Syamsuar, .
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN PEMBUATAN PENGHARUM RUANGAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii MINIMALIS DI KABUPATEN JENEPONTO Fitri, Muhammad; Syamsuar, .; Tartar, Sri Udayana
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 1 OKTOBER 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i1.5284

Abstract

Diseminasi produk teknologi ke masyarakat merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh Politeknik Pertanian Negeri Pangkep melibatkan Pemda Kabupaten Jeneponto yang dikordinasi oleh dinas kelautan dan perikanan. Tujuan diseminasi teknologi kepada masyarakat Kabupaten Jeneponto adalah: (1) Menerapkan  diseminasi dan pemanfaatan  teknologi penelitian pengharum  ruangan dari limbah rumput laut dari hasil ekstraksi Eucheuma cottonii ke masyarakat Kabupaten Jeneponto; (2) Meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kualitas maupun daya saing produk berbasis iptek pengharum  ruangan dari limbah rumput laut dari hasil ekstraksi Eucheuma cottonii di masyarakat kabupaten Jeneponto. Metode pendekatan dalam pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyuluhan partisipatif, yaitu melakukan kegiatan pembelajaran tentang hal yang menjadi masalah pokok bagi kelompok Mitra “Laut Jaya” dan metode pelatihan meliputi kegiatan demonstrasi dan kegiatan praktek kepada Mitra “Laut Jaya”. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dan terdapatnya beberapa produk yang dihasilkan antara lain karagenan dan pengharum ruangan  Kata Kunci:  Diseminasi, Eucheuma  cottonii, pengharum ruanganDiseminasi produk teknologi ke masyarakat merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh Politeknik Pertanian Negeri Pangkep melibatkan Pemda Kabupaten Jeneponto yang dikordinasi oleh dinas kelautan dan perikanan. Tujuan diseminasi teknologi kepada masyarakat Kabupaten Jeneponto adalah: (1) Menerapkan  diseminasi dan pemanfaatan  teknologi penelitian pengharum  ruangan dari limbah rumput laut dari hasil ekstraksi Eucheuma cottonii ke masyarakat Kabupaten Jeneponto; (2) Meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kualitas maupun daya saing produk berbasis iptek pengharum  ruangan dari limbah rumput laut dari hasil ekstraksi Eucheuma cottonii di masyarakat kabupaten Jeneponto. Metode pendekatan dalam pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyuluhan partisipatif, yaitu melakukan kegiatan pembelajaran tentang hal yang menjadi masalah pokok bagi kelompok Mitra “Laut Jaya” dan metode pelatihan meliputi kegiatan demonstrasi dan kegiatan praktek kepada Mitra “Laut Jaya”. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dan terdapatnya beberapa produk yang dihasilkan antara lain karagenan dan pengharum ruangan  Kata Kunci:  Diseminasi, Eucheuma  cottonii, pengharum ruangan 
PENERAPAN PEMBUATAN PENGHARUM RUANGAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii MINIMALIS DI KABUPATEN JENEPONTO Fitri, Muhammad; Syamsuar, .; Tartar, Sri Udayana
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 1 OKTOBER 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i1.5285

Abstract

Diseminasi produk teknologi ke masyarakat merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh Politeknik Pertanian Negeri Pangkep melibatkan Pemda Kabupaten Jeneponto yang dikordinasi oleh dinas kelautan dan perikanan. Tujuan diseminasi teknologi kepada masyarakat Kabupaten Jeneponto adalah: (1) Menerapkan  diseminasi dan pemanfaatan  teknologi penelitian pengharum  ruangan dari limbah rumput laut dari hasil ekstraksi Eucheuma cottonii ke masyarakat Kabupaten Jeneponto; (2) Meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kualitas maupun daya saing produk berbasis iptek pengharum  ruangan dari limbah rumput laut dari hasil ekstraksi Eucheuma cottonii di masyarakat kabupaten Jeneponto. Metode pendekatan dalam pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyuluhan partisipatif, yaitu melakukan kegiatan pembelajaran tentang hal yang menjadi masalah pokok bagi kelompok Mitra “Laut Jaya” dan metode pelatihan meliputi kegiatan demonstrasi dan kegiatan praktek kepada Mitra “Laut Jaya”. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dan terdapatnya beberapa produk yang dihasilkan antara lain karagenan dan pengharum ruangan Kata Kunci:  Diseminasi, Eucheuma  cottonii, pengharum ruangan 
PENINGKATAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PADA UKM MENTARI CITRA LESTARI DENGAN PRODUK IKAN BANDENG (Chanos chanos Forks) TANPA DURI Fitri, Muhammad; Syamsuar, .; Sumarni, .; Tartar, Sri Udayana
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 4 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. (EDISI KHUSUS) NOVEMBER 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4iK.5441

