Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Material Ramah Lingkungan dalam Merespon Konsep Lingkungan pada Health, Safety, and Environment (HSE) Mansyah, Karya
Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi Vol 7 No 2: Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi (Rekatek), Juli, 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/rkt.v7i2.2031

Abstract

Konsep Health, Safety, and Environment merupakan konsep yang harus dipenuhi saat proses pembangunan, Konsep dan standar ini selain bertujuan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kesehatan pekerja, juga bertujuan untuk menjaga lingkungan dari pencemaran dan dampak negatif yang timbul dari proses konstruksi bangunan. Pada penelitian ini, akan dibahas solusi yang diharapkan dapat membantu terpenuhinya konsep HSE pada sisi lingkungan. Maka dari itu, artikel ini bertujuan memuat jenis-jenis material yang dapat dijadikan alternatif sebagai bahan baku material ramah lingkungan sebagai referensi yang mungkin dapat diimplementasikan pada bangunan kedepannya. Metode yang digunakan pada artikel ini adalah kajian pustaka. Hasil dari kajian pustaka menunjukkan bahwa banyak bermunculan kajian dan penelitian mengenai material ramah lingkungan yang dapat diimplementasikan pada bangunan.
MOTIF PINTO ACEH SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN KRIYA KULIT Mansyah, Karya; Kafri, Saniman Andi; Hamzah, Muhammad
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 12 No. 2 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i2.58451

Abstract

The Pinto Aceh motif is the creativity of local Acehnese motifs that are different from other motifs in Indonesia. The Pinto Aceh motif has its own uniqueness and aesthetic value. This can be seen from its symmetrical like a butterfly shape. Interest in raising the theme of Pinto Aceh motifs is because researchers want to give a new touch, especially in leather crafts combined with Pinto Aceh motifs. So far the Pinto Aceh motif works that have been created are still the same as the first time this motif was created, always in form of a symmetrical butterfly. Because of that the creation of leather craft works is realized in the form of two-dimensional and three- dimensional works by presenting the new forms. The materials used are parchment leather, vegetable tanned leather, mosquito netting wire, wood, glass, mirrors, synthetic leather and iron. The method used in the creation of this work goes through three stages, that is the exploration stage, the design stage and the embodiment stage. The works created do not only contain aesthetic value but also contain the meaning of freedom of creation, which is manifested in the creation of the Pinto Aceh motif. The expression of the Pinto Aceh motif as a source of inspiration for the creation of leather craft can be a medium for art connoisseurs, especially craft art and in hope to give another new forms of craft art, so that in the future it can become a reference for the development of craft art, especially leather craft.Keywords: PintoAceh,motifs,leather,craf. AbstrakMotif Pinto Aceh merupakan kreativitas lokal masyarakat Aceh yang jauh berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Motif Pinto Aceh mempunyai keunikan dan nilai estetika tersendiri. Hal ini dapat dilihat dari bentuknya yang simetris seperti kupu-kupu. Ketertarikan mengangkat tema motif Pinto Aceh karena peneliti ingin memberikan sentuhan baru khususnya kriya kulit yang dipadukan dengan motif Pinto Aceh khususnya kriya kulit. Sejauh ini karya-karya motif Pinto Aceh yang diciptakan masih sama seperti motif pertama kali diciptakan, yaitu seperti kupu-kupu yang simetris. Oleh karena itu penciptaan karya kriya kulit ini direalisasikan ke dalam bentuk karya dua dimensi dan tiga dimensi dengan menghadirkan bentuk-bentuk yang baru. Bahan yang digunakan adalah kulit perkamen, kulit tersamak nabati, kawat jaring nyamuk, kayu, kaca, cermin, kulit sintetis dan besi. Metode yang digunakan pada penciptaan karya ini melalui tiga tahap, yaitu: tahap eksplorasi, tahap perancangan dan tahap perwujudan. Karya-karya yang diciptakan tidak hanya mengandung nilai estetik tetapi juga mengandung makna kebebasan dalam berkarya yang diwujudkan dalam bentuk kreasi motif Pinto Aceh. Ekspresi motif Pinto Aceh sebagai sumber inspirasi penciptaan kriya kulit ini dapat menjadi media terhadap penikmat seni, khususnya seni kriya dan diharapkan dapat melahirkan bentuk kriya seni baru, sehingga dapat menjadi acuan untuk pengembangan kriya seni khususnya kriya kulit selanjutnya.Kata Kunci: Pinto Aceh, motif, kulit, kriya. Authors: Karya Mansyah : Institut Seni Budaya Indonesia AcehSaniman Andi Kafri : Institut Seni Budaya Indonesia AcehMuhammad Hamzah : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Dharsono, D. (2016). Kreasi Artistik œPerjumpaan Tradisi Modern Dalam Paradigma Kekaryaan Seni. Surakarta: Citra Sain.Ferawati, F., & Dewi, L. (2020). Suluah Dalam Nagari; Penciptaan Kriya Ekspresi Dengan Inspirasi Bundo Kanduang. Artchive: Jurnal Seni Rupa dan Desain Indonesia , 1(2), 122-133. http://dx.doi.org/10.53666/artchive.v1i2.1630.Ginting, J., & Triyanto, R. (2020). Tinjauan Ketepatan Bentuk, Gelap Terang, dan Warna padaGambar Bentuk Media Akrilik. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 300-308. https://doi.org/10.24114/gr.v9i2.20118.Gustami, SP. 2007. Butit-Butir Mutiara Estetika Timur œIde Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia. Yogyakarta: Prasista.Izzara, W. A., & Nelmira, W. (2021). Desain Motif Tenun Songket Minangkabau Di Usaha Rino Risal Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 423-431. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.25928.Mansyah, K. (2019), œKaligrafi Arab Dalam Ekspresi Pinto Aceh Melalui Hiasan Interior. Hasil Wawancara Pribadi: 30 Agustus 2019, Institut Seni Indonesia Padangpanjang.Mansyah, K., Sulaiman, S., & Nursyirwan, N. (2020). Seni Kaligrafi Arab Dalam Ekspresi Pinto Aceh. Melayu Arts and Performance Journal, 3(1), 27-36. http://dx.doi.org/10.26887/mapj.v3i1.1341.Sunarto, S. (2008). Seni Tatah Sungging Kulit. Yogyakarta: Prasista.Susanto, M. (2011). Diksi Rupa; Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta: DictiArt Lab & Djagad Art House.Zam, R., Dharsono, D., & Raharjo, T. TransformasiEstetik Seni Kriya; Kelahiran Dan Kriya Masa Kini. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 302-310. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.36026.