Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah

PERSENTASE PENGULANGAN FOTO RADIOGRAFI PERIAPIKAL DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PENDIDIKAN BAITURRAHMAH Wisnu, Fredy Rendra Taursia; Iswani, Resti; Rahmaningseh, Fitria
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Vol 11, No 1 (2024): Vol 11 No 1, Juni 2024
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v11i1.1515

Abstract

Introduction: Radiographic repetition analysis is a systematic process to record the results of rejected or repeated images by determining the cause of image repetition to improve program effectiveness and quality of service in radiology installations. One method to assess the quality results of radiology services is to calculate the percentage of repeated x-rays in each month. In accordance with the Decree of the Indonesia Minister of Health Number 129 of 2008 concerning the minimum service standards of hospitals, the maximum permissible limit for errors and the repetition rate of radiology X-ray services is ≤ 2%. Objective: This study aims to determine the percentage of repetition of periapical radiographic photographs at Baiturrahmah Dental Hospital Education Center (RSGMP Baiturrahmah). Methods: This study employed a quantitative, descriptive observational methodology. A total of 454 periapical X-ray data points were collected over the period from July to October 2023 using the saturated sampling technique. The research data were analysed using Excel formulas and presented in tabular and graphical formats. Results: The highest repetition result was observed in August at 10.5%, while the lowest X-ray repetition was recorded in September at 0%. The average repetition from July to October 2023 was 6.8%. Conclusion: The highest repetition rate was observed in pediatric patients, at 14.17%, due to improper film size selection. The mandibular posterior teeth exhibited the greatest repetition rate, at 61.30%. The overall score in this research is classified as high
Gambaran Kortikal dan Bentuk Kondilus Mandibula Pada Penderita Rheumatoid Arthritis Yang Mengonsumsi Glukokortikoid Dilihat Dari Radiografi CBCT Iswani, Resti; firdaus, Firdaus; Desnita, Eka; Alhayah, Muhammad Mizan; Utami, Ulia Rizky
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Vol 12, No 1 (2025): Vol 12 No 1 (Juni 2025)
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v12i1.1863

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk melihat gambaran kortikal dan bentuk kondilus mandibula pada penderita rheumatoid arthritis yang mengonsumsi glukokortikoid dilihat dari radiografi CBCT. Metode penelitian ini merupakan deskriptif observasional, yang menggunakan teknik pengambilan sampel non-probability sampling dengan total sampling. Sampel penelitian adalah data primer penderita rheumatoid arthritis dengan beberapa kriteria yang berjumlah 10 sampel. Hasil pengukuran yang dilakukan dengan radiografi CBCT menggunakan 10 sampel. Hasil penelitian pengukuran tulang kortikal mandibula menggunakan metode mental index dan didapatkan rata-rata tinggi tulang kortikal mandibula pada penderita rheumatoid arthritis yang mengonsumsi glukokortiroid 2,44 mm kortikal kanan dan 2,42 mm kortikal kiri dan pada kondilus mandibula didapatkan banyak terjadi perubahan bentuk kondilus mandibula dari bentuk normal yaitu round, Sehingga terjadi pembesaran ruang sendi kondilus mandibula pada penderita rematik Kesimpulan Penderita yang mengonsumsi glukokortiroid lebih dari 1 tahun mengalami penurunan penebalan tulang atau osteoporosis dan penderita yang mengonsumsi glukokortiroid selama 4 bulan mengalami osteopenia di bagian kortikal mandibula pada radiografi CBCT. Dan pada kondilus mandibula banyak yang mengalami penurunan densitas tulang (osteoporosis) dengan bentuk crocked paling banyak pada penderita rematik yang mengonsumsi obat golongan glukokortikoid dilihat dari radiografi CBCT.
NILAI KETEBALAN KORTIKAL KONDILUS DAN MANDIBULA DILIHAT DARI RADIOGRAF PANORAMIK DIGITAL PADA WANITA PASCA MENOPAUSE Iswani, Resti; Noerianingsih, Ria; Azhari, Azhari
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.23 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.27

