Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN MOTIF PENGGUNAAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN CITRA DENGAN PRESENTASI DIRI Rina Marlina Fitriana; Ulfa Yuniati
Jurnal Sociohumaniora Kodepena (JSK) Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Sosiohumaniora Kodepena
Publisher : Kodepena Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54423/jsk.v2i2.83

Abstract

Kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi informasi telah membawa dampak pada kemudahan berkomunikasi. Kini kita tidak hanya dapat berkomunikasi secara langsung saja, tetapi kini kita dapat berkomunikasi dengan media perantara seperti instagram. Instagram merupakan salah satu media komunikasi yang tengah popular saat ini. Ketika seseorang memutuskan untuk menggunakan media, tentu mereka mempertimbangkan alasan-alasan tertentu agar dapat mencapai tujuan komunikasinya. Alasan-alasaan yang digunakan individu ketika menggunakan media ialah motif penggunaan media. begitu pun pengguna instagram tentu memiliki motif motif tertentu ketika memutuskan untuk menggunakan instagram. Instagram pun merupakan bagian dari komunikasi visual yang dapat membangun citra seseorang. Untuk dapat mencapai citra diri sesuai dengan yang diharapkannya, maka individu melakukan presentasi diri. Adapun definisi dari presentasi diri ialah sebuah tindakan menampilkan diri yang dilakukan oleh setiap individu untuk mencapai sebuah citra diri yang diharapkan. Pengguna instagram mempresentasikan dirinya melalui foto atau video yang di unggahnya dalam instagram. Salah satu cara mereka menampilkan prestasi dirinya misalnya menunjukkan kemampuan fotografinya dalam foto yang di unggahnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara motif penggunaan instagram dengan presentasi diri padamahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung, untuk mengetahui untuk mengetahui motif penggunaan instagram pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung, serta untuk mengetahui strategi presentasi diri mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung. Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Sementara itu teknik pengambilan sample yang digunakan ialah purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji korelasi product moment untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara motif penggunaan instagram dengan presentasi diri. Adapun korelasi antara motif penggunaan instagram dengan presentasi diri hanya sebesar 40%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa motif mahasiswa Universitas Muhammadiyah dalam menggunakan instagram ialah motif surveillance, motif diversi, motif hubuingan pribadi dan identitas pribadi. Sementara itu, sementara itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa strategi presentasi diri yang dilakukan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung ialah ingratiation dan exemplification.
Personal Branding Strategy @babeheji in The New Media Era: Phenomenological Analysis in the Framework of Participatory Culture Ulfa yuniati; Ainy Zahira Ramadhani
Jogjakarta Communication Conference (JCC) Vol. 3 No. 1 (2025): The 6th Jogjakarta Communication Conference (JCC)
Publisher : Jogjakarta Communication Conference (JCC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The new media era has changed the paradigm of personal branding for content creators, where the audience is no longer a passive consumer, but an active participant in the production and distribution of content. This study uses a qualitative method by analyzing @babeheji's personal branding strategy within the framework of participatory culture. The research focuses on authenticity, content consistency, active interaction, multiplatform use, and storytelling. As a parenting content creator, @babeheji builds a digital identity that emphasizes the importance of a fatherless family. She shares daily vlogs with Eji and Momma and presents parenting education. The study found that active audience participation in various forms of digital interaction, such as comments, duet videos, and cross-platform discussions, enabled @babeheji's personal branding strategy. Increasingly decentralized and democratic content production allows audiences to be not only recipients of messages, but also partners in building digital narratives. The complexity of the narratives that emerge in the intertextual space between platforms strengthens the position of social networks over hierarchy in shaping audience engagement.Moreover, the success of personal branding in the new media era depends not only on the image built by the creator, but also on the extent to which the audience feels ownership and participates in the digital community. By understanding the dynamics of participatory culture, content creators can develop personal branding strategies that are more inclusive, interactive, and sustainable in the digital ecosystem.
Pengelolaan Limbah Kulit Kopi Menjadi Produk Teh (Cascara) di Desa Girimulya: Pengabdian Anisa Nurjanah; Arno Alam; Ibrahim Aliyan Albab; Irpan Rahmani; Rida Nurfaridah; Rifqi Aini Wahdaniyatillahi; Salsabila; Siska Wulandari; Sulfan Hedi; Tanti Arimbi; Ulfa Yuniati
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2690

Abstract

Desa Girimulya, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung merupakan salah satu wilayah penghasil kopi rakyat yang cukup luas di Jawa Barat. Peningkatan produktivitas kopi setiap tahun berdampak pada bertambahnya limbah kulit kopi yang sebagian besar tidak dimanfaatkan sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Pengabdian kepada masyarakat berupa pengolahan limbah kulit kopi menjadi teh cascara dilaksanakan sebagai solusi dalam mengurangi permasalahan limbah sekaligus meningkatkan nilai tambah ekonomi. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus 2025 melalui beberapa tahapan, yaitu survei wilayah, pembuatan demplot produk, penyuluhan, serta evaluasi. Hasil survei menunjukkan adanya potensi besar dalam pemanfaatan limbah kulit kopi sebagai cascara. Berdasarkan hasil pre-test, sebagian besar petani belum mengenal cascara maupun cara pengolahannya. Setelah dilaksanakan penyuluhan, terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan, di mana hampir seluruh responden memahami potensi, teknik pengolahan, nilai jual, serta manfaat kesehatan dari cascara. Oleh karena itu, cascara dapat dikembangkan sebagai produk inovatif bernilai tambah yang mendukung pengurangan limbah sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan