Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Sensitivity Test of Herbal Extracts of Jarem Grass (Grona triflora), Meniran (Phyllanthus niruri), and Patikan Kebo (Euphorbia hirta) Against Terrestrial Bacteria Nufus, Lale Syifaun; Ifada, Andy Susbandiyah; Radiah, Nur; Pahmi, Khairil
International Journal of Health and Information System Vol. 2 No. 2 (2024): September
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/ijhis.v2i2.47

Abstract

Sensitivity is the ability of a medicinal substance to kill or inhibit the growth of microbes. Meanwhile, intermediate is a condition where there is a shift from a sensitive state to a completely resistant state. Method research was experimental and several procedural processes were  sterilization, making of MHA media, bacterial cultivation, and extract preparation. Result showed that the highest diameter of the inhibition zone for the extract was found in the Grona triflora extract in group 1, which was 35 mm and followed by Phyllanthus niruri extract in group 6 which was 29 mm. Furthermore, the inhibition zone diameter of positive control, ciprofloxacin and tetracyclines, were 40 mm. The active ingredients of Grona triflora are flavonoids, alkoloids, and phenolics and the components of meniran that are  flavonoid and tannin compounds are estimated as the inhibition factor that cause the inhibition zone in the media. Finally, the inhibitory zone of grass jarem herb extract (Grona triflora) (EGT) and  the inhibitory zone for extract of Phyllantus niruri  (EPN) are called to have the similar level of sensitivity when compared with several types of antibiotics ciproploxacin and tetracycline which have the sensitive level ≥ 21 mm.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Swamedikasi Penanganan Nyeri di Masyarakat Kelurahan Karang Pule Kecamatan Sekarbela Kota Mataram Tahun 2024 Radiah, Nur; Hartinah, Indri; Ifada, Andy Susbandiyah
JIKF Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v12i2.2433

Abstract

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal yang sering dilakukan seseorang agar kembali sehat adalah berobat ke Dokter atau mengobati diri sendiri yang biasa disebut dengan swamedikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi nyeri terhadap masyarakat yang berada di kelurahan Karang Pule Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, penelitian ini sudah dilakukan pada bulan April-Mei 2024 di Kelurahan Karang Pule Kecamatan Sekarbela Kota Mataram dengan populasi dalam penelitian berjumlah 1400 jiwa teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel yang didasarkan atas kriteria inklusi dan eksklusi. Sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 94 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden dengan swamedikasi nyeri dikatakan cukup dengan persentase (47,87%), dan untuk perilaku swamedikasi nyeri dikatakan cukup dengan persentase responden sebanyak (39,36%). Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi nyeri di Masyarakat Kelurahan Karang Pule dikategorikan Baik. Dan tidak ada hubungan signifikan anatara pengetahuan dengan perilaku swamedikasi nyeri masyarakat. Diharapkan untuk tenaga Kesehatan mengadakan penyuluhan terhadap swamedikasi nyeri di masyarakat
Analisis Parameter Spesifik Ekstrak Etanol Kulit Batang Kelor (Moringa oleifera L.) Asal Desa Kore, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Dompu Ifada, Andy Susbandiyah; Bintoro, Darma Subekti Putra; Ningsih, Ade Irma Fitria
JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 4 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/jifs.v4i2.758

Abstract

Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat beranekaragam dan sangat melimpah. Tanaman Kelor (Moringa oleifera L.) merupakan salah satu tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia dan telah dimanfaatkan secara luas. Seluruh bagian dari kelor diketahui memiliki manfaat bagi kesehatan, termasuk kulit batang kelor.Pemanfaatan tanaman sebagai bahan obat maupun bahan baku obat perlu melalui serangkaian uji untuk memastikan mutu. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian mutu parameter spesifik dan nonspesifik dari Ekstrak Etanol Kulit Batang Kelor asal Desa Kore Kabupaten Dompu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil uji parameter spesifik diperoleh ekstrak kulit batang kelor (Moringa oleifera L) memiliki kandungan Flavonoid, kulit batang yang berbentuk memanjang kasar, tumpul, rata dengan ukuran panjang ± 9 cm dan lebar 2,5 cm, berwarna hijau kecoklatan, berbau khas, dan berasa pahit. Pada pengamatan mikroskopik memiliki fragmen pengenal yaitu berkas pembuluh, sel batu tunggal dan kristal kalsium oksalat berbentuk roset. Kadar senyawa larut air total yaitu 59,04% dan kadar senyawa larut etanol sebesar 33,92%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa parameter yang diujikan pada ekstrak kulit batang kelor memiliki nilai yang berbeda dengan nilai pada persyaratan mutu sampel daun kelor.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Swamedikasi Penanganan Nyeri di Masyarakat Kelurahan Karang Pule Kecamatan Sekarbela Kota Mataram Tahun 2024 Radiah, Nur; Hartinah, Indri; Ifada, Andy Susbandiyah
JIKF Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v12i2.2433

