Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRATEGI PEMERINTAH BERBASIS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MELESTARIKAN TENUN IKAT DI DESA LAMABELAWA KABUPATEN FLORES TIMUR Bebhe, Stefania; Medho, Yohana Fransiska; Gai, Apolonaris
Kybernan: Jurnal Studi Kepemerintahan Vol. 7 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi pemberdayaan yang dilakukan pemerintah desa pada kelompok tenun ikat akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperkuat potensi sehingga dapat memberdayakan kelompok tenun ikat melalui pembentukan, perubahan perilaku masyarakat melalui penyediaan fasilitas untuk meningkatkan pendapatan perekonomian. Menyadari adanya berbagai persoalan yang dihadapi oleh kelompok tenun ikat di desa maka pemerintah melakukan pemberdayaan bagi kaum perempuan di desa Lamabelawa kecamatan Witihama kabupaten flores Timur. Konsep pemberdayaan kepada masyarakat merupakan upaya memberikan otonomi, wewenang, dan kepercayaan kepada setiap individu dalam suatu organisasi, serta mendorong mereka untuk kreatif agar dapat menyelesaikan tugasnya sebaik mungkin sehingga berfokus pada pembangunan pada kelompok yang mempunyai potensi dalam suatu bidang tertentu ,sehingga menjadi semakin popular.ini menunjukan bahwa pemerintah desa mempunyai kewajiban untuk mefasilitasi kelompok masyarakat yang mempunyai potensi yang dapat dikembangkan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam strategi pemerintah desa lamablawa agar dapat melestarikan tenun ikat lamaholot sebagai sarana upacara adat, kematian dan upacara lainya, namun dalam penelitian ini menemukan bahwa partisipasi kaum muda dalam menenun sangat minim, karena majunya perkembangan teknnologi, cendrung membuat kaum muda untuk melestarikan potensi alam yang ada. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa minat kaum muda dalam melestarikan tenun ikat sangat minim, aktivitas menenun tidak rutin, teknik pemasaranya masih tradisional, sedangkan strategi yang dilakukan pemerintah desa dalam mengembangkan potensi kelompok tenun ikat sudah ada yaitu melalui pemberian bantuan berupa alat dan bahan dalam proses pembuatan kain, pembentukan Organisasi perekrutan generasi penenun, Menyelengarakan festifal local sebagai ajang promosi kearifan local.
Upaya Penghijauan Lahan Perbukitan Menggunakan Pohon Mahoni dan Cendana di Desa Watoone Kabupaten Flores Timur – NTT Woeianto, Jimmy; Ardon Bidi, Maximianus; Gai, Apolonaris
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi Mei- Agustus
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i3.3568

Abstract

Pada Desa Watoone, Pemerintah Desa dan masyarakat Desa jarang melakukan kegiatan penghijauan hutan, kegiatan penghijauan yang pernah dilakukan oleh Pemerintah Desa Watoone setidaknya terjadi pada 2002 sekitar 75 (tujuh puluh lima) pohon yang ditanam, dan di tahun 2015 sekitar 50 (lima Puluh) Pohon yang ditanah, sedangkan ditahun-tahun berikutnya tidak pernah dilakukan penanaman lagi sebab masyarakat lebih memilih untuk melakukan penanaman berupa pohon produktif misalnya pohon jambu mente dan pohon kelapa. Sehingga hal ini menyebabkan masyarakat Desa kekurangan air atau debet air menurun. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat Desa Watoone dalam kegiatan penghijauan lahan perbukitan menggunakan pohon mahoni dan pohon cendana di Desa Watoone, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur. Kegiatan ini tim Pengabdian Masyarakat melakukan penanaman pohon Mahoni dan Cendana sebanyak 197 Pohon terdiri dari 360 Pohon Cendana dan 140 Pohon Mahoni. Dari hasil kegiatan ini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dengan adanya kegiatan Penanaman pohon Cendana dan Mahoni di Desa Watoone, Kecamatan Witihama, hal ini merupakan bentuk upaya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup serta sumber daya alam agar terhindar dari pelbagai dampak negarif yang terjadi di era modern saat ini. Salah satu bentuk upayanya adalah dilaksanakan edukasi terkait pentingnya penanaman pohon agar tetap terjaga kelestarian lingkungan hidup diwilayah sekitar Desa Watoone, dan menjadi langkah awal bagi masyarakat setempat agar bisa lebih memikirkan lingkungan alam yang hijau demi masa depan keberlangsungan hidup di Desa Watoone.
Pelatihan Kepemimpinan Untuk Meningkatkan Partisipasi Perempuan Dalam Pembangunan Desa Lon, Triyani Evita; Medho, Yohana Fransiska; Gai, Apolonaris
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.3993

