Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PRETERM DI RSUD Dr.H ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG Khoriyah, Siti; admin, admin
Jurnal Kesehatan Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan September 2018
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v4i2.35

Abstract

Persalinan premature (preterm) adalah persalinan yang tejadi pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan perkiraan berat badan janin kurang dari 2500 gram penyebabpersalinan premature adalah, Keadaan social ekonomi rendah, kurang gizi, anemia, perokokberat, usia ibu (<20thatau >35th), penyakit yang menyertai ibu seperti jantung, diabetesmilitus, dan hipertensi. Berdasarkan hasil prasurvey di RSUD Dr.H Abdul Moeloek Bandarlampung, di ketahui bahwa angka kejadian persalinan premature pada tahun 2014 di temukansebanyak 125 kasus (9,1%) dari 1362 persalinan, pada tahun 2015 mengalami penurunanjumlah persalinan premature sebanyak 68 kasus (5,1%) dari 1310 persalinan, dan mengalamipeningkatan kembali pada tahun 2016 yaitu sebanyak 173 kasus (11,8%) dari 1461persalinan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan anemia dengan ibuyang mengalami Persalinan Prematurdi RSUD DR.H Abdul Moeloek Bandar lampungTahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik, denganrancangan Cross Sectional. Populasi penelitian ini seluruh ibu bersalin yaitu 1401 orang,Tehnik sampel pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan rumus stratified randomsampling terdapat 311 orang yang di jadikan sampel penelitian. Alat pengumpulan databerupa lembar ceklist.Hasil distribusi frekuensi prematur 60 (19,2%) dan tidak prematur 251(80,7%), Anemia 146 (46,9%) dan tidak anemia165 (53,0%), dan Hasil statistic denganmenggunakan uji chi square dengan kejadian persalinan prematur di peroleh anemia p value0,502 >0,05 dan OR=1,264. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa tidak terdapathubungan antara anemia dengan kejadian persalinan prematur di RSUD Dr.H Abdul MoeloekBandar lampung Tahun 2016, disarankan bagi ibu hamil hendaknya ibu dapat memeriksakankehamilannya (ANC) secara dini dan teratur ada atau tanpa keluhan pada tenaga kesehatanagar dapat dilakukan penaganan secara tepat dan cepat jika ditemukan masalah dalamkehamilan
Analisis Peran Guru Dalam Proses Internalisasi Nilai Ta’awun Pada Anak Tunarungu Di SLB B Jati Wiyata Dharma Tuban Khoriyah, Siti; Silfiyah, Khoirotus; Yusuf Yuwana Arif, Mohammad
MADINAH Vol 8 No 1 (2021): Madinah: Jurnal Studi Islam
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH LAMONGAN, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58518/madinah.v8i1.1476

Abstract

Deaf children are children who have limitations in hearing and they have the right to education, they are often considered unable to do things like other people do in general. This is also the case for deaf children in SLB B Jati Wiyata Dharma who are often ostracized and underestimated by the community so that an educator figure is needed who is able to direct and develop the contents of the ta'awun values. This study uses a descriptive qualitative approach. Data was collected by means of interview, observation and documentation techniques. Techniques in data analysis include data, data presentation to see the overall picture or certain parts of the research and drawing conclusions to obtain evidence that supports the data collection stage. Based on the research conducted, the following results were obtained: First, The role of the teacher in the process of internalizing ta'awun values ​​including as facilitators, motivators, teachers and learning managers. Second, Supporting factors in the process of internalizing ta'awun values, namely principals' policies, student participation, teacher activity, parental activity, suggestions and infrastructure and programs schools. Third, inhibiting factors for internalizing the value of ta'awun including differences in student understanding, limited number of teachers and environmental factors.