Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Alih Kode dan Campur Kode dalam Siaran Radio: Analisis Sosiolinguistik Novi Siti Kussuji Indrastuti
Humaniora No 5 (1997)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6940.431 KB) | DOI: 10.22146/jh.1878

Abstract

Alih kode dan campur kode sering dijumpai dalam siaran radio. Alih kode dan campur kode merupakan salah satu wujud dan kreativitas penyiar dalam penggunaan bahasa. Ada bermacam-macam bentuk alih kode dan campur kode dalam siaran radio sesuai dengan fungsi, tujuan, atau kepentingannya masing-masing. Masalah tersebut cukup menarik untuk dibicarakan lebih lanjut. Dalam tulisan ini yang akan dibicarakan adalah kasus alih kode dan campur kode di radio Yasika FM Yogyakarta. Hal tersebut berdasarkan atas pertimbangan bahwa alih kode dan campur kode yang terjadi dalam acara siaran di radio Yasika memiliki frekuensi yang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan stasiun-stasiun radio lain di Yogyakarta.
NASIONALISME DALAM BINGKAI KRITIK SOSIAL: KAJIAN SOSIO-PRAGMATIK TERHADAP PUISI INDONESIA MODERN Novi Siti Kussuji Indrastuti
POETIKA Vol 7, No 1 (2019): Issue 1
Publisher : Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v7i1.45421

Abstract

Kajian ini bertujuan menemukan bentuk-bentuk kritik sosial yang mengekspresikan nasionalisme dan mengungkapkan relasi antara bentuk-bentuk kritik sosial dan nasionalisme. Puisi sebagai salah satu jenis sastra juga merefleksikan masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat. Puisi tidak dapat dipisahkan dari realitas sosial. Respons penyair terhadap realitas sosial yang mengandung ketimpangan, ketidakadilan, dan permasalahan sosial dalam masyarakat disampaikan dalam bentuk kritik sosial yang terefleksi melalui karya-karyanya. Puisi menyatakan kritik sosial yang mengandung nasio-nalisme secara tidak langsung. Dengan demikian, puisi dapat dimanfaatkan sebagai media edukasi, khususnya sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme. Metode yang dipergunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosio-pragmatik. Hasil penelitian ini mengungkapkan adanya bentuk-bentuk kritik sosial yang mengekspresikan nasionalisme, antara lain nasionalisme dalam kritik terhadap masalah ekonomi, politik, pendidikan, moral, dan lingkungan. Relasi antara bentuk-bentuk kritik sosial dan nasionalisme menunjukkan bahwa kritik sosial, baik dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, moral, maupun lingkungan, dipergunakan sebagai media untuk menyampaikan nasionalisme.Kata Kunci: nasionalisme; kritik sosial; sosio-pragmatik; puisi This study discusses finding forms of social criticism that invite nationalism and reveal the relationship between forms of social criticism and nationalism. Poetry as a genre of literature also reflects the social problems. Poetry cannot be removed from social reality. The poet's response to the social reality that contains inequality, injustice, and social conflict is conveyed in the form of social criticism reflected through poetry. Poetry about social criticism contained a sense of nationalism. It gave rise to nationalism in the quotations implicitly. Thus, poetry can be used as an educational medium, specifically as a means to instill nationalism values. The method used in this study is descriptive qualitative using socio-pragmatics approach. The result of this study showed there are poetry contained a form of social criticism that reflect nationalism, including nationalism in criticizing problems of economic problems, politic, education, moral, and environmental. The relation between forms of social criticism and nationalism shows that social criticism, both in the fields of economics, politics, education, morals, and the environment, is used as a medium to convey nationalism.  Keywords: nationalism; social critics; socio-pragmatics; poetry 
Workshop Penulisan Karya Sastra untuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Se-Kabupaten Cirebon Novi Siti Kussuji Indrastuti; Asef Saeful Anwar
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.785 KB) | DOI: 10.22146/bb.50897

