Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analysis of Mortality Factors in COVID-19 Patients; Systematic Review Yunita Liana; Pariyana; Mariana
International Journal of Science, Technology & Management Vol. 2 No. 3 (2021): May 2021
Publisher : International Journal of Science, Technology & Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46729/ijstm.v2i3.201

Abstract

Abstract. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is a highly contagious disease caused by the severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) virus. The increase in the number of COVID-19 cases is progressing quickly and has been spread between countries. As of October 14, 2020, there are 213 countries/regions around the world that have reported Covid-19 with a total of 38,002,699 confirmed cases of which 1,083,234 died. The purpose of this study was to determine the relationship between mortality factors and mortality in COVID-19 patients to predict the patient's prognosis. This research method is a systematic review through a literature review on mortality factors in COVID-19 patients Literature searches were accessed through internet searches using the Pubmed database based on the preferred reporting items for systemic review and meta-analysis (PRISMA). A systematic search was carried out on 18 October - 20 October 2020 with the keywords “COVID-19” AND “Death” OR “Decease” AND “Factor Associated”. There were 8 literature selected that met the inclusion and exclusion criteria. Based on the findings of the eight journals, mortality is old age, male, has a clinical condition of hypertension, obesity, diabetes, cardiovascular disease, lung disease, neurological disease, lymphophenia laboratory test results, hyperlactate dehydrogenase, increased procalcitonin, increased neutrophils, increased C-reactive protein, and increased D-dimer. All literature reported that a p value <0.05 was obtained from the analysis of the relationship between mortality factors and cases of death in COVID-19 patients. There is a significant relationship between mortality factors and the death of COVID-19 patients, where the mortality factors are elderly, male, have a clinical condition of hypertension, obesity, diabetes, cardiovascular disease, lung disease, neurological disease, lymphophenia laboratory test results, hyperlactate dehydrogenase, increase in procalcitonin, increase in neutrophils, increase in C-reactive protein, and increase in D-dimers in which the prognosis of patients who have mortality factors tends to be worse. Keywords: Mortality, Coronavirus, COVID-19
Efektifitas pemberian ekstrak daun betadine (jatropha muitifida linn) terhadap ketebalan jaringan granulasi dan jarak tepi luka pada penyembuhan luka sayat tikus putih (rattus norvegicus) Yunita Liana; Yofa Anggriani Utama
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.49 KB) | DOI: 10.32539/JKK.v5i3.6313

