Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Dengan Metode Long Line dan Rakit Jaring Apung di Pantai Lakeba Kota Baubau Sulawesi Tenggara Sumarni, .; La Ola, La Onu; Siang, Roslindah Daeng; Kasim, Ma’ruf
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.355 KB)

Abstract

Usaha budidaya rumput laut dengan menggunakan metode long line banyak dilakukan oleh masyarakat pesisir.Metode rakit jaring apung mulai digunakan oleh masyarakat pesisir khususnya yang ada di Pantai Lakeba Kota Baubau.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya rumput laut dengan metode long line dan rakit jaring apung di Pantai Lakeba Kelurahan Katobengke Kota Baubau. Analisis yang digunakan R/C Ratio, B/C Ratio, BEP, dan Payback Period. Hasil penelitian menunjukkan  diperoleh nilai R/C  Ratio pada metode long line sebesar 2,9 dan metode rakit jaring apung sebesar 4,1, nilai B-C  Ratio sebesar 12 dan  nilai BEP pada metode long line akan mencapai titik impas ketika penjualan rumput laut kering sebanyak 351 kg atau dengan nilai penjualan rumput laut kering mencapai Rp3.541.161, sedangkan  metode rakit jaring apung akanmencapai titik impas ketika penjualan rumput laut kering sebanyak 246 kg atau dengan nilai penjualan rumput laut kering mencapai Rp2.457.069. Nilai paybackperiod  pada metode long line sebesar  0,26 dan metode rakit jaring apung sebesar 0,27. Usaha budidaya rumput laut dengan menggunakan metode rakit jaring apung lebih layak untuk dijalankan serta memberikan keuntungan yang lebih tinggi kepada pembudidaya rumput laut.Kata Kunci: Metode long line, kelayakan usaha, rakit jaring apung, rumput laut
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DENGAN METODE LONG LINE DAN RAKIT JARING APUNG DI PANTAI LAKEBA KOTA BAUBAU SULAWESI TENGGARA Sumarni, .; La Ola, La Onu; Siang, Roslindah Daeng; Kasim, Ma'ruf
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.917 KB) | DOI: 10.33772/jsep.v1i2.6813