Abstract

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) in Cirebon District can be said to be lagging behind in following the development of the discourse of literature and writing because it is the outermost region of West Java Province. In connection with this, the Community Service activities carried out by the Indonesian Language and Literature Study Program, UGM Faculty of Cultural Sciences aim to convey the process of writing literary works that are easy and effective, revealing ways of developing stories in literary writing, and encouraging the publication of literary works written by participants in print and online. The methods used in the implementation of this activity are exemplary presentation methods, discussion and question and answer, persuasion, and practice and participation. In this writing workshop, three main points were presented which were the core material of this activity, namely the process of writing literary works, the technique of developing stories, and the use of media publications.-------------------------------------------------------------------Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMP se-Kabupaten Cirebon dapat dikatakan tertinggal dalam mengikuti perkembangan wacana karya sastra dan penulisannya karena merupakan wilayah terluar Jawa Barat. Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya UGM bertujuan menyampaikan proses penulisan karya sastra yang mudah dan efektif, mengungkapkan cara pengembangan cerita dalam penulisan karya sastra, dan mendorong terpublikasikannya karya sastra yang ditulis para peserta dalam bentuk cetak ataupun daring.  Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah metode presentasi ekstemporan, diskusi dan tanya-jawab, persuasi, serta praktik dan partisipatif. Dalam workshop penulisan ini disampaikan tiga hal pokok yang menjadi inti materi kegiatan ini, yakni proses penulisan karya sastra, teknik pengembangan cerita, dan pemanfaatan media publikasi. 
Pelatihan Penyusunan Wacana Persuasif dan Promotif Melalui Media Sosial untuk Branding Desa Wisata Kleco, Samigaluh, Kulon Progo Novi Siti Kussuji Indrastuti
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.888 KB) | DOI: 10.22146/bb.55499

Abstract

AbstractIn the industrial era 4.0 internet media was put forward for everything. Therefore, at the Kleco Peak in Purwoharjo Village, Samigaluh District, Kulon Progo Regency, which is one of the tourist villages in the Menoreh Mountains region, need effective online media promotion to inform and promote the potential of their village. Nevertheless, the number of human or community resources capable of creating and operating online promotional media in the region is still limited. Therefore, the Indonesian Language and Literature Study Program, Faculty of Cultural Sciences UGM held training on the preparation of persuasive and promotive discourse through social media for branding of Kleco Village, Samigaluh, Kulon Progo. In this training methods were used for presentation, discussion, question and answer, practice and participation, and evaluation. The material presented in this training includes the promotion of tourism through social media, marketing the potentials of the Peak Kleco through photos on social media and persuasive-promotive discourse on social media for the Peak Kleco tourism branding.----------AbstrakPada era industri 4.0 dikedepankan media internet untuk segala. Oleh karena itu, di Puncak Kleco yang berada di Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, yang termasuk salah satu desa wisata di kawasan Pegunungan Menoreh sangat diperlukan media promosi yang efektif dalam bentuk daring untuk menginformasikan dan mempromosikan potensi desa mereka. Meskipun demikian, sumber daya manusia atau masyarakat yang mampu menciptakan dan mengoperasikan media promosi dalam bentuk daring di kawasan itu masih terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya UGM mengadakan pelatihan penyusunan wacana persuasif dan promotif melalui media sosial untuk branding Desa Kleco, Samigaluh, Kulon Progo. Dalam pelatihan ini dipergunakan metode presentasi; diskusi dan tanya jawab; praktik dan partisipatif; serta evaluasi. Materi yang dipaparkan dalam pelatihan ini meliputi promosi wisata melalui media sosial, memasarkan objek wisata Puncak Kleco melalui foto di media sosial, dan wacana persuasif serta promotif di media sosial untuk branding wisata Puncak Kleco.
Korona dalam Ruang Politik dan Poetik Sastra: Arena Diskursif Karya-karya Fiksi Komunitas Jejak Imaji Yogyakarta Di Era Pandemi Sudibyo Sudibyo; Cahyaningrum Dewojati; Novi Siti Kussuji Indrastuti; Rina Zuliana
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): 2021: Edisi 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.253 KB) | DOI: 10.22146/bakti.1277

