Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keragaman Morfologi Kalus Bawang Putih (Allium sativum L.) Akibat Perlakuan Kolkisin pada Kultur In Vitro Salimi, Gabrielle Khaledea; Damanhuri, Damanhuri; Agisimanto, Dita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1513

Abstract

bahan dasar bumbu masak sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Varietas yang berkembang di Indonesia belum mampu bersaing dengan varietas bawang impor, sehingga perlu diupayakan untuk merakit varietas unggul baru. Poliploidi salah satu metode untuk meningkatkan keragaman genetik dalam program pemuliaan. Kolkisin merupakan salah satu mutagen yang menyebabkan peningkatan ploidi. Perubahan yang terjadi pada tanaman akibat pemberian kolkisin bervariasi. Kepekaan tanaman terhadap kolkisin berbeda diantara spesies sehingga konsentrasi dan lama aplikasiakan berbeda untuk setiap spesies tanaman. Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui keragaman morfologi kalus bawang putih akibat perlakuan beberapa konsentrasi dan lama aplikasi mutagen kolkisinini telah dilaksanakan di LaboratoriumSomatik Embriogenesis, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur pada bulan Juni sampai September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 10 kombinasi perlakuan konsentrasi kolkisin (500, 1000, 1500 ppm) dan lama aplikasi kolkisin (1, 3, dan 5 hari). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Perbedaan kombinasi perlakuankolkisin memberikan perbedaan karakter morfologi yang nyata. Keragaman morfologi variabel pengamatan pada penelitian ini termasuk dalam kategori rendah sampai sedang dengan nilai berkisar 6,51-31,34%. Konsentrasi kolkisin yang memiliki keragaman tinggi berdasarkan nilai koefisien keragaman pada variabel panjang dan lebar embrio somatik yaitu kolkisin 500 dan 1000 ppm dengan lama aplikasi 1 dan 3 hari
Keragaman Morfologi Kalus Bawang Putih (Allium sativum L.) Akibat Perlakuan Kolkisin pada Kultur In Vitro Salimi, Gabrielle Khaledea; Damanhuri, Damanhuri; Agisimanto, Dita
Produksi Tanaman Vol. 9 No. 2 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

bahan dasar bumbu masak sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Varietas yang berkembang di Indonesia belum mampu bersaing dengan varietas bawang impor, sehingga perlu diupayakan untuk merakit varietas unggul baru. Poliploidi salah satu metode untuk meningkatkan keragaman genetik dalam program pemuliaan. Kolkisin merupakan salah satu mutagen yang menyebabkan peningkatan ploidi. Perubahan yang terjadi pada tanaman akibat pemberian kolkisin bervariasi. Kepekaan tanaman terhadap kolkisin berbeda diantara spesies sehingga konsentrasi dan lama aplikasiakan berbeda untuk setiap spesies tanaman. Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui keragaman morfologi kalus bawang putih akibat perlakuan beberapa konsentrasi dan lama aplikasi mutagen kolkisinini telah dilaksanakan di LaboratoriumSomatik Embriogenesis, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur pada bulan Juni sampai September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 10 kombinasi perlakuan konsentrasi kolkisin (500, 1000, 1500 ppm) dan lama aplikasi kolkisin (1, 3, dan 5 hari). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Perbedaan kombinasi perlakuankolkisin memberikan perbedaan karakter morfologi yang nyata. Keragaman morfologi variabel pengamatan pada penelitian ini termasuk dalam kategori rendah sampai sedang dengan nilai berkisar 6,51-31,34%. Konsentrasi kolkisin yang memiliki keragaman tinggi berdasarkan nilai koefisien keragaman pada variabel panjang dan lebar embrio somatik yaitu kolkisin 500 dan 1000 ppm dengan lama aplikasi 1 dan 3 hari
Regional Development Based on Leading Agricultural Commodities of Food Crop in Cianjur Regency, West Java Province, Indonesia Salimi, Gabrielle Khaledea; Mulatsih, Sri; Pravitasari, Andrea Emma
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 5 (2025): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i5.11293

Abstract

In preparing the direction of the regional development plan, it is necessary to pay attention to determining the main focus of development. One of the strategies that can be used in Cianjur Regency is to develop areas based on leading agricultural commodities. This study aims to provide direction for regional development plan based on leading agricultural commodities of food crop in Cianjur Regency. The area that became the object of research consisted of 32 sub-districts. The data used in this study is harvest area of each comodities in 2019 - 2023. In determining the sub-district's leading commodities using Location Quotient, Differential Shift-Share analysis, and use Scalogram analysis to determining regional hierarchy. The results showed that paddy is the leading commodities on 15 sub-district’s or 47% of the total sub-districts in Cianjur, followed by cassava 28%, soybean 25%, corn and sweet potatoes 22%, and peanuts 19%.    7 (seven) sub-districts are included in hierarchy I, other 7 (seven) sub-districts are included in hierarchy II, and other 18 (eighteen) sub-districts are included in hierarchy III. Priority direction for regional development in Cianjur Regency is leading commodities in sub-districts with hierarchy I as the main regional development or in hierarchy II as the supporting regional development. The result of this study can also serve as a resource for contextual science education in the region, strengthening local scientific literacy and planning capacity