Abstract

Usaha budidaya rumput laut dengan menggunakan metode long line banyak dilakukan oleh masyarakat pesisir. Metode rakit jaring apung mulai digunakan oleh masyarakat pesisir khususnya yang ada di Pantai Lakeba Kota Baubau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya rumput laut dengan metode long line dan rakit jaring apung di Pantai Lakeba Kelurahan Katobengke Kota Baubau. Analisis yang digunakan R/C Ratio, B/C Ratio, BEP, dan Payback Period. Hasil penelitian menunjukkan  diperoleh nilai R/C  Ratio pada metode long line sebesar 2,9 dan metode rakit jaring apung sebesar 4,1, nilai B-C  Ratio sebesar 12 dan  nilai BEP pada metode long line akan mencapai titik impas ketika penjualan rumput laut kering sebanyak 351 kg atau dengan nilai penjualan rumput laut kering mencapai Rp3.541.161, sedangkan  metode rakit jaring apung akan mencapai titik impas ketika penjualan rumput laut kering sebanyak 246 kg atau dengan nilai penjualan rumput laut kering mencapai Rp2.457.069. Nilai paybackperiod  pada metode long line sebesar  0,26 dan metode rakit jaring apung sebesar 0,27. Usaha budidaya rumput laut dengan menggunakan metode rakit jaring apung lebih layak untuk dijalankan serta memberikan keuntungan yang lebih tinggi kepada pembudidaya rumput laut.Kata Kunci: Metode long line,  kelayakan usaha, rakit jaring apung, rumput laut
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK Sumarni, .; ., Okiana; Rosyid, Rum
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 11 (2016): Nopember 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.963 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat faktor utama yang menjadi penyebab atau pengaruh untuk hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Bawari Pontianak. Variabel X (bebas) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dan variabel Y (terikat) hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X.  Metode yang digunakan adalah metode deskripstif dengan bentuk penelitian studi hubungan. Populasi berjumlah 139 siswa dengan sampel 49 orang siswa, yang mana di ambil 35% dari keseluruhan populasi. Data diambil dengan teknik komunikasi langsung, teknik komunikasi tidak langsung/angket serta studi documenter. Sedangkan teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada faktor-faktor yang menjadi signifikan atau menjadi utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan hasil dan nilai sebagai berikut: faktor motivasi intrinsik berupa sikap yaitu 25%, minat 28%. Sedangkan motivasi ektrinsik berupa keadaan keluarga di kategorikan rendah yaitu 25% dan keadaan sekolah sebesar 24%. Kata Kunci: Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar, Pelajaran Ekonomi Abstract : This study aims to determine whether there are main factors that cause or influence for learning outcomes on economic subjects in class X SMA Bawari Pontianak.Variabel X (free) factors that affect learning outcomes, and the variable Y (dependent) student learning outcomes on the subjects of economy class X. the method used is the method deskripstif the form of research studies the relationship. A population of 139 students with a sample of 49 students, which is taken 35% of the overall population. Data taken with the technique of direct communication, indirect communication techniques / documenter. While  study questionnaire and data analysis techniques using linear regression regression. Research shows that there are no factors to be significant or become major influences learning outcomes and results student. With  the following values: intrinsic motivation factors such as attitude, namely 25%, 28% interest in the form of extrinsic motivation . while family circumstances categorized low at 25% and 24% state schools. Keywords: Factor that effect learning outcomes, economi subjects
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Sumarni, .; Halidjah, Siti; Kresnadi, Hery
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 12 (2015): Desember 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.68 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan metode kerja kelompok dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 09 Gonis Tekam Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tes akhir siklus I dengan nilai rata-rata kelas 79,35 dan meningkat pada siklus II menjadi 84,51. Dengan ketuntasan belajar 74% pada siklus I dan 90% pada siklus II.   Kata Kunci: Metode Kerja Kelompok, Pembelajaran IPA. Abstract: The research was aimed to describe the application of group discussion method in science learning to improve the fourth grade students’ achievement of SDN 09 Gonis Tekam Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau.The research method used was descriptive method with the research design of classroom action research (CAR). The result of the research in the first cycle and the second cycle showed the improvement of students’ achievement. This was proved from the fourth students’ achievement in science learning which the mean score of the final test in the first cycle was 79,35 and improved on the second cycle became 84,51, with the learning completeness of 74% on the first cycle and 90% on the second cycle.   Keywords: Group Discussion Methods, Science Learning.
PENGARUH PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TTQ TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN PRODUK Sumarni, .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 6, No 5 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The problem in this research is the low of learning outcomes and student attention on the subjects of product knowledge class XI PM in SMKN 3 Pontianak. The method used in this study is an experimental method using quasi-experimental design to study design nonequivalent control group design. Subjects in this study were students of class XI PM2 and XI PM3 SMK Negeri 3 Pontianak with the number of 63 students. The results showed that the learning outcomes of the experimental class is higher than the control class for improving student learning outcomes larger experimental class is 28.86 while the control class only increased by 9.93. Based on the results of t-test experimental class and control class obtained t count > t table (3.013> 2.00), then Ho is rejected and Ha accepted. Thus, we can conclude Learning Model active learning type team quis no effect on student learning outcomes in subjects in class XI product knowledge PM SMK Negeri 3 Pontianak. Keywords: Active Learning TTQ, Learning Outcomes, Lessons Knowledge Products.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PETANI BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI DESA PITUE KECAMATAN MA’RANG KABUPATEN PANGKEP Sumarni, .; Sriwahidah, .
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 3 No. 2 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 3 NO. 2 MEI 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v3i2.4246

