Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

STRATEGI PEMERINTAH BERBASIS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MELESTARIKAN TENUN IKAT DI DESA LAMABELAWA KABUPATEN FLORES TIMUR Bebhe, Stefania; Medho, Yohana Fransiska; Gai, Apolonaris
Kybernan: Jurnal Studi Kepemerintahan Vol. 7 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi pemberdayaan yang dilakukan pemerintah desa pada kelompok tenun ikat akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperkuat potensi sehingga dapat memberdayakan kelompok tenun ikat melalui pembentukan, perubahan perilaku masyarakat melalui penyediaan fasilitas untuk meningkatkan pendapatan perekonomian. Menyadari adanya berbagai persoalan yang dihadapi oleh kelompok tenun ikat di desa maka pemerintah melakukan pemberdayaan bagi kaum perempuan di desa Lamabelawa kecamatan Witihama kabupaten flores Timur. Konsep pemberdayaan kepada masyarakat merupakan upaya memberikan otonomi, wewenang, dan kepercayaan kepada setiap individu dalam suatu organisasi, serta mendorong mereka untuk kreatif agar dapat menyelesaikan tugasnya sebaik mungkin sehingga berfokus pada pembangunan pada kelompok yang mempunyai potensi dalam suatu bidang tertentu ,sehingga menjadi semakin popular.ini menunjukan bahwa pemerintah desa mempunyai kewajiban untuk mefasilitasi kelompok masyarakat yang mempunyai potensi yang dapat dikembangkan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam strategi pemerintah desa lamablawa agar dapat melestarikan tenun ikat lamaholot sebagai sarana upacara adat, kematian dan upacara lainya, namun dalam penelitian ini menemukan bahwa partisipasi kaum muda dalam menenun sangat minim, karena majunya perkembangan teknnologi, cendrung membuat kaum muda untuk melestarikan potensi alam yang ada. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa minat kaum muda dalam melestarikan tenun ikat sangat minim, aktivitas menenun tidak rutin, teknik pemasaranya masih tradisional, sedangkan strategi yang dilakukan pemerintah desa dalam mengembangkan potensi kelompok tenun ikat sudah ada yaitu melalui pemberian bantuan berupa alat dan bahan dalam proses pembuatan kain, pembentukan Organisasi perekrutan generasi penenun, Menyelengarakan festifal local sebagai ajang promosi kearifan local.
Upaya Melestarikan Budaya Lokal Tenun Ikat bagi Siswi SMKN Witihama di Desa Watoone Do, Rhea Do; Medho, Yohana Fransiska
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 4: November (2023)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi semakin canggih, kemudahan akses informasi ikut serta membawa perubahan terhadap kebudayaan manusia. Manusia saat ini berbondong-bondong meninggalkan gaya hidup yang kolot dan cenderung mengikuti gaya hidup modern, sehingga budaya-budaya yang menjadi warisan dari leluhur mulai terkikis oleh perkembangan jaman. Pengabdian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya melestarikan budaya lokal tenun ikat melalui pelatihan tenun ikat dan menganalisis dampak pelatihan tenun ikat dalam meningkatkan kesejahteraan generasi muda khususnya prempuan sehingga selain untuk menjaga kelestarian tenun ikat. Pengabdian ini menggunakan metode kualitatif. Tim pengabdian melakukan pendekatan dengan melihat situasi dan kondisi dalam masyarakat, mendengarkan keluhan-keluhan masyarakat serta memahami permasalahan yang ada. Faktor-faktor yang menghambat antara lain Banyaknya masyarakat terutama generasi mudanya yang tidak memiliki keterampilan menenun dan kesadaran untuk melestarikan budaya lokal sangat kurang. Pelatihan tenun ikat bagi generasi muda siswi SMKN Witihama menjadi jawaban dari keraguan dalam mempertahankan budaya tenun ikat dikalangan generasi muda.Abstract: In the current era of globalization, technological developments are increasingly sophisticated, ease of access to information has also brought changes to human culture. Nowadays, people are leaving old-fashioned lifestyles in droves and tend to follow modern lifestyles, so that cultures inherited from their ancestors are starting to be eroded by developments over time. This service aims to describe efforts to preserve local ikat culture through ikat weaving training and analyzing the impact ikat weaving training in improving the welfare of the younger generation, especially women, so that apart from preserving ikat weaving, this service uses qualitative methods. The service team takes an approach by looking at the situation and conditions in the community, listening to community complaints and understanding existing problems. Factors that hinder them include 1. Many people, especially the younger generation, do not have weaving skills. 2. Awareness to preserve local culture is very lacking. Ikat weaving training for the younger generation of SMKN Witihama is the answer to doubts in maintaining the tie culture among the younger generation.
Penghijauan di Sekitar Mata Air Igo Lodon Desa Koli Lanang Kecamatan Adonara Kabupaten Flores Timur Dahlan, Megasariati; Medho, Yohana Fransiska
RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua Vol. 1 No. 3 (2023): Renata - Desember 2023
Publisher : PT Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/1.renata.18

