Angkotasan, Sulaiman
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Interactions Between Generations in Digital Literacy Education: A Case of Millennial Families in Suli, Central Maluku Latuheru, Markus Silfanus; Manuputty, Feky; Angkotasan, Sulaiman
Baileo: Jurnal Sosial Humaniora Vol 1 No 2 (2024): January 2024
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/baileofisipvol1iss2pp141-154

Abstract

This study explores intergenerational dynamics in digital literacy education within millennial families in Suli Village, Central Maluku. The research aims to understand how intergenerational interaction facilitates the transfer of digital competencies and cultural values, positioning millennial family members as digital literacy facilitators and baby boomers as sources of ethical and traditional wisdom. Employing a structured descriptive qualitative approach, data were gathered through interviews, participant observation, and documentation analysis to uncover the nature, challenges, and potentials of digital learning across generations. Findings indicate that millennials play a transformative role in introducing and guiding older family members—particularly baby boomers—through the digital landscape. In turn, baby boomers contribute by reinforcing values related to digital responsibility and cultural ethics. This reciprocal relationship not only strengthens family cohesion but also promotes adaptive digital behaviors across age groups. Moreover, the research underscores the pivotal role of schools in shaping critical digital literacy among youth and the potential of community-based initiatives to bridge generational gaps in digital understanding. The novelty of this study lies in its contextual focus on millennial families in a rural Indonesian setting and the integration of cultural values into digital education. By framing digital literacy as both a technical and socio-cultural competency, the study contributes to the advancement of social and human sciences. It recommends the development of intergenerational digital literacy campaigns involving families, schools, and community actors as a strategic approach to foster inclusive and sustainable digital literacy in local contexts.
Aspirasi Afektif dan Hasrat yang Dimediasi: Peran Media Sosial dan Drama Korea dalam Membentuk Idealisme Romantis Kalangan Mahasiswa di Ambon Hukunala, Melkianus; Angkotasan, Sulaiman; Mahulauw, Syaifulrijal
Populis: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 17 No 1 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/populis.17.1.105-120

Abstract

This study investigates how digital media—particularly TikTok and Korean dramas (K-Dramas)—shape affective aspirations and romantic desires among university students at Pattimura University in Ambon. The focus lies in exploring how young adults imagine and idealize romantic partners through media representations they routinely consume, and how these representations are mediated by local cultural contexts. Employing a qualitative interpretative approach, the research draws on in-depth interviews, focus group discussions, and light netnographic observation of media interactions in Ambon. Data analysis uses thematic analysis to examine meaning-making processes, affective dynamics, and gender representations within popular culture. Findings reveal that romantic portrayals in K-Dramas and TikTok function not merely as entertainment, but as symbolic frameworks shaping relational aspirations and emotional values among youth. The study highlights ongoing negotiations between global romantic ideals and local identities in the postcolonial social setting of Eastern Indonesia. Its novelty lies in integrating theories of affective sociology and mediatization within an underexplored peripheral context, while introducing “affective aspirations” and “mediated desires” as conceptual tools for analyzing contemporary intimacy. This research contributes to cultural and affective sociology by demonstrating that love and intimacy are not purely personal experiences, but socially constructed through the symbolic economy of digital media and global cultural flows.
Perilaku Penjudi Togel Pada Masyarakat Negeri Batumerah Kecamatan Sirimau Kota Ambon Angkotasan, Sulaiman
HIPOTESA - Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 17 No 2 (2023): HIPOTESA
Publisher : STIA Abdul Azis Kataloka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sulaiman Angkotasan, dengan judul Perilaku Penjudi Togel pada Masyarakat Negeri Batumerah Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Adapun tujuan penelirtian adalah untuk menganalisis dan mengetahui Perilaku Penjudi Togel pada Masyarakat Negeri Batumerah Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, dimana peneliti selain mengolah dan menyajikan data, juga melakukan analisis data kualitatifnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Negeri Batumerah bertekad untuk menjaga dan menjujung tinggi ketentraman didalam ruang lingkup kehidupan bermasyarakat. Sebagian masyarakat menjadikan perjudian sebagai salah satu aktivitas yang dijadikan sebagai sumber penghasilan, karena dengan melakukan perjudian seorang penjudi dapat memiliki penghasilan dengan cara yang mudah dan tanpa harus bekerja keras mengeluarkan keringat. Salah satu jenis atau macam perjudian yang ada di masyarakat ialah perjudian toto gelap (togel). Dalam suatu tugas penanggulangan togel adalah pihak kepolisian, pemerintah Negeri, maupun masyarakat itu sendiri. Dukungan dari masyarakat sangat diperlukan dalam penanggulangan perjudian. Dukungan dari pihak yang berpengaruh dalam masyarakat menjadi hal utama. Tokoh agama yang merupakan pihak yang dapat membantu penanggulangan perjudian karena perjudian merupakan perbuatan yang dilarang dalam agama. Selanjutnya adalah aparat pemerintah terdekat, yaitu kepala desa. Pemerintah desa merupakan pemerintahan paling bawah yang dekat dengan masyarakat dan kepala desa merupakan tokoh yang juga berasal dari kalangan masyarakat setempat.