Abstract

Budidaya udang Vannamei  Desa Pitue Kabupaten Pangkep pengelolaanya baru berkembang pesat sekitar 3 tahun yang lalu. Pada mulanya para petani udang vannamei hanya mencoba budidaya jenis udang ini dengan jumlah yang ditebar di lahan tambak hanya sangat sedikit saja, namun melihat adanya tingkat keberhasilan yang didapatkan maka  para  petani tambak yang dulunya hanya membudidayakan ikan bandeng dan udang windu/sitto mulai beralih ke budidaya udang vannamei. Namun yang menjadi kendala, para petani udang vannamei di daerah ini memiliki keterbatasan seperti pengetahuan tentang budidaya udang vannamei.  Mereka masih lebih banyak mengandalkan pada pengalaman yang dilakukan seorang petani budidaya udang vannamei yang kemudian diikuti oleh petani budidaya udang vannamei lainnya dengan menggunakan teknologi sederhana. Oleh karena itu, penerapan aspek manajemen yang dimulai pada persiapan tambak, pemupukan dan pengisian air, pemilihan benih, pengendalian hama, pengendalian penyakit, pemberian pakan, pemeliharaan, pemanenan  pada metode budidaya udang Vannamei  secara semi intensif dan  intensif menjadi penting. Selain metode budidaya juga diberikan pelatihan pengolahan hasil perikanan udang vannamei (industri rumah tangga).Kata Kunci: Manajemen, Budidaya udang vannamei, Produk olahan
PENINGKATAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PADA UKM MENTARI CITRA LESTARI DENGAN PRODUK IKAN BANDENG (Chanos chanos Forks) TANPA DURI Fitri, Muhammad; Syamsuar, .; Sumarni, .; Tartar, Sri Udayana
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 4 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. (EDISI KHUSUS) NOVEMBER 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4iK.5441

Abstract

Produksi ikan bandeng tahun 2016 Kabupaten Pangkep 25.934.9 ton, dan Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) membina UKM Mentari Citra Lestari yang mengolah produk bandeng tanpa duri. Tujuan PPPUD tahun 2018: Memberdayakan UKM melalui alih teknologi dengan penerapan sanitasi dan hygienis, penanganan rantai dingin, dan pengemasan. Metode yang diterapkan adalah pelatihan penerapan sanitasi dan hygienis penanganan rantai dingin, dan pengemasan. Disimpulkan mutu produk bandeng tanpa duri lebih baik karena diterapkan metode sanitasi hygienis, rantai dingin mulai saat pembelian bahan baku, pengangkutan, proses pencabutan tulang, pengemasan, pengangkutan ke konsumen. Pengemasan dengan labelling memberikan informasi keamanan dan mutu produk, tahan terhadap suhu beku. Bahan baku yang digunakan sebelum dilakuan pelatihan 300 ekor per minggu dan setelah dilakukan pelatihan produksi 600 ekor perminggu dengan ukuran bandeng segar minimal 250 gr atau 1 kg terdiri dari 4 ekor. UKM tersebut mengalami peningkatan produksi dan penjualan 15% dari sebelumnya. Tahun 2018, pembelian ikan bandeng Mitra UKM Mentari Citra Lestari 1.920 ekor x 10.000 = Rp 19.200.000,-. Penjualan per ekor setelah pencabutan duri Rp. 18.000 x 1.920 ekor = Rp. 34.560.000 -. Jadi Total Keuntungan kotor adalah Rp.34.560.000 - Rp. 19.200.000 = Rp. 15.360.000, keuntungan bersih adalah Keuntungan kotor – (biaya operasional + gaji karyawan) = Rp. 15.360.000 –    Rp. 5.360.000 = Rp 10.000.000. Kata kunci: Ikan bandeng, sanitasi, hygienis, rantai dingin, pengemasan, keuntungan bersih.
PENGEMBANGAN DENDENG BANDENG (Chanos-chanos) TANPA DURI DI UKM MENTARI CITRA LESTARI KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN Fitri, Muhammad; Syamsuar, .; Sumarni, .; Tartar, Sri Udayana
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 4 No. 2 (2019): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. 2 MEI 2019
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4i2.7417

