Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Design Architecture of Jembrana E-government System Kainde, Henry Valentino Florensius; Anggara Wijaya, I Nyoman Yudi
Jurnal Teknik Informatika Vol 15, No 4 (2020): Jurnal Teknik Informatika
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jti.15.4.2020.32599

Abstract

Abstract — E-government (e-gov) is the use of information technology that can improve the relationship between the government and other parties. The use of information technology then produces new forms of relationships such as: G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business Enterprises), and G2G (inter-agency relationship). The Jembrana regional government has an area of 841.80 km2, five districts and fifty-one sub-district, has difficulty in collecting data, especially population data. For that we need an information system that can integrate districts and sub-districts with local governments. So that, the population data at the sub-district level will be easily obtained by the Jembrana regional government. Keywords — e-gov, information technology, planning, government  Abstrak    — E-government (e-gov) adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business Enterprises), dan G2G (inter-agency relationship). Pemerintah daerah jembrana yang memiliki luas wialayah 841,80 km2 dan memiliki lima kecamatan dan lima puluh satu kelurahan kesulitan dalam melakukan pengumpulan data, terutama data penduduk. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi yang dapat meintegrasikan kelurahan dengan kecamatan dan kecamatan dengan pemerintah daerah. Sehingga nantinya data penduduk pada tinggkat kelurahan akan mudah didapat oleh pemerintah daerah jembrana. penelitian telah menghasilkan suatu perancangan system yang berorientasi objek dari fungsionalitas perangkat lunak, use case diagram, class diagram, ERD sistem, konseptual database dan perancangan interface sistem.Kata Kunci : e-gov, teknologi informasi, rencana, pemerintah
Pemanfaatan Plaform Pemrograman Daring dalam Pembelajaran Probabilitas dan Statistika di Masa Pandemi CoVID-19 Sengkey, Daniel Febrian; Kambey, Feisy Diane; Lengkong, Salvius Paulus; Joshua, Salaki Reynaldo; Kainde, Henry Valentino Florensius
Jurnal Teknik Informatika Vol 15, No 4 (2020): Jurnal Teknik Informatika
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jti.15.3.2020.31685

Abstract

Sejak akhir tahun 2019, dunia menghadapi ancaman dari sebuah virus baru yang dikenal sebagai novel Corona virus, yang kemudian dinamai ulang sebagai SARS-CoV-2. Karena sifat penularannya, maka pembatasan sosial diambil sebagai langkah untuk memperlambat penyebaran virus tersebut. Segala sesuatu harus dilakukan dari jarak jauh, tanpa kontak fisik secara langsung, kecuali untuk kondisi-kondisi tertentu. Oleh karenanya, berbagai hal harus dilakukan dari rumah, termasuk belajar dan mengajar. Makalah ini membahas tentang penggunaan platform pemrograman daring dalam mendukung proses belajar-mengajar pada mata kuliah Probabilitas dan Statistika, yang diselenggarakan pada Program S1 Teknik Informatika, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Characteristics of Marine Debris in Malalayang Coastal Area, Manado City, North Sulawesi Province Schaduw, Joshian Nicolas William; Bachmid, Fihri; Ronoko, Stephen; Legi, Kunio; Oroh, Dannie; Gedoan, Verdinand; Kainde, Henry Valentino Florensius; Pantouw, Toar; Tungka, Amelia
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 9 No. 1 (2021): ISSUE JANUARY - JUNE 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.9.1.2021.34309