Abstract

Kekurangan hormon estrogen pada wanita pasca menopause mempengaruhi proses remodeling tulang, mengakibatkan terganggunya keseimbangan kerja osteoblas dan osteoklas sehingga menurunkan kuantitas tulang. Radiografi panoramik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas tulang mandibula sebagai deteksi dini penurunan kuantitas tulang pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai ketebalan tulang kortikal kondilus dan kortikal mandibula wanita pasca menopause dengan radiograf panoramik digital. Metode penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan teknik insidental random purposive sampling, sehingga di peroleh 29 sampel radiograf panoramik wanita pasca menopause usia 50-80. Data dicatat, lalu dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Penelitian dilakukan di RSGM FKG UNPAD Bandung. Hasil penelitian berupa nilai rata-rata ketebalan tulang kortikal kondilus dan mandibula pada 6 wanita menopause dengan osteoporosis mempunyai nilai kortikal kondilus regio kanan area anterior dan posterior mempunyai nilai yang sama 0,17 mm, pada superior 0,18 mm dan pada regio kiri seimbang pada semua area yaitu 0,18 mm. Sedangkan pada 23 sampel wanita menopause tanpa osteoporosis regio kanan area anterior dan superior dengan nilai 0,27 mm sama dengan regio kiri area superior, serta regio kanan area posterior sama nilainya dengan regio kiri area anterior dan posterior yaitu 0,23 mm. Nilai ketebalan tulang kortikal mandibula wanita osteoporosis lebih rendah dari wanita tanpa osteoporosis dan cendrung seimbang regio kanan dan kiri. Simpulan penelitian ini adalah nilai ketebalan tulang kortikal kondilus dan mandibula wanita pasca menopause dengan osteoporosis ternyata memiliki nilai ketebalan tulang kortikal kondilus dan mandibula lebih rendah dari wanita pasca menopause normal.
ANALISA GAMBARAN RONTGEN FOTO SEFALOMETRI LATERAL TERHADAP PROFIL WAJAH PADA PASIEN PERAWATAN ORTODONTI Fitri, Hilna; Iswani, Resti; Alamsyah, Yenita
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 3, Nomor 2, Desember 2016
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.859 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.62

Abstract

Radiografi sefalometri adalah radiografi standar yang digunakan untuk radiografi tulang tengkorak dimana sefalometri digunakan secara ekstensif dalam ortodonti untuk menilai hubungan gigi dan rahang pada tulang wajah, analisa konveksitas wajah bisa dilihat dengan menggunakan rontgen foto sefalometri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisa gambaran rontgen foto sefalometri lateral terhadap konveksitas wajah pada pasien ortodonti anak di RSGM dan FKG Universitas Baiturrahmah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi pada penelitian ini rekam medik pasien yang sedang melakukan perawatan orthodonti di RSGM Baiturrahmah pada tahun 2014-2016 dengan 50 pasien. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh profil wajah laki-laki sebelum perawatan ortodonti lebih banyak dengan profil wajah datar yaitu 16 orang (61,5%) dan sesudah perawatan ortodonti profil wajah menjadi lebih banyak pada datar yaitu 21 orang (80,8%) dan Profil wajah perempuan sebelum perawatan ortodonti lebih banyak dengan profil wajah datar yaitu 17 orang (58,6%) dan sesudah .perawatan ortodonti profil wajah menjadi lebih banyak pada datar yaitu 18 orang (62,1%).
PERBEDAAN RADIOPASITAS ANTARA BAHAN OBTURASI SEALER BERBAHAN DASAR KALSIUM HIDROKSIDA DAN EPOKSI RESIN DENGAN TEKNIK RADIOGRAFI CONE BEAM COMPUTED TOMOGRAPHY (CBCT) Hajir, Rismeiza; Iswani, Resti; Widyawati, Widyawati
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 5, Nomor 1, Juni 2018
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.003 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.138

Abstract

Penyakit gigi dan mulut di Indonesia terutama karies masih banyak diderita. Salah satu cabang kedokteran gigi yang menangani perawatan gigi dikenal dengan perawatan Endodontik. Perawatan saluran akar merupakan bagian dari perawatan endodontik yang salah satu prosedurnya terdiri dari obturasi saluran akar. Bahan obturasi saluran akar yang digunakan hingga saat ini adalah gutta percha yang dalam aplikasinya harus dikombinasikan dengan  sealer saluran akar. Syarat-syarat sealer salah satunya adalah tingkat radiopasitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan radiopasitas antara sealer obturasi berbahan dasar kalsium hidroksida dengan  sealer berbahan dasar epoksi resin pada teknik CBCT. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium.Analisa statistik menggunakan independent sample t-tes diperoleh nilai p= 0,000<0,05 artinya terdapat perbedaan radiopasitas antara sealer obturasi berbahan dasar kalsium hidroksida dengan sealer berbahan dasar epoksi resin pada teknik CBCT secara signifikan dimana nilai  radiopasitas tertinggi terdapat pada sampel sealer berbahan dasar epoksi resin