Abstract

This article departs from the findings of the implementation of the community service program of Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada in the form of providing workshop and assistance in writing fiction works for the Komunitas Jejak Imaji (KJI). KJI is a space of community for writers, poets, and students who carry out the routine of gathering, discussing, and producing literary works. This community is located in Yogyakarta — which culturally has a social climate that supports the existence of literary development and the literary community. In the midst of a pandemic, the demands for innovation on the formation of new habits and new knowledge provide a new field for communities to continue to exist in producing literary works. This service was initiated to spark community awareness to revive its literary space amid the pandemic. The implementation of the service program uses lecture, discussion, and practice methods to produce works about Covid-19 that are ready to be published through the application of research and processing of historical data, as well as social facts in literary works. Even though the story ideas from the 14 works of fiction they wrote were a response to the Covid-19 pandemic, the tendency of their works is not far from the social problems surrounding them. The conceptual framework used to see the tendency of KJI's fiction is Laclau and Mouffe's discourse theory which is to answer the question of how the corona is received and responded to in a political space as well as a literary poetic space. The results of these activities show that the entire works of fiction written by the Imaji Literature Community, tend to put the discourse of globality clashed with various social problems experienced by the Indonesian people in general and local communities in particular during the pandemic. ===== Tulisan ini berangkat dari temuan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat Magister Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada berupa pemberian pelatihan (workshop) dan pendampingan penulisan karya fiksi untuk Komunitas Jejak Imaji (KJI). KJI merupakan salah satu ruang sastrawan, penyair, dan mahasiswa yang ‘menggemari sastra’ melaksanakan rutinitas berkumpul, berdiskusi, dan memproduksi karya sastra. Komunitas ini berlokasi di Yogyakarta—yang secara kultural memiliki iklim pergaulan yang mendukung eksistensi perkembangan sastra dan komunitas sastra di dalamnya. Di tengah pandemi, tuntutan inovasi atas terbentuknya kebiasaan baru dan pengetahuan baru memberikan medan baru bagi komunitas untuk tetap eksis dalam memproduksi karya sastra. Pengabdian ini diinisiasi untuk memantik kesadaran komunitas untuk menghidupi ruang sastranya kembali di tengah pandemi. Pelaksanaan program pengabdian menggunakan metode ceramah, diskusi, dan praktik hingga menghasilkan karya tentang covid-19 yang siap publis melalui penerapan riset dan pengolahan data sejarah, serta fakta sosial dalam karya sastra. Meskipun ide cerita dari 14 karya fiksi yang mereka tulis merupakan respon atas pandemi covid-19, kecenderungan karya-karya mereka tidak jauh dari persoalan sosial di sekitarnya. Kerangka konseptual yang digunakan untuk melihat kecenderungan karya fiksi KJI adalah konsepsi wacana Laclau dan Mouffe yang untuk menjawab pertanyaan bagaimana korona diterima dan direspon dalam ruang politik sekaligus ruang poetik sastra. Dari hasil kegiatan tersebut menunjukkan bahwa keseluruhan karya fiksi yang ditulis oleh Komunitas Sastra Jejak Imaji cenderung meletakkan wacana global yang dibenturkan dengan berbagai persoalan sosial yang dialami masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat lokal pada khususnya selama pandemi.
WACANA ANTIKORUPSI DALAM PUISI INDONESIA MODERN KAJIAN SOSIOPRAGMATIK Novi Siti Kussuji Indrastuti
Widyaparwa Vol 47, No 1 (2019)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.689 KB) | DOI: 10.26499/wdprw.v47i1.314