Abstract

Mata air merupakan keadaan alami sumber daya air yang mengalir keluar dari akuifer menuju permukaan tanah sehingga menjadi sumber air bersih yang berguna untuk keperluan kehidupan masyarakat. Desa Koli Lanang merupakan salah satu desa yang berada di kawasan Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur yang memiliki sumber mata air. Kebutuhan akan air bersih akan terus meningkat seiring berjalannya waktu, sehingga perlu dilakukan upaya konservasi untuk mempertahankan ketersediaan air secara berkelanjutan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan serta mempertahankan ketersediaan sumber air bersih. Menanam anakan tanaman sebagai langkah konservasi lingkungan yang ada di Desa Koli Lanang. Salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan secara konseptual dalam menangani krisis air yang sering terjadi adalah dengan melakukan penghijaun lingkungan. Dimana di desa kolilanang terkhususnya area sekitar mata air Igo Lodon semakin miris keadaan lingkungannya. Karena disebabkan terjadinya bencana seroja dua tahun lalu yang mengakibatkan pepohon di sekitar area mata air ikut berkurang jumlahnya dikarenakan badai tersebut. Kegiatan yang akan dilakukan di sana berupa penanaman anakan tanaman dengan melihat kondisi lapangan yang di mana semakin minim vegetasi. Oleh karena itu kami semua dari kelompok pengabdian masyarakat berusaha memberikan solusi ataupun jalan keluar dari persoalan yang sedang terjadi. Harapan untuk masyarakat sekitar lebih bisa menjaga lingkungan terutama memperbanyak penanaman anakan tanaman yang nantinya akan mejaga kualitas mata air Igo Lodon itu sendiri. Bekerja sama dengan anak remaja karang taruna Desa Lamabelawa dapat memberikan contoh kepada semua lapisan masyarakat agar mengikuti langkah yang sudah dilakukan sebagai salah satu langkah awal bentuk kepedulian terhadap lingkungan serta upaya penanganan krisis air bersih
Inovasi Pembuatan Makanan Tambahan dari Sorgum Guna Mencegah Stunting Prada, Rosalia Windi; Medho, Yohana Fransiska; Boro, Veronika I. A
RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua Vol. 1 No. 3 (2023): Renata - Desember 2023
Publisher : PT Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/1.renata.27

