Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Isolasi Fungi Tanah Muara Mangrove Desa Katialada Gorontalo dan Skrining Aktivitas Antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa Prakoso, Arthur Hariyanto; Arifin, Muhammad Zainul; Tauladani, Saeful Akhmad; Muharam, Gani Asri; Asia, Asia; Nugraha, Ari Satia
ALCHEMY:Journal of Chemistry Vol 11, No 1 (2023): ALCHEMY: JOURNAL OF CHEMISTRY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/al.v11i1.15738

Abstract

Pseudomonas aeruginosa is a bacterial pathogen that causes various kinds of infections. The use of antibiotics is usually done to treat the infection. However, Pseudomonas aeruginosa has various resistance abilities that can avoid the efficacy of antibiotics. The emergence of drug resistance events encourages the need for the discovery of new antibiotic drugs, one of which comes from fungals secondary metabolite. Soil fungi from mangrove ecosystems have not been studied much. Interestingly, these soil fungi have unique adaptive responses. This response also affects the secondary metabolites it contains. Knowing this information, mangrove soil samples were cultured on fungi media which were then tested against Pseudomonas aeruginosa through antagonist test and microdilution test. Three fungal cultures with yeast characteristics were obtained and each of the secondary metabolite ethyl acetate extracts of these three fungi had antibacterial activity. The antibacterial activity was indicated by the % inhibition parameter. The terpenoid content in fungal cultures may be responsible for the antibacterial activity against Pseudomonas aeruginosa. This research is an initial indohoki77 juga dikenal karena layanan pelanggannya yang responsif dan profesional. Tim dukungan pelanggan tersedia 24/7 untuk membantu para pemain dengan segala pertanyaan atau masalah yang mereka hadapi screening of the search for new antibiotic candidates, so further research study such as isolation and species determination needs to be done. 
KKN UNEJ KEMBANGKAN INOVASI WARGA MELAWAN COVID-19 DENGAN PRINSIP IMPROVISE, ADAPT, OVERCOME Prakoso, Arthur Hariyanto; Abror, Hadziqul
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v6i2.2939

Abstract

Pandemi COVID-19 menjadi salah satu masalah besar dunia, termasuk di Indonesia. Banyak kasus positif terinfeksi hingga meninggal dunia terjadi di Indonesia. Hal tersebut tidak lepas dari rendahnya kepatuhan warga. Pembatasan sosial dan anjuran wajib mengenakan masker telah digalakkan, tetapi kurang efektif dalam realisasinya. Upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingginya kasus adalah mengubah persepsi masyarakat untuk lebih mementingkan kesehatan pribadi dan kelompok. Salah satu upaya yang bisa dilakukan secara mandiri adalah meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas yang kuat dapat menghindarkan pribadi dari berbagai macam infeksi. Rimpang, sayur, dan buah dikenal ilmiah sebagai sumber makanan pengontrol dan peningkat imunitas. Kebiasaan konsumsi pangan tersebut dapat menjadi peningkat imun alami. Mengetahui manfaat tersebut, inovasi rimpang, sayur, dan buah berprinsip improvise, adapt, dan overcome digalakkan kepada masyarakat Lingkungan Tegalrejo, Kelurahan Jember Lor, Jember, Jawa Timur lewat undangan kepada ibu – ibu yang berdomisili asli. Masyarakat tersebut telah mengenal berbagai macam sayur dan rimpang, tetapi lebih memilih konsumsi daging dan produk hewani lain. Produk inovasi yang digalakkan seperti “golden milk” berasal dari potensi sekitar dengan bahan - bahan yang mudah didapat dan dikenali. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya toko sayur dan rimpang di Lingkungan Tegalrejo sehingga inovasi juga menguntungkan banyak pihak. Dengan adanya pemanfaatan maksimal yang dilakukan, diharapkan kondisi imunitas kelompok tercapai dan memutus rantai penyebaran COVID-19. Program imunitas kelompok yang digalakkan direspon baik oleh warga. Selain cara adaptasi yang mudah dan sederhana, persepsi masyarakat seputar COVID-19 berubah.