Abstract

Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, memengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.dilihat dari gaya kepemimpinan perempuan yang sering bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari sehinggah bukan hanya sekedar dapat mementingkan aspek-aspek pemerintahan desa melainkan bisa meningkatkan pembangunan desa yang berkelanjutan dan dapat memperhatikan hak-hak perempuan.namun pemimpin dari kaum perempuan masigh sangat rendah di indonesia. terlihat bahwa di Flores Timur,NTT,masih rendah partisipasi kepemimpinan perempuan dalam system kepemerintahan, hal ini dilihat dari banyaknya pemimpin daerah yang terdiri dari laki-laki. Tujuan dilakukannya kegiatan ini yakni untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan desa melalui kegiatan pelatihan kepemimpinan. pelatihan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan  dan untuk memberikan pengetahuan bagi perempuan di desa Watoone agar mampu memahami manfaat dari kepemimpinan perempuan itu sendiri bagi pembangunan desa yang berkelanjutan.metode yang di gunakan dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada siswi siswi SMKN Witihama menggunakan power point, selain itu diberikan pre test dan post test latihan yang di lakukan terdiri dari dua tahap yakni tahap persiapan menyediakan alat dan bahan dan tahap pelaksanaaan melakukan pemaparan materi,Tanya jawab.peserta kegiatan diberikan pengetahuan dan pemahaman terkait kepemimpinan dan dilanjutkan dengan pelatihan berpidato.peserta diberikan pengetahuan terkait contoh-contoh kepemimpinan,tujuan kepemimpinan,dan manfaat kepemimpinan.Pada kegiatan ini dibuka sesi diskusi agar semua peserta aktif dalam melakukan kegiatan pelatihan, hal ini dilakukan agar mereka mampu memimpin.dampak dari kegiatan ini yakni munculnya semangat generasi muda. Kegiatan ini berhasil dalam menyampaikan materi mengenai kepemimpinan perempuan dan meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum di kalangan remaja perempuan. Melalui sosialisasi dan pelatihan ini, peserta diharapkan dapat lebih siap dan termotivasi untuk terlibat dalam kepemimpinan dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan di desa mereka.
Pragmatism over Piety: Understanding Muslim Electoral Choices in East Nusa Tenggara’s Local Elections Gai, Apolonaris; Kushandajani, Kushandajani; Alfirdaus, Laila Kholid; Herawati, Nunik Retno
MUHARRIK: Jurnal Dakwah dan Sosial Vol. 7 No. 2 (2024): Muharrik: Jurnal Dakwah dan Sosial
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/muharrik.v7i2.7010

Abstract

This article explores the electoral behaviour of Muslim voters in the 2024 Gubernatorial Election of East Nusa Tenggara (NTT), Indonesia. Motivated by concerns over the political marginalisation of Muslim candidates in NTT’s local elections and the wider discourse on minority political participation, the study adopts a voting behaviour framework that integrates sociological, psychological, and rational-choice approaches. It examines how sociocultural backgrounds, religious identity, economic considerations, and political affiliations influence Muslim voting preferences. The analysis also considers the role of historical voting patterns, political party dynamics, and the influence of prominent Islamic figures and organisations. Set in a Christian-majority province, the study investigates the interplay between identity politics, economic rationality, and political pragmatism. Findings suggest that Muslim voters exhibit a nuanced approach to leadership selection, prioritising democratic values, visionary governance, and service-oriented leadership over narrow religious affiliations. Interview data reveal that qualities such as empathy, populism, decisiveness, and moral integrity—particularly a strong anti-corruption stance—are highly valued. Voters also emphasise the importance of political and administrative experience, while viewing intelligence, religiosity, and military credentials as supplementary advantages. Overall, Muslim voters in NTT seek leaders who combine intellectual competence with emotional proximity to the electorate and a deep commitment to public welfare. This research contributes to the broader understanding of minority political agency in Indonesia and highlights the need for more inclusive political frameworks to promote equitable representation and strengthen democratic practices in multi-religious societies.