Abstract

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal yang sering dilakukan seseorang agar kembali sehat adalah berobat ke Dokter atau mengobati diri sendiri yang biasa disebut dengan swamedikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi nyeri terhadap masyarakat yang berada di kelurahan Karang Pule Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, penelitian ini sudah dilakukan pada bulan April-Mei 2024 di Kelurahan Karang Pule Kecamatan Sekarbela Kota Mataram dengan populasi dalam penelitian berjumlah 1400 jiwa teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel yang didasarkan atas kriteria inklusi dan eksklusi. Sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 94 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden dengan swamedikasi nyeri dikatakan cukup dengan persentase (47,87%), dan untuk perilaku swamedikasi nyeri dikatakan cukup dengan persentase responden sebanyak (39,36%). Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi nyeri di Masyarakat Kelurahan Karang Pule dikategorikan Baik. Dan tidak ada hubungan signifikan anatara pengetahuan dengan perilaku swamedikasi nyeri masyarakat. Diharapkan untuk tenaga Kesehatan mengadakan penyuluhan terhadap swamedikasi nyeri di masyarakat
A Uji Sifat Fisik Sediaan Krim Pelembab (Moisturizer) Dari Ekstrak Air Buah Pisang Kepok (Musa Acuminata Balbisiana Colla) Ningsih, Ade Irma Fitria; Ifada, Andy Susbandiyah; Sari, Septya Elvia
JIKF Vol 13 No 1 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v13i1.2582

Abstract

Buah pisang mengandung gula alami seperti sukrosa, fruktosa dan glukosa sehingga buah ini dapat menutrisi kulit. Kandungan didalam pisang yang bermanfaat untuk kulit diantaranya potassium dan glukosa yang berguna menghidrasi dan melembabkan kulit. Pelembab (moisturizer) merupakan sediaan yang digunakan untuk memperbaiki kulit yang kering. Pelembab yang baik harus memenuhi standar persyaratan sehingga perlu dilakukan uji sifat fisik untuk melihat mutu dari pelembab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji sifat fisik ekstrak air buah pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla) dalam bentuk sediaan krim pelembab. Penelitian ini bersifat eksperimental. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa hasil uji organoleptis F1, F2, dan F3 replikasi I, II dan III memiliki hasil yang sama yaitu berbau khas, namun F1 berwarna putih, F2 berwarna cream pucat, F3 berwarna cream, dan ketiga formulasi memiliki hasil tekstur yang sama. Pada uji Ph F1, F2 dan F3 pada hari pertama memiliki hasil rata-rata 4,6 dan hari ke-enam 4.5. Pada uji homogenitas bahwa F1, F2 dan F3 replikasi I, II dan III memiliki hasil yang sama menunjukkan sediaan homogen. Pada uji daya sebar F1, F2 dan F3 replikasi I, II, dan III memiliki hasil yang menunjukkan bahwa F1, F2 dan F3 sudah sesuai dan memenuhi standar untuk daya sebar. Pada uji daya lekat F1, F2 dan F3 replikasi I, II dan III memiliki hasil yang menunjukkan sediaan memenuhi syarat uji daya lekat. Sediaan krim pelembab dari ekstrak air buah pisang kepok sudah memenuhi standar uji sifat fisik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang uji iritasi, uji kelembaban, uji mudahan tercucikan air, uji tipe emulsi dan uji stabilitas .
The Level of Housewife's Knowledge about Antibiotic Use Farabi, Muhamad Adryan; Sidrotullah, M.; Roska, Tri Puspita; Ifada, Andy Susbandiyah; Nufus, Lale Syifaun
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No S6 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6iS6.5127

Abstract

Low knowledge about medications including the use of antibiotics can lead to the failure of therapy objectives. Improperly use of antibiotics can cause bacterial resistance. The correct use of antibiotics can be influenced by several factors, one of which is the level of knowledge. This study aims to determine the level of housewives' knowledge about antibiotic use in Dasan Tapen Induk Village, Gerung District, West Lombok Regency. Method: This research is a descriptive survey study, using purposive sampling technique. The sample consists of 77 respondents who meet the inclusion and exclusion criteria. Data from the respondents were collected using a questionnaire and analyzed quantitative descriptive. 41 respondents (53.25%) had good knowledge, 30 respondents (38.96%) had sufficient knowledge, and 6 respondents (7.79%) had poor knowledge. It can be concluded that the level of housewives' knowledge about antibiotic use is classified as good (53.25%).