Abstract

Kualitas gizi menjadi penentu pertumbuhan balita. Pemenuhan kualitas pangan memanfaatkan bahan pangan lokal seperti sorgum. Sorgum merupakan serealia sumber karbohidrat sehingga menjadi alternatif yang dapat dikembangkan untuk bisa menghasilkan variasi pangan yang lebih inovatif dengan ide pembuatan kue kering khas meksiko atau dikenal dengan churros. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan sebagai upaya percepatan untuk menuju desa bebas stunting. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan melalui media power point dan video edukatif. Tahapan pada kegiatan pengabdian ini terdiri dari 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Mekanisme pelaksanaan kegiatan ini adalah pengerjaana pre-test dan post-test, pemberian materi, Kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung (demo menu) pembuatan makanan tambahan churros berbasis sorgum. Hasil kegiatan ini dapat menjadi satu referensi baru yang menambah pemahaman orang tua mengenai inovasi kuliner dan mampu memberdayakan ekonomi keluarga dengan memanfaatkan bahan pangan lokal. Selain itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat mengenai pentingnya pangan lokal dan kualitas gizi bagi pertumbuhan balita. Dengan demikian, diharapkan tercipta kesadaran yang lebih kuat akan potensi pangan lokal seperti sorgum, serta dampak positifnya terhadap kesehatan dan kesejahteraan keluarga secara menyeluruh
Double burden, ketimpangan gender, dan produktivitas kerja perempuan pemulung di Komunitas Pemulung Pasir Panjang Kota Kupang: A Double burden, gender inequality, and work productivity of women scavengers in the Pasir Panjang Scavenger Community, Kupang City Medho, Yohana Fransiska; Tan, Petrus; Bidi, Maximianus Ardon; Niron, Eusabius Separera
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 11 No 1 (2025): February 2025
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/sosio.v11i1.18987

Abstract

Scavenging has been the object of scientific and academic research based on various scientific viewpoints worldwide. Still, the issue of the double burden that is experienced by women scavengers and its impact on gender inequality and women's productivity has received less attention. This research aims to explore further the effects of double burden or dual responsibility burdened by women scavengers in Komunitas Pemulung Pasir Panjang Kota Kupang, East Nusa Tenggara (NTT), to gender inequality and the productivity of women scavengers in that community. This research employed a qualitative approach including field observation and in-depth interviews. This research has found that the phenomena of double burden does not liberate women scavengers from the patriarchal chain that binds and restrains them, but instead makes them increasingly dependent on men in the economic and financial dimension of household life. In addition, they are caught in a dilemma between maximizing the option of working outside the home or taking care of their domestic work. As a consequence of the long-standing and strong internalization of a false awareness about women's natural duties, those women scavengers do not think of this as an injustice but rather an obligation that must be carried out properly and consistently.
Edukasi Sadar Bahaya: Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Ancaman Human Trafficking Di Desa Tutubhada, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo Bere, Maria Rojelia Hoar; Medho, Yohana Fransiska
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2025): Juli 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/ddsy8223

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Tutubhada, Kabupaten Nagekeo, mengenai bahaya human trafficking melalui kegiatan edukasi yang melibatkan penyuluhan, diskusi kelompok, dan tanya jawab. Program ini diadakan sebagai langkah pencegahan dan pemberdayaan dalam menghadapi isu perdagangan manusia. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan untuk memberikan informasi dasar, diskusi kelompok untuk mendorong partisipasi aktif dan pertukaran ide, serta sesi tanya jawab untuk menjawab keraguan dan memperdalam pemahaman peserta. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta mampu mengidentifikasi tanda-tanda dan risiko human trafficking setelah menerima penyuluhan.  Selain itu, kegiatan ini meningkatkan solidaritas dan kesadaran masyarakat untuk menghentikan perdagangan manusia di sekitar mereka.  Keberhasilan program dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan komitmen untuk pencegahan ditunjukkan oleh partisipasi aktif masyarakat.  Untuk memperluas jangkauan dan keberlanjutan kegiatan ini, dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait sangat penting. Diharapkan melalui program ini, jumlah kasus perdagangan manusia di wilayah tersebut akan dikurangi, dan masyarakat akan dapat melindungi diri mereka sendiri dan lingkungan sekitarnya dari bahaya perdagangan manusia. Sangat disarankan untuk merekomendasikan kegiatan pendidikan serupa yang berkelanjutan dan melibatkan berbagai pihak untuk mewujudkan lingkungan yang aman, sadar, dan bebas dari perdagangan manusia di tingkat desa.
Pelatihan Penyusunan  Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Dalam Organisasi Masyarakat Di Desa Jawapogo Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo Medho, Yohana Fransiska; Bidi, Maximianus Ardon; Amaral, Maria Augustin Lopes; Pena, Veronika Ruba
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2025): September 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v5i5.781