Abstract

This study aims to bring out the corruption problems described in the poem, express messages to the readers contained in the description of the corruption problem, and reveal how the message was conveyed to the reader through poetry. In this study qualitative methods and literature were used with the socio-pragmatic approach. Data is taken from sources that have been published in print or online. Poetry used as data is corruption-themed poetry. Poetry is reviewed by analyzing the representation of social realities related to the problem of corruption in Indonesia, then analyzing the message and how to convey it to the reader. The results of this study indicate that the problem of corrupt corruptors through satire-sarcasm style is intended as persuasion to readers to reject corruption, the issue of mild legal sanctions for Indonesian corruptors compared to other countries is used to raise readers' awareness to think critically, the problem of bribery through allegory aims to strengthen awareness of corruption, and the problem of the impact of corruption in an ironic style of humor that is intended as a means of awareness to fight corruption. Kajian ini bertujuan mengemukakan masalah korupsi yang digambarkan dalam puisi, mengungkapkan pesan kepada pembaca yang terkandung dalam penggambaran masalah korupsi tersebut, dan mengungkapkan cara pesan tersebut disampaikan kepada pembaca melalui puisi. Dalam kajian ini digunakan metode kualitatif dan kepustakaan dengan pendekatan sosiopragmatik. Data diambil dari sumber yang telah dipublikasikan secara cetak maupun daring. Puisi yang dijadikan data adalah puisi bertema korupsi. Puisi dikaji dengan menganalisis representasi realitas sosial yang terkait dengan masalah korupsi di Indonesia, selanjutnya menganalisis pesan dan cara penyampaiannya kepada pembaca. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa masalah keburukan para koruptor melalui gaya satire-sarkas ditujukan sebagai persuasi kepada pembaca untuk menolak korupsi, masalah sanksi hukum yang ringan bagi koruptor Indonesia jika dibandingkan negara lain digunakan untuk membangkitkan kesadaran pembaca agar berpikir kritis, masalah maraknya budaya suap lewat alegori bertujuan menguatkan kewaspadaan terhadap korupsi, dan masalah dampak korupsi dengan gaya humor yang ironis dimaksudkan sebagai sarana penyadaran untuk memerangi korupsi.
Traumatic narrative of the pemberontakan PKI Madiun 1948 in the Ayat-Ayat yang Disembelih by Anaf Afifi and Thowaf Zuharon: A postmemory study Joko Santoso; Faruk Faruk; Novi Siti Kussuji Indrastuti
BAHASTRA Vol. 43 No. 2 (2023): BAHASTRA
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/bs.v43i2.403

Abstract

This paper attempts to dismantle the pattern of trauma narratives developed in Indonesian literature by the second generation of the Pemberontakan PKI Madiun 1948. This second generation carries an Islamic narrative that is opposed to Communism. The narrative position of the Pemberontakan PKI Madiun 1948 is different from the G30S PKI 1965, in which the first PKI was the perpetrator, and the second PKI was the victim. The trauma narrative appears in the Ayat-Ayat yang Disembelih (2015) biography by Anaf Afifi and Thowaf Zuharon. The second generation lacks direct memory, which in Marianne Hirsch’s view, is postmemory. Accordingly, the theory used in this paper is Hirsch's postmemory, which believes that the second generation inherits trauma through investment in imagination, projection, and creation. The analytical method used is the methodological implications of postmemory theory with qualitative data. The pattern of the trauma narrative that emerges from the Islamic narrative to the PKI is; reflexive secondary first-person and mental transmission.
DINAMIKA KEPRIBADIAN TOKOH DAN PENGARANG DALAM NOVEL RAHASIA NEGERI OSI KARYA ABINAYA GHINA JAMELA Wildanta, Yandi Chidlir; Indrastuti, Novi Siti Kussuji
Metahumaniora Vol 14, No 1 (2024): METAHUMANIORA, APRIL 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v14i1.52550