Abstract

Diversifikasi olahan produk Bandeng merupakan salah satu upaya untuk mencukupi selera masyarakat dalam mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Dengan demikian, pengembangan produk ikan Bandeng tanpa duri menjadi produk dendeng akan mendorong minat petambak untuk melakukan produksi lebih baik lagi. Hal ini dikuatkan oleh Achmad dkk. (1993) yang menyatakan bahwa teknologi pengolahan ikan Bandeng yang semakin berkembang juga merangsang perkembangan budidaya Bandeng. Dalam usaha pemanfaatan ikan Bandeng, UKM Mentari Citra Lestari telah mengembangkan Bandeng segar tanpa duri, di Kabupaten Pangkep sebagai potensi penghasil ikan Bandeng di Sulawesi Selatan. Pengembangan olahan Bandeng tanpa duri dikembangkan di UKM Mentari Citra Lestrari dengan pembuatan dendeng Bandeng tanpa duri. Produksi dendeng Bandeng tanpa duri di UKM Mentari Citra Lestari dengan Program PPPUD tahun 2019 tiap bulan memproduksi rata-rata 1050 ekor/bulan Dendeng Bandeng tanpa duri dengan harga ikan segar Rp 5.000/ ekor setelah di buat dendeng Bandeng tanpa duri perbulan dijual Rp 15.000/ekor, jadi Rp 15.000 x 1050 ekor = 15.750.000 . Pembelian ikan bandeng Rp 5.000 x 1050 ekor = Rp. 5.250.000 -.Jadi Total Keuntungan kotor perbulan Rp. 15.750.000 – Rp 5.250.000 = Rp. 10.500.000. Keuntungan bersih = Keuntungan kotor - (bahan tambahan + gaji karyawan + pengemasan), jadi Keuntungan bersih Rp. 10.500.000 –(Rp.300.000 + Rp.525.000 + Rp189,000) = Rp 9.486.000,-( Sembilan juta empat ratus delapan puluh enam ribu rupiah). Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) diharapkan dapat membantu pengembangan bahan baku ikan Bandeng sebagai potensi unggulan Kabupaten Pangkep. dengan program ini dapat memberikan nilai tambah dengan merubah produk primer menjadi produk sekunder atau produk akhir siap saji. Pengembangkan produk dendeng Bandeng tanpa duri yang berbahan bahan baku potensi unggulan Kabupaten Pangkep dapat dijadikan wirausaha yang berkembang.Kata Kunci: Ikan bandeng, Dendeng, Diversifikasi, Kewirausahaan.
PRODUKSI BANDENG (Chanos-chanos Forsskal) TANPA DURI BEKU RASA PARAPE Fitri, Muhammad; Syamsuar, .; Sumarni, .; Tartar, Sri Udayana
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 2 MEI 2021
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i2.13493