Abstract

Abstrak harus diakhiri dengan komentar tentang pentingnya hasil atau kesimpulan singkat.  Pelatihan penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas organisasi masyarakat di Desa Jawapogo, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo. Banyak organisasi lokal, seperti Karang Taruna “Tunas Muda”, kelompok tani, dan kelompok perempuan belum memiliki dokumen AD/ART yang jelas dan terstruktur sebagai pedoman kelembagaan. Padahal, AD/ART sangat penting sebagai dasar hukum dan operasional organisasi agar dapat berjalan secara efektif, akuntabel, dan demokratis. Pelatihan ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif melalui penyampaian materi, diskusi kelompok, analisis contoh dokumen, dan simulasi penyusunan AD/ART. Materi mencakup konsep dasar, struktur, dan isi AD/ART sesuai regulasi yang berlaku, serta penguatan kapasitas organisasi secara menyeluruh. Hasil evaluasi menunjukkan tingkat kepuasan peserta sangat tinggi, baik dari segi isi materi, metode penyampaian, hingga manfaat kegiatan bagi organisasi mereka. Kegiatan ini berhasil mendorong peserta untuk menyusun draft AD/ART secara mandiri dan meningkatkan kesadaran pentingnya regulasi internal dalam memperkuat tata kelola organisasi masyarakat Secara keseluruhan, kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan dan profesionalisme organisasi masyarakat di tingkat desa, serta mendukung terciptanya masyarakat yang mandiri dan berdaya dalam pembangunan lokal.
Dampak Vakumnya Karang Taruna Terhadap Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat di Desa Olaia Dhewa, Krispianus Rivaldy Kaju; Medho, Yohana Fransiska; Tokan, Frans Bapa
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2025): September 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v5i5.825

Abstract

Penelitian ini membahas dampak vakumnya Karang Taruna terhadap partisipasi pemuda dalam pembangunan masyarakat di Desa Olaia. Karang Taruna, sebagai organisasi kepemudaan, sebelumnya berperan penting dalam memfasilitasi keterlibatan aktif pemuda pada berbagai kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi desa. Namun, sejak Karang Taruna tidak aktif sejak tahun 2018, terjadi penurunan signifikan dalam partisipasi pemuda, kolaborasi sosial, dan regenerasi kepemimpinan di tingkat desa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara dan observasi untuk mengidentifikasi penyebab kevakuman, seperti lemahnya struktur, kurangnya dukungan pemerintah desa, serta minimnya motivasi dan komunikasi antaranggota. Dampak kevakuman meliputi berkurangnya pengembangan diri pemuda, menurunnya solidaritas, serta melemahnya kontribusi pemuda dalam pembangunan desa. Antusiasme dan inisiatif kaum muda dalam pembangunan desa menurun ketika Karang Taruna hilang karena berkurangnya ruang bagi kaum muda untuk mengekspresikan bakat dan cita-cita mereka. Temuan ini menegaskan pentingnya revitalisasi Karang Taruna sebagai strategi meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan pemuda demi keberlanjutan pembangunan masyarakat di Desa Olaia.
Pelestarian Pemanfaatan Daun Lontar Berbasis Kearifan Lokal Bagi Kaum Muda Di Desa Watoone Lose Sabhu, Paulus Ricardo; Gai, Apolonais; Medho, Yohana Fransiska
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi Mei- Agustus
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i3.3722

