Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan bagian bawah. ISPA disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri. Balita sering terkena ISPA, dan gejalanya bervariasi tergantung jenis infeksi. ISPA dapat berdampak pada gangguan tumbuh kembang balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita usia 1-4 tahun diwilayah kerja Puskesmas Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2023. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini seluruh ibu yang memiliki balita diwilayah kerja Puskesmas Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dan diperoleh sampel sebanyak 81 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi sebagai instrumen penelitian, selanjutnya dilakukan uji statistik dengan uji chi-square menggunakan aplikasi SPSS. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 66,7% kejadian ISPA pada balita, 53,1% pengetahuan ibu kurang baik, 56,8% status anggota keluarga ada merokok, 60,5% ada penggunaan obat nyamuk, 55,6% ventilasi rumah tidak memenuhi syarat. Dari hasil analisis bivariat didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu (p-value 0,00), status merokok (p-value=0,00), penggunaan obat nyamuk (p-value=0,00), ventilasi rumah (p-value=0,00) dengan kejadian ISPA pada balita usia 1-4 tahun diwilayah kerja Puskesmas Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2023. Disarankan kepada Pihak Puskesmas agar lebih sering memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada ibu-ibu tentang bahaya ISPA pada balita, agar anak usia tersebut dapat terhindar dari penyakit infeksi saluran penafasan akut (ISPA). Disarankan kepada orang tua khususnya ibu agar lebih menjaga kesehatan balita dan lingkungan sekitar, agar balita dapat terhindar dari ISPA.