Abstract

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Proses penyembuhan tidak hanya terbatas pada proses regenerasi yang bersifat lokal, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh oleh banyak faktor, salah satunya adalah jenis obat-obatan. Penyembuhan luka adalah suatu bentuk proses usaha untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada kulit. Salah satu tanaman yang berpotensi terhadap penyembuhan luka adalah tanaman betadine. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian ekstrak daun betadine terhadap ketebalan jaringan granulasi dan jarak tepi luka sayat tikus putih (Rattus norvegicus). Desain penelitian studi eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian post test only control group design. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Teknik Kimia Politeknik Sriwijaya Palembang untuk pelaksanaan ekstraksi dan pembuatan salep ekstrak daun betadine, di Animal House Fakultas Kedokteran Unsri Palembang untuk pemeliharaan dan perlakuan pada tikus putih dan Laboratorium Patologi RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang untuk pemeriksaan jaringan kulit tikus putih. Jumlah sampel 30 tikus putih. Analisis statistik uji homogenitas antar kelompok dengan menggunakan levene test, Independent t-test, Uji One Way Anova untuk mengetahui jaringan granulasi dan jarak tepi luka dilanjutkan dengan uji post hoc multiple comparisons t-test games howel. Hasil uji statistik salep ekstrak daun betadine mempunyai efek yang sama dengan salep madecassol terhadap ketebalan jaringan granulasi dan jarak tepi luka pada luka sayat tikus putih. Dosis yang paling efektif adalah pada dosis 40% salep ekstrak daun betadine. Diharapkan perlu penelitian lanjutan tentang efek daun betadine terhadap protein-protein pada saat proses inflamasi toksisitas dari daun betadine.
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga dalam penggunaan obat tradisional sebagai swamedikasi di Desa Tuguharum Kecamatan Madang Raya Yunita Liana
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Swamedikasi merupakan tindakan pemilihan dan penggunaan obat-obatan baik tradisional maupun modern. Adanya kecenderungan pola hidup kembali ke alam menyebabkan masyarakat memilih menggunakan obat alami yang diyakini tidak memiliki efek samping dan harga lebih terjangkau.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga dalam penggunaan obat tradisional sebagai swamedikasi. Desain penelitian ini deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Harum Kecamatan Madang Raya Kabupaten Ogan Komering Ulu, pada tanggal 27 Mei s.d 03 Juli 2017. Tekhnik pengambilan sampel purposive sampling,jumlah sampel 268. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Uji yang digunakan Uji Regresi Binnary Logistik. Hasil analisis univariat didapatkan sebagian besar responden menggunakan obat tradisional sebanyak 169 (63,1%), sebagian besar responden berpengetahuan baik sebanyak 142 (53%), sebagian besar responden percaya sebanyak 156 (58,2%), sebagian besar responden pendapatan tinggi sebanyak 151 (56,3%). Sebagian besar responden dekat dengan sarana kesehatan sebanyak 128 (68,4%). Hasil analisis multivariat didapatkan ada pengaruh pengetahuan terhadap penggunaan obat tradisional p value=0,000, ada pengaruh kepercayaan terhadap penggunaan obat tradisional  p value =0,000, ada pengaruh jarak sarana kesehatan terhadap penggunaan obat tradisional p value=0,001, tidak ada pengaruh pendapatan terhadap penggunaan obat tradisional p value = 0,136. Faktor yang paling berpengaruh terhadap penggunaan obat tradisional adalah pengetahuan, kepercayaan dan jarak sarana kesehatan dengan nilai probabilitas 90,93%. Saran bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan mengenai gejala penyakit dan penggunaan obat tradisonal secara benar, bagi pelayanan kesehatan diharapkan memberikan informasi tentang obat  tradisional yang telah teruji secara klinis sehingga obat yang digunakan efektif dan tidak memiliki efek yang membahayakan bagi tubuh.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kecemasan Masyarakat Dalam Pemberian Vaksin COVID-19 Yunita Liana; Dwi Rahayu; Toto Harto
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/jka.v10i1.362

Abstract

Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 8,9%. Vaksinasi Covid-19adalah program pemerintah dalam membangun kekebalan terhadap Covid-19. Berbagaidampak terkait vaksin Covid-19 salah satunya memunculkan rasa khawatir dan cemaspada masyarakat. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan tingkatpengetahuan dengan kecemasan masyarakat dalam pemberian vaksin Covid-19. Lokasipenelitian dilaksanakan di Desa Kartamulya Kecamatan Madang Suku I Kabupaten OKUTimur pada tanggal 15 Juni s.d 28 Juni tahun 2022. Rancangan penelitian ini adalahcross-sectional. Alat ukur untuk yang digunakan untuk mengukur variabel kecemasanmenggunakan kuesioner HARS (Halminton Anxiety Rating Scale) dan variabel pengetahuanmenggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas 12 pertanyaan dinyatakan valid,karena nilai r-hitung > r-tabel sebesar 0,361 dan uji reabilitas hasil koefisien reliabilitassebesar 0,783. Jumlah sampel sebanyak 94 responden. Tehnik sampling yang digunakanpurposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square. Hasil penelitiandidapatkan mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 50 responden (53,2%)dan mayoritas responden dengan kecemasan ringan sebanyak 55 responden (58,5%).Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kecemasanmasyarakat dalam pemberian vaksin Covid-19 dengan nilai p-value 0,001. Diharapkanpetugas kesehatan, perangkat desa dan para kader untuk dapat meningkatkan motivasidan pengetahuan masyarakat mengenai vaksinasi Covid-19