Abstract

Kerajinan tangan dari daun lontar adalah bentuk seni yang unik dan berharga yang telah menjadi bagian penting dalam budaya Indonesia terutama di NTT. Kerajinan daun lontar telah  digunakan dalam berbagai acara pada zaman dahulu. Namun seiring kemajuan teknologi saat ini, pengembangan potensi pemanfaatan sumber daya alam diperlukan. Kerajinan tangan dari Daun lontar adalah potensi yang harus dikembangkan karena persebaran yang cukup luas hampir diseluruh wilayah NTT khususnya di kabupaten Flores Timur. Dalam beberapa tahun terakhir Saat ini kerajinan tangan dari daun lontar sudah mulai berkurang akibat pengaruh budaya luar yang terus menerus digerus oleh perkembangan zaman Tujuan dari adanya kegiatan pemberdayaan  ini untuk membentuk kembali kelompok kerajinan serta memberikan pelatihan pembuatan kerajinan  yang melibatkan anak muda dari desa Watoone agar tetap melestarikan kerajian yang telah menjadi bagian dari budaya serta mengedukasi  masyarakat dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya pelestarian  kerajinan  tangan dari daun lontar. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode observasi dan pelatihan dengan pendekatan sosial dan budaya yang menekankan pada partisipasi aktif serta komunikasi dengan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan seperti tahap persiapan, tahap pelatihan dan tahap evaluasi. kerajinan yang dihasilkan sodong, glokat, liwa, tas dan kipas. Sodong digunakan untuk menyimpan beras, glokat tempat untuk sesajian nenek moyang saat mau panen dan tanam, liwa untuk menapis beras serta menyimpan jagung, tas untuk menyimpan keperluan kebun dan kipas untuk menyalakan api. Dampak dari adanya kegiatan pemberdayaan ini adalah terbentuknya kembali minat anak muda untuk mencintai kerajinan tangan.
Pelatihan Kepemimpinan Untuk Meningkatkan Partisipasi Perempuan Dalam Pembangunan Desa Lon, Triyani Evita; Medho, Yohana Fransiska; Gai, Apolonaris
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.3993

Abstract

Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, memengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.dilihat dari gaya kepemimpinan perempuan yang sering bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari sehinggah bukan hanya sekedar dapat mementingkan aspek-aspek pemerintahan desa melainkan bisa meningkatkan pembangunan desa yang berkelanjutan dan dapat memperhatikan hak-hak perempuan.namun pemimpin dari kaum perempuan masigh sangat rendah di indonesia. terlihat bahwa di Flores Timur,NTT,masih rendah partisipasi kepemimpinan perempuan dalam system kepemerintahan, hal ini dilihat dari banyaknya pemimpin daerah yang terdiri dari laki-laki. Tujuan dilakukannya kegiatan ini yakni untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan desa melalui kegiatan pelatihan kepemimpinan. pelatihan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan  dan untuk memberikan pengetahuan bagi perempuan di desa Watoone agar mampu memahami manfaat dari kepemimpinan perempuan itu sendiri bagi pembangunan desa yang berkelanjutan.metode yang di gunakan dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada siswi siswi SMKN Witihama menggunakan power point, selain itu diberikan pre test dan post test latihan yang di lakukan terdiri dari dua tahap yakni tahap persiapan menyediakan alat dan bahan dan tahap pelaksanaaan melakukan pemaparan materi,Tanya jawab.peserta kegiatan diberikan pengetahuan dan pemahaman terkait kepemimpinan dan dilanjutkan dengan pelatihan berpidato.peserta diberikan pengetahuan terkait contoh-contoh kepemimpinan,tujuan kepemimpinan,dan manfaat kepemimpinan.Pada kegiatan ini dibuka sesi diskusi agar semua peserta aktif dalam melakukan kegiatan pelatihan, hal ini dilakukan agar mereka mampu memimpin.dampak dari kegiatan ini yakni munculnya semangat generasi muda. Kegiatan ini berhasil dalam menyampaikan materi mengenai kepemimpinan perempuan dan meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum di kalangan remaja perempuan. Melalui sosialisasi dan pelatihan ini, peserta diharapkan dapat lebih siap dan termotivasi untuk terlibat dalam kepemimpinan dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan di desa mereka.