Abstract

Produksi ikan bandeng tahun 2016 Kabupaten Pangkep 25.934.9 ton, dan Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) membina UKM Mentari Citra Lestari yang mengolah produk bandeng tanpa duri. Tujuan PPPUD tahun 2018: Memberdayakan UKM melalui alih teknologi dengan penerapan sanitasi dan hygienis, penanganan rantai dingin, dan pengemasan. Metode yang diterapkan adalah pelatihan penerapan sanitasi dan hygienis penanganan rantai dingin, dan pengemasan. Disimpulkan mutu produk bandeng tanpa duri lebih baik karena diterapkan metode sanitasi hygienis, rantai dingin mulai saat pembelian bahan baku, pengangkutan, proses pencabutan tulang, pengemasan, pengangkutan ke konsumen. Pengemasan dengan labelling memberikan informasi keamanan dan mutu produk, tahan terhadap suhu beku. Bahan baku yang digunakan sebelum dilakuan pelatihan 300 ekor per minggu dan setelah dilakukan pelatihan produksi 600 ekor perminggu dengan ukuran bandeng segar minimal 250 gr atau 1 kg terdiri dari 4 ekor. UKM tersebut mengalami peningkatan produksi dan penjualan 15% dari sebelumnya. Tahun 2018, pembelian ikan bandeng Mitra UKM Mentari Citra Lestari 1.920 ekor x 10.000 = Rp 19.200.000,-. Penjualan per ekor setelah pencabutan duri Rp. 18.000 x 1.920 ekor = Rp. 34.560.000 -. Jadi Total Keuntungan kotor adalah Rp.34.560.000 - Rp. 19.200.000 = Rp. 15.360.000, keuntungan bersih adalah Keuntungan kotor – (biaya operasional + gaji karyawan) = Rp. 15.360.000 –    Rp. 5.360.000 = Rp 10.000.000. Kata kunci: Ikan bandeng, sanitasi, hygienis, rantai dingin, pengemasan, keuntungan bersih.
PENGEMBANGAN DENDENG BANDENG (Chanos-chanos) TANPA DURI DI UKM MENTARI CITRA LESTARI KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN Fitri, Muhammad; Syamsuar, .; Sumarni, .; Tartar, Sri Udayana
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 4 No. 2 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 2 MEI 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i2.7417

Abstract

Diversifikasi olahan produk Bandeng merupakan salah satu upaya untuk mencukupi selera masyarakat dalam mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Dengan demikian, pengembangan produk ikan Bandeng tanpa duri menjadi produk dendeng akan mendorong minat petambak untuk melakukan produksi lebih baik lagi. Hal ini dikuatkan oleh Achmad dkk. (1993) yang menyatakan bahwa teknologi pengolahan ikan Bandeng yang semakin berkembang juga merangsang perkembangan budidaya Bandeng. Dalam usaha pemanfaatan ikan Bandeng, UKM Mentari Citra Lestari telah mengembangkan Bandeng segar tanpa duri, di Kabupaten Pangkep sebagai potensi penghasil ikan Bandeng di Sulawesi Selatan. Pengembangan olahan Bandeng tanpa duri dikembangkan di UKM Mentari Citra Lestrari dengan pembuatan dendeng Bandeng tanpa duri. Produksi dendeng Bandeng tanpa duri di UKM Mentari Citra Lestari dengan Program PPPUD tahun 2019 tiap bulan memproduksi rata-rata 1050 ekor/bulan Dendeng Bandeng tanpa duri dengan harga ikan segar Rp 5.000/ ekor setelah di buat dendeng Bandeng tanpa duri perbulan dijual Rp 15.000/ekor, jadi Rp 15.000 x 1050 ekor = 15.750.000 . Pembelian ikan bandeng Rp 5.000 x 1050 ekor = Rp. 5.250.000 -.Jadi Total Keuntungan kotor perbulan Rp. 15.750.000 – Rp 5.250.000 = Rp. 10.500.000. Keuntungan bersih = Keuntungan kotor - (bahan tambahan + gaji karyawan + pengemasan), jadi Keuntungan bersih Rp. 10.500.000 –(Rp.300.000 + Rp.525.000 + Rp189,000) = Rp 9.486.000,-( Sembilan juta empat ratus delapan puluh enam ribu rupiah). Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) diharapkan dapat membantu pengembangan bahan baku ikan Bandeng sebagai potensi unggulan Kabupaten Pangkep. dengan program ini dapat memberikan nilai tambah dengan merubah produk primer menjadi produk sekunder atau produk akhir siap saji. Pengembangkan produk dendeng Bandeng tanpa duri yang berbahan bahan baku potensi unggulan Kabupaten Pangkep dapat dijadikan wirausaha yang berkembang.Kata Kunci: Ikan bandeng, Dendeng, Diversifikasi, Kewirausahaan.
PRODUKSI BANDENG (Chanos-chanos Forsskal) TANPA DURI BEKU RASA PARAPE Fitri, Muhammad; Syamsuar, .; Sumarni, .; Tartar, Sri Udayana
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 2 MEI 2021
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i2.13493

