Salinitas tanah merupakan salah satu kendala utama dalam budidaya bawang merah (Allium ascalonicum L.), terutama di wilayah pesisir. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan tanaman di bawah tekanan salin adalah dengan memanfaatkan Plant Growth-Promoting Rhizobacteria (PGPR). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri dari rizosfer bawang merah yang mampu tumbuh di tanah salin dan memiliki karakteristik sebagai PGPR. Sebanyak lima isolat bakteri, yaitu K4K3, K3AM1, K4IS1, K3RZ1, dan K3IS4 berhasil diisolasi dari tanah rizosfer bawang merah dan mampu tumbuh pada salinitas 3–8% NaCl. Semua isolat menunjukkan kemampuannya sebagai kandidat PGPR yaitu mampu menambat nitrogen, melarutkan fosfat dan kalium, menghasilkan hormon Indole -3-acetic Acid (IAA), serta memproduksi siderofor. Uji antagonis antar isolat menunjukkan bahwa empat isolat bersifat sinergis, kecuali interaksi antara K3RZ1 dan K3AM1 yang saling menghambat. Isolat yang bersifat sinergis diuji kemampuannya dalam fiksasi nitrogen secara kuantitatif menggunakan metode Acetylene Reduction Assay (ARA), dengan hasil aktivitas nitrogenase sebesar 0,044 μmol C₂H₄/mL/jam untuk isolat K4IS1 dan 0,066 μmol C₂H₄/mL/jam untuk isolat K3IS4. Hasil uji kuantitatif untuk sifat lainnya menunjukkan kemampuan pelarutan fosfat hingga 16,04 µg/mL dan produksi IAA hingga 2,01 µg/mL. Berdasarkan Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology kelima isolat teridentifikasi sebagai Kocuria rosea (K4K3), Bacillus subtilis (K3AM1), Kocuria rhizophila (K4IS1), Rhizobium sp. (K3RZ1), dan Pseudomonas fluorescens (K3IS4). Berdasarkan karakter fungsional dan sinergisme antar isolat, beberapa isolat potensial untuk dikembangkan sebagai bioinokulan dalam mendukung pertumbuhan bawang merah di tanah salin. Kata kunci : Bawang merah (Allium ascalonicum L.), IAA, nitrogenase, PGPR, tanah salin