Abstract

This study aims to determine the characteristics of marine debris at Malalayang Beach, Manado City, North Sulawesi Province, the marine debris collected comes from underwater and the intertidal zone. Underwater waste is collected through Scuba Dive divers, while intertidal marine debris is collected by combing along the shoreline. The method used in this study is a cruising survey with depth limits and quadrant sampling locations. The waste obtained is then sorted and weighed to obtain data for each group of waste. The condition of the marine debris on the land is much more where there are 9 groups of marine debris with an average weight value of 5.16 kg, while in the sea there are only 7 groups of marine debris with an average weight of 2.34 kg. The total weight of marine debris on the land side is still much higher at 72.30 kg, while in the sea it is only 32.70 kg.Keywords: Marine Debris; Coastal; MalalayangAbstrakKajian ini bertujuan untuk megetahui karakterisitik sampah laut pada daerah pesisir Pantai Malalayang, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Sampah yang dikumpulkan berasal dari bawah air dan zona intertidal. Untuk sampah yang ada dibawah air dikumpulkan melalui penyelam Scuba Dive, sedangkan sampah daerah intertidal dikumpulkan dengan cara meyisir sepanjang garis pantai. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah survei jelajah dengan batasan kedalaman dan kuadran lokasi sampling. Sampah yang didapatkan kemudian dipilah dan ditimbang untuk mendapatkan data masing-masing kelompok sampah. Kondisi sampah pada bagian darat jauh lebih banyak dimana terdapats 9 kelompok sampah dengan nilai rata-rata berat sampah sebesar 5,16 kg, sedangkan pada bagian laut hanya ditemukan 7 kelompok sampah dengan rata-rata berat sebesar 2,34 kg. Total berat sampah pada bagian darat masih jauh lebih tinggi yaitu sebesar 72,30 kg, sedangkan pada bagian laut hanya sebesar 32,70 kg.Kata kunci: Sampah Laut; Pesisir; Malalayang
KENALI PUBERTAS DENGAN METODE STORY TELLING DAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE Renteng, Septriani; Simak, Valen Fridolin; Kainde, Henry Valentino Florensius
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 3 (2025): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i3.36265

Abstract

ABSTRAKAnak usia sekolah harus memiliki pengetahuan yang baik tentang pubertas, namun pada kenyataannya masih banyak anak yang belum memiliki pengetahuan yang tepat tentang pubertas. Keterbatasan pengetahuan anak tentang pubertas juga dialami oleh mitra dimana anak mengungkapkan bahwa pengetahuan pubertas diperoleh dari internet dan anak lebih banyak bercerita tentang pubertas kepada teman, sedangkan orang tua dan guru juga mengungkapkan kesulitan untuk melakukan pendidikan seks tentang pubertas pada anak. Oleh karena itu kegiatan pemberdayaan berbasis masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak dan guru terkait pubertas dan keterampilan guru dalam pemanfaatan artificial intelegence dalam pendidikan pubertas kepada peserta didik. Metode dalam pelaksanaan kegiatan dengan tahapan sosialisasi kegiatan; pelatihan dalam bentuk edukasi pubertas kepada anak dengan metode permainan serta pelatihan story telling pada guru; penerapan iptek dalam bentuk pelatihan kepada guru berupa Canva, Chat GPT, dan D-Id; monitoring dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di SD GMIM 32 Manado dengan peserta 29 peserta didik dan 10 orang guru yang dilaksanakan bulan September-Oktober 2024. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan anak (79%) dan guru (100%) terkait pubertas serta peningkatan keterampilan guru dalam membuat media edukasi seperti poster menggunakan canva. Kesimpulan kegiatan ini membawa dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan anak serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru.Kata kunci: Artificial Intelengence; Anak Usia Sekolah; Guru; Pubertas; Story Telling.ABSTRACTSchool-aged children should have a good understanding of puberty, but in reality, many children still lack adequate knowledge about puberty. Children's limited knowledge about puberty is also experienced by partners, where children reveal that they obtain knowledge about puberty from the internet and talk more about puberty with their friends, while parents and teachers also express difficulty in educating children about puberty. Therefore, this community-based empowerment activity aims to increase children's and teachers' knowledge related to puberty and teachers' skills in utilising artificial intelligence in puberty education for students. The method in implementing activities with the stages of socialisation of activities: training in the form of puberty education to children with game methods and storytelling training for teachers; application of science and technology in the form of training for teachers in the form of Canva, Chat GPT, and D-Id; monitoring and evaluation. The implementation of activities took place at GMIM 32 Manado Elementary School, involving 29 students and 10 teachers, from September to October 2024. The results of the activity showed an increase in children's (79%) and teachers' (100%) knowledge related to puberty, as well as an improvement in teachers' skills in creating educational media, such as posters, using Canva. The conclusion of this activity has a positive impact on increasing children's knowledge and increasing teachers' knowledge and skillsKeywords: Artificial Intelligence; Puberty, School Age Children; Story Telling; Teacher.