Abstract

ABSTRAK Diversifikasi olahan produk bandeng merupakan salah satu upaya untuk mencukupi selera masyarakat dalam mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Dengan demikian, pengembangan produk bandeng menjadi produk bandeng tanpa duri rasa parape akan mendorong minat petambak untuk melakukan produksi lebih baik lagi. Dalam usaha pemanfaatan ikan bandeng, UKM Mentari Citra Lestari telah mengembangkan bandeng segar tanpa duri rasa parape, di Kabupaten Pangkep sebagai potensi penghasil ikan bandeng di Sulawesi Selatan. Pengembangan produk  bandeng tanpa duri dikembangkan  di UKM Mentari Citra Lestari dengan pembuatan bandeng tanpa duri rasa parape di tahun 2020. Produksi sejak Januari sampai dengan Juni 2020, rata-rata 29 kg/bulan bandeng tanpa duri rasa parape, harga ikan segar Rp20.000,-/kg setelah dibuat bandeng tanpa duri rasa parape per bulan dijual  Rp120.000,-/kg, jadi Rp120.000,- x 29 kg = Rp3.480.000,-. Pembelian ikan bandeng Rp20.000,- x 29 kg = Rp580.000,- sehingga total keuntungan bersih per bulan Rp3.480.000.- – Rp2.820.000,- = Rp660.000,-. Keuntungan bersih = Keuntungan kotor - (bahan baku + bahan tambahan + es curah + air PDAM + gaji karyawan + pengemasan + listrik), jadi total selama 6 (enam) bulan = Rp3.960.000,-. Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) diharapkan  membantu pengembangan bahan baku ikan bandeng  sebagai potensi  unggulan Kabupaten Pangkep, program ini  memberikan nilai tambah dengan merubah produk primer menjadi produk sekunder atau produk akhir siap saji.  Pengembangan  produk  bandeng tanpa duri rasa parape dijadikan wirausaha. Kata kunci: Ikan bandeng, produk akhir, siap saji, rasa parape, wirausaha.   ABSTRACT Diversification of the processed milkfish products is one of the efforts to meet people's appetite for consuming fish as a source of protein. Thus, the development of a milkfish product to become a thornsless parape flavored milkfish product will encourage the interest of farmers to produce better. In an effort to utilize milkfish, SME Mentari Citra Lestari has developed fresh, thornless, parape-flavored milkfish in Pangkep Regency as a potential producer of milkfish in South Sulawesi. The development of thornless milkfish products was developed at the SME Mentari Citra Lestari by making parape-flavored thornless milkfish in 2020. Production from January to June 2020, averaged 29 kg / month of parape-flavored thornless milkfish, the price of fresh fish was IDR20,000/kg after making thornsless milkfish with parape flavored, the product was sold for IDR120,000/kg, therefore IDR120,000 x 29 kg = IDR3,480,000. Purchase of milkfish of IDR20,000 x 29 kg = IDR580,000 resulted in a the total net profit per month of IDR3,480,000 - IDR2,820,000 = IDR660,000. Net profit is calculated by reduce the gross profit with the cost (raw materials + additional materials + bulk ice + PDAM water + employee salaries + packaging + electricity). Hence, in 6 (six) months of IDR3,960,000. The Regional Leading Product Development Program (PPPUD) is expected to assist the development of raw material for milkfish as the superior potential of Pangkep Regency. This program provides added value by converting primary products into secondary products or ready-to-eat final products. The development of thornless milkfish products with parape-flavored was made entrepreneurial. Keywords: Milkfish, end product, ready-to-serve, parape taste, entrepreneurship.
Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Penerapan Melaksanakan Pembelajaran Sesuai dengan RPP Melalui Supervisi Klinis Bagi Guru Kelas di SD Negeri Jombor 02 Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 Sumarni, .
JURNAL PENDIDIKAN Vol 28 No 3 (2019): November
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jp.v28i3.491

Abstract

Penelitian ini bertujuan: untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan guru kelas melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP melalui supervisi klinis di SD Negeri Jombor 02 semester I tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan diawali bulan Juli 2016 sampai dengan bulan November 2016. Tempat penelitian di SD Negeri Jombor 02 UPTD Pendidikan Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Subjek penelitian adalah guru kelas di SD Negeri Jombor 02 yang terdiri: guru kelas1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, kelas 6, dengan jumlah 6 orang guru yang terdiri dari 1 orang laki-laki dan 5 orang guru perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah. Tindakan yang dilakukan sebanyak dua kali dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi hasil pengamatan. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, lembar observasi/ pengamatan. Alat pengumpulan data berupa hasil supervisi dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif komparatif dengan membandingkan hasil kondisi awal dengan siklus I, dan siklus II dilanjutkan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan Supervisi Klinis dapat membantu kepala sekolah meningkatkan kreativitas dan kemampuan guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP, bagi gurukelas di SD Negeri Jombor 02 semester I tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini terlihat dari hasil penelitian dan pembahasan kondisi awal sampai siklus II. Nilai kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan dalam aspek yang diamati yaitu aspek inovasi dari kategori baik menjadi sangat baik, aspek kreatifdari kategori kreatif menjadi sangat kreatif, aspek keaktifan dari kategori aktif menjadi sangat aktif, dan aspek kerjasama dari kategori baik menjadi sangat baik.Hasil penilaian kemampuan guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP bagi guru kelasdi SD Negeri Jombor 02 semester I tahun pelajaran 2016/2017 dari kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kemampuan guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada kondisi awal 73,83 pada siklus II meningkat menjadi rata-rata 88,33 berarti terjadi peningkatan sebesar 14,50.