Abstract

ABSTRAK Diversifikasi olahan produk bandeng merupakan salah satu upaya untuk mencukupi selera masyarakat dalam mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Dengan demikian, pengembangan produk bandeng menjadi produk bandeng tanpa duri rasa parape akan mendorong minat petambak untuk melakukan produksi lebih baik lagi. Dalam usaha pemanfaatan ikan bandeng, UKM Mentari Citra Lestari telah mengembangkan bandeng segar tanpa duri rasa parape, di Kabupaten Pangkep sebagai potensi penghasil ikan bandeng di Sulawesi Selatan. Pengembangan produk  bandeng tanpa duri dikembangkan  di UKM Mentari Citra Lestari dengan pembuatan bandeng tanpa duri rasa parape di tahun 2020. Produksi sejak Januari sampai dengan Juni 2020, rata-rata 29 kg/bulan bandeng tanpa duri rasa parape, harga ikan segar Rp20.000,-/kg setelah dibuat bandeng tanpa duri rasa parape per bulan dijual  Rp120.000,-/kg, jadi Rp120.000,- x 29 kg = Rp3.480.000,-. Pembelian ikan bandeng Rp20.000,- x 29 kg = Rp580.000,- sehingga total keuntungan bersih per bulan Rp3.480.000.- – Rp2.820.000,- = Rp660.000,-. Keuntungan bersih = Keuntungan kotor - (bahan baku + bahan tambahan + es curah + air PDAM + gaji karyawan + pengemasan + listrik), jadi total selama 6 (enam) bulan = Rp3.960.000,-. Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) diharapkan  membantu pengembangan bahan baku ikan bandeng  sebagai potensi  unggulan Kabupaten Pangkep, program ini  memberikan nilai tambah dengan merubah produk primer menjadi produk sekunder atau produk akhir siap saji.  Pengembangan  produk  bandeng tanpa duri rasa parape dijadikan wirausaha. Kata kunci: Ikan bandeng, produk akhir, siap saji, rasa parape, wirausaha.   ABSTRACT Diversification of the processed milkfish products is one of the efforts to meet people's appetite for consuming fish as a source of protein. Thus, the development of a milkfish product to become a thornsless parape flavored milkfish product will encourage the interest of farmers to produce better. In an effort to utilize milkfish, SME Mentari Citra Lestari has developed fresh, thornless, parape-flavored milkfish in Pangkep Regency as a potential producer of milkfish in South Sulawesi. The development of thornless milkfish products was developed at the SME Mentari Citra Lestari by making parape-flavored thornless milkfish in 2020. Production from January to June 2020, averaged 29 kg / month of parape-flavored thornless milkfish, the price of fresh fish was IDR20,000/kg after making thornsless milkfish with parape flavored, the product was sold for IDR120,000/kg, therefore IDR120,000 x 29 kg = IDR3,480,000. Purchase of milkfish of IDR20,000 x 29 kg = IDR580,000 resulted in a the total net profit per month of IDR3,480,000 - IDR2,820,000 = IDR660,000. Net profit is calculated by reduce the gross profit with the cost (raw materials + additional materials + bulk ice + PDAM water + employee salaries + packaging + electricity). Hence, in 6 (six) months of IDR3,960,000. The Regional Leading Product Development Program (PPPUD) is expected to assist the development of raw material for milkfish as the superior potential of Pangkep Regency. This program provides added value by converting primary products into secondary products or ready-to-eat final products. The development of thornless milkfish products with parape-flavored was made entrepreneurial. Keywords: Milkfish, end product, ready-to-serve, parape taste, entrepreneurship.