as symptoms for a long period of time, fatigue, headaches, shortness of breath, impaired physical function, and others that affect quality of life. Aim: Analyze the quality of life of COVID-19 survivors in Bogor City. Method: A cross-sectional design with a population of all Bogor City residents who have declared cured depending on data from the Bogor City Health Office in 2021 with a sample is the majority of COVID-19 survivors in the Bogor City residents who have been certified cured of COVID-19 as demonstrated by the positive screening findings for COVID-19 and have the inclusion criteria. Age, gender, educational status, marital status, employment status, income, vaccination status, alcohol drinking habit, smoking habit, comorbidity, obesity, COVID-19 symptoms experienced, duration of COVID-19 recovery, and hospitalization were independent variables, and data collection was done with an online questionnaire application within 2 (two) months using the 36-Item Short Form Survey Instrument (SF-36) to measure quality of life. Result: The quality of life of COVID-19 in Bogor City is classified as good. The variables of educational status, income, comorbidities, obesity, COVID-19 symptoms experienced, and duration of COVID-19 recovery show that these variables have a greater risk of experiencing poor quality of life. Conclusion: Educational status, income, comorbidities, obesity, COVID-19 symptoms experienced, and the duration of COVID-19 recovery have a significant relationship with quality of life.
Hubungan Antara Pemberian Imunisasi Campak Dengan Kejadian Campak di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Insani, Laras Arsyi; Prakoso, Ilham Dwi
Media Gizi Kesmas Vol 11 No 1 (2022): MEDIA GIZI KESMAS (JUNE 2022)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v11i1.2022.130-136

Abstract

Latar Belakang: Campak merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi pada anak, sangat infeksius, dapat menular sejak awal masa prodromal (4 hari sebelum muncul ruam) sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau Provinsi DKI Jakarta masih memiliki angka kejadian campak tinggi di Indonesia. Faktor yang paling dominan berkontribusi dalam penyakit campak salah satunya adalah status pemberian imunisasi campak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya hubungan antara pemberian imunisasi campak dengan kejadian campak di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain studi cross-sectional. Populasi yang digunakan yaitu semua balita yang menderita penyakit campak tiap kabupaten/kota di Provisi DKI Jakarta pada tahun 2018. Cara pengambilan sampel adalah dengan menggunakan total populasi. Variabel yang diteliti yaitu jumlah penduduk yang memiliki balita yang masih belum mendapatkan imunisasi campak dan jumlah kasus campak yang dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta, dengan teknik analisis berupa korelasi pearson. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penduduk yang memiliki balita yang tidak mendapatkan imunisasi campak terhadap kejadian campak di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018 (p = 0,030) yang memiliki hubungan sangat kuat dengan jumlah kasus campak yang dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara penduduk yang memiliki balita yang tidak mendapatkan imunisasi campak terhadap kejadian campak di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018. Kata kunci: Campak, Imunisasi, DKI Jakarta