Patofisiologi sepsis yang kompleks memberikan banyak tantangan dalam manajemen maupun evaluasi terapinya. Gangguan pada sistem kardiovaskular seperti penurunan tekanan perifer, peningkatan permeabilitas vaskuler, gangguan kontraktilitas, penurunan indeks jantung dan fraksi ejeksi penting diperhatikan dalam manajemen kasus sepsis. Evaluasi kadar asam laktat merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi hasil resusitasi pada pasien sepsis dan syok sepsis, tetapi pemeriksaannya memakan waktu, biaya ekstra, dan menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian alat NiCAS dalam mengevaluasi perbaikan kondisi pasien sepsis dan syok sepsis dibandingkan dengan asam laktat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pengambilan data primer yang dilakukan di IGD RS. dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang mulai Desember 2017-Desember 2018. Kriteria inklusi meliputi pasien dengan kecurigaan sepsis dan syok sepsis di IGD RSSA Malang dan berusia lebih dari 18 tahun, dan didapatkan 26 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil menunjukkan perubahan kadar asam laktat yang signifikan (p = 0,002). Dari semua variabel hemodinamik yang diperiksa dengan NiCAS, perubahan signifikan hanya didapatkan pada total body water (p = 0,006). Tidak didapatkan korelasi yang signifikan antara perubahan kadar asam laktat dengan perubahan variabel hemodinamik (p > 0,05). Ada  kesesuaian antara perubahan kadar asam laktat dengan perubahan variabel hemodinamik (p > 0,05) tetapi hanya pada 50-65% kasus. Terdapat kesesuaian perubahan kadar asam laktat dengan variabel-variabel hemodinamik pada sebagian kasus. Penggunaan alat NiCAS bisa dipertimbangkan untuk monitoring pasien, tetapi belum bisa menggantikan fungsi asam laktat.Â