Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Suara Naratif dalam Na Willa Karya Reda Gaudiamo: Perspektif Naratologi Gerard Genette Zahro, Alhasanah; Indrastuti, Novi Siti Kussuji
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.v6i1.11929

Abstract

Novel anak Na Willa memiliki perbedaan signifikan dalam pembangunan narasi dibandingkan dengan cerita anak pada umumnya. Perbedaan tersebut terlihat dalam pendekatan terhadap penyampaian nasihat, ajaran, dan moral. Dalam Na Willa narasi tersebut masih tetap ada, tetapi bukan sebagai tujuan cerita. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan suara naratif dan mengungkap fungsinya dalam novel Na Willa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan teori naratologi Gerard Genette Hasil penelitian mengidentifikasi tiga kategori suara naratif dalam novel ini, meliputi 1) waktu penceritaan dengan teknik subsequent, prior, simultaneous, dan interpolated, 2) teknik narator menggunakan narator homodiegetik dan autodiegetik, serta 3) tingkat naratif pada ekstradiegetik-homodiegetik. Temuan ini menyimpulkan bahwa fungsi suara naratif dalam novel tidak hanya sebagai alat untuk menyampaikan cerita, tetapi juga berfungsi untuk membangun kedekatan emosional dengan pembaca. Pendekatan menggunakan sudut pandang atau perspektif anak-anak sebagai narator dan tokoh utama memungkinkan pembaca anak untuk merasa lebih terhubung dan menikmati cerita dengan lebih bebas dan kreatif.
Perbandingan Ekokritik pada Puisi "Pesan dari Situ" karya Muhammad Bintang Yanita Putra dengan Cerpen "Situ Gintung" karya Putu Wijaya (Kajian Sastra Bandingan) Zahro, Alhasanah
CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics) Vol 7, No 1 (2021): CaLLs, Juni 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/calls.v7i1.5126

Abstract

Sastra bandingan merupakan suatu disiplin ilmu yang berfokus pada pembandingan antara sastra dengan sastra, atau sastra dengan bidang lain di luar sastra. Sedangkan ekokritik sastra ialah perspektif menafsirkan sastra dengan mempertimbangkan lingkungan. Pada penelitian kali ini, penulis berusaha menganalisis dan membandingkan puisi berjudul “Pesan dari Situ” karya Muhammad Bintang Yanita Putra dengan cerpen berjudul “Situ Gintung” karya Putu Wijaya. Penelitian ini mengarah pada ekokritik, yang diambil dari pemilihan kata, frasa, klausa, dan kalimat yang memiliki fokus pada hubungannya dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai-nilai kearifan ekologi yang terkandung antara kedua objek penelitian untuk mengetahui pesan, makna, serta kritik apa yang diusung oleh pengarang dalam karya sastranya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori ekokritik Greg Garrard serta teori sastra bandingan. Hasil penelitian menunjukkan puisi dan cerpen sama-sama digunakan oleh pengarang sebagai media penyampaian pesan bahwa alam dan manusia adalah satu kesatuan yang saling mempengaruhi. Puisi “Pesan dari Situ” menjadi media yang dipilih oleh penyair untuk menggambarkan tentang peristiwa Situ Gintung, mulai dari curah hujan, kehendak Tuhan, akibat-akibat serta sebuah pengingat untuk menjaga alam sejak dini—upaya mitigasi bencana. Pada cerpen “Situ Gintung” juga merupakan media yang dipilih oleh pengarang untuk menggambarkan keadaan orang-orang yang peduli terhadap bencana Situ Gintung, ini tergambar melalui tokoh Ami, Pak Amat, dan Chika. Dalam cerpen lebih menyuarakan tentang manusia-manusia yang lalai dalam merawat alam, sehingga menimbulkan bencana.