Abstract

Penelitian ini mengkaji dinamika kepribadian dan aspek sosiologi pengarang yang terdapat dalam novel Rahasia Negeri Osi (RNO) Karya Abinaya Ghina Jamela. Data dalam penelitian ini berupa teks dan dokumentasi media yang memiliki relevansi dengan RNO. Selanjutnya, data dianalisis dengan metode deskriptif analisis dengan cara mendeskripsikan fakta dan menghubungkan data dengan pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud, yaitu struktur kepribadian dan dinamika kepribadian; dan diperkuat dengan metode sosiologi sastra Ian Watt, yaitu lingkungan pengarang, sastra sebagai cerminan masyarakat, dan fungsi sastra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dinamika kepribadian tokoh utama dalam RNO dipengaruhi oleh obsesi dan eksplorasi Petos terhadap rasa ingin tahu. Melalui perasaan tersebut, Petos berhasil memproduksi kesenangan sekaligus menengahkan bentuk kontrol terhadap kesenangan tersebut baik secara realistik maupun moralistik. Selanjutnya, melalui gudang pengetahuan yang diperoleh dari keluarganya, Petos dapat mengontrol egonya berkaitan dengan sikap kehati-hatian terhadap orang asing, prinsip kesopanan, dan kebebasan berpendapat. Selain itu, secara sosiologis, representasi AGJ terhadap isu lingkungan, isu literasi, dan kritik terhadap orang dewasa dalam RNO dipengaruhi oleh lingkungan kepengarangan dan pengalaman menulis AGJ. Oleh karena itu, novel RNO tidak hanya berposisi sebagai teks sastra saja melainkan telah memberikan warna baru dalam khazanah sastra anak Indonesia.
Analisis Dimensi Religiositas dalam Tenang Saja, Allah Akan Menjaga Kita! Karya Tim Muhajir Project Adji, Beryl Septiani; Indrastuti, Novi Siti Kussuji
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 19, No 1: Mei 2024
Publisher : Indonesian literature Program, Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.19.1.82-94

Abstract

Tenang Saja, Allah akan Menjaga Kita! adalah buku cerita anak karya Tim Muhajir Project yang diterbitkan pada tahun 2022. Penelitian ini menganalisis lima dimensi religiositas yang muncul dalam buku cerita anak ini dengan menggunakan teori Glock dan Stark yang dilengkapi oleh Ancok dan Suroso. Analisis lima dimensi religiositas dalam buku anak ini dimaksudkan untuk mengungkap sejauh mana dimensi religiositas yang diperlihatkan dalam cerita untuk menanamkan nilai moral pada pembacanya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif dengan buku anak Tenang Saja, Allah akan Menjaga Kita!sebagai sumber data primer. Hasil penelitian menemukan bahwa buku anak ini memiliki lima dimensi religiositas yang digunakan untuk memberi pembelajaran dan contoh dalam beragama, khususnya terkait iman kepada Allah SWT., kepada para pembacanya yang masih anak-anak. Kelima dimensi religiositas ini tidak berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan dengan satu sama lain. Kelima dimensi religiositas itu adalah (1) dimensi keyakinan, (2) dimensi praktik, (3) dimensi pengalaman, (4) dimensi pengetahuan agama, dan (5) dimensi pengalaman religius. Kata Kunci: Sastra Anak, Dimensi Religiositas, Cerita Anak Islami
Suara Naratif dalam Na Willa Karya Reda Gaudiamo: Perspektif Naratologi Gerard Genette Zahro, Alhasanah; Indrastuti, Novi Siti Kussuji
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.v6i1.11929

Abstract

Novel anak Na Willa memiliki perbedaan signifikan dalam pembangunan narasi dibandingkan dengan cerita anak pada umumnya. Perbedaan tersebut terlihat dalam pendekatan terhadap penyampaian nasihat, ajaran, dan moral. Dalam Na Willa narasi tersebut masih tetap ada, tetapi bukan sebagai tujuan cerita. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan suara naratif dan mengungkap fungsinya dalam novel Na Willa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan teori naratologi Gerard Genette Hasil penelitian mengidentifikasi tiga kategori suara naratif dalam novel ini, meliputi 1) waktu penceritaan dengan teknik subsequent, prior, simultaneous, dan interpolated, 2) teknik narator menggunakan narator homodiegetik dan autodiegetik, serta 3) tingkat naratif pada ekstradiegetik-homodiegetik. Temuan ini menyimpulkan bahwa fungsi suara naratif dalam novel tidak hanya sebagai alat untuk menyampaikan cerita, tetapi juga berfungsi untuk membangun kedekatan emosional dengan pembaca. Pendekatan menggunakan sudut pandang atau perspektif anak-anak sebagai narator dan tokoh utama memungkinkan pembaca anak untuk merasa lebih terhubung dan menikmati cerita dengan lebih bebas dan kreatif.