Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DIFFERENCES IN CONNECTION ABILITY AND MATHEMATICAL REASONING OF STUDENTS TEACHING WITH SCRAMBLE AND MAKE A MATCH LEARNING MODEL ON INTEGRAL MATERIALS IN CLASS XI MAS SIRAJUL HUDA TIGABINAGA Andhany, Ella; Koto, Saleh Avif
AlAdzkiya International of Education and Sosial (AIoES) Journal Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Al'Adzkiya Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55311/aioes.v2i1.177

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Scramble dan Make A Match; 2) Perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Scramble dan Make A Match; 3) Perbedaan kemampuan koneksi dan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Scramble dan Make A Match.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MAS Sirajul Huda Tigabinanga yang berjumlah 60 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti sampling jenuh, yaitu kelas XI A dan XI B yang masing-masing berjumlah 30 siswa untuk dijadikan kelas eksperimen I dan eksperimen II.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kemampuan koneksi matematis dan kemampuan penalaran matematis siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANAVA). Hasil temuan ini menunjukkan: 1) Terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Scramble materi pokok Integral Tak Tentu dengan FHitung = 5,952 > Ftabel pada taraf (α = 0,05) = 4,007; 2) Tidak terdapat perbedaan  kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Scramble materi pokok Integral Tak Tentu dengan FHitung = 1,254 < pada Ftabel pada taraf (α = 0,05) = 4,007; 3) Terdapat perbedaan kemampuan koneksi dan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Scramble materi pokok Integral Tak Tentu dengan FHitung = 6,375 (model pembelajaran) dan nilai FHitung = 1,628 (kemampuan koneksi dan penalaran matematis) > Ftabel pada taraf (α = 0,05) = 3,923.
PERBEDAAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DAN MAKE A MATCH Koto, Saleh Avif; Andhany, Ella; Mesiono
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2 (2022): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Scramble dan Make A Match; 2) Perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Scramble dan Make A Match; 3) Perbedaan kemampuan koneksi danpenalaran matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Scramble dan Make A Match. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MAS Sirajul Huda Tigabinanga yang berjumlah 60 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti sampling jenuh, yaitu kelas XI A dan XI B yang masing-masing berjumlah 30siswa untuk dijadikan kelas eksperimen I dan eksperimen II ABSTRACT                      This study aims to determine: 1) Differences in students' mathematical connection abilities taught by the Scramble and Make A Match learning models; 2) Differences in students' mathematical reasoning abilities taught with the Scramble and Make A Match learning models; 3) Differences in students' mathematical reasoning and connection abilities taught with the Scramble and Make A Match learning models. This research uses quantitative research methods, with a quasi-experimental type of research. The research population was all students of class XI MAS Sirajul Huda Tigabinanga, totaling 60 students. The sampling technique used by the researcher was saturated sampling, namely class XI A and XI B, each of which amounted to 30 students to be used as experimental class I and experiment II.