Pertumbuhan industri kuliner yang pesat di Kota Bandung telah mendorong banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, danMenengah (UMKM) untuk melakukan ekspansi bisnis. Salah satu pelaku usaha tersebut adalah See Dimsum, sebuahUMKM yang bergerak di bidang makanan berbasis street food khas Tiongkok. Permasalahan yang dihadapi adalahbagaimana menentukan lokasi usaha yang paling tepat di antara beberapa alternatif yang tersedia agar ekspansi yangdilakukan menghasilkan dampak positif secara operasional dan finansial. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bobotdari masing-masing kriteria dalam pemilihan lokasi usaha, membandingkan kepentingan antar kriteria, serta menentukanalternatif lokasi terbaik bagi ekspansi usaha See Dimsum. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan rekomendasilokasi yang tepat berdasarkan analisis objektif yang terstruktur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahAnalytical Hierarchy Process (AHP), yaitu suatu metode pengambilan keputusan multikriteria yang digunakan untukmenentukan prioritas alternatif berdasarkan perbandingan berpasangan antar kriteria. Pengumpulan data dilakukan melaluiwawancara mendalam, focus group discussion (FGD), observasi lapangan, dan kajian pustaka. Adapun kriteria yangdigunakan dalam penelitian ini mencakup aspek legal, pasar, teknis, demografi, ekonomi, dan sosial. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa aspek pasar memiliki bobot kepentingan tertinggi, disusul oleh aspek teknis dan demografi. Dari tigaalternatif lokasi yang dianalisis—Lengkong Culinary Market, Taman Citarum, dan Kosambi—lokasi Lengkong CulinaryMarket memperoleh skor tertinggi dan direkomendasikan sebagai lokasi ekspansi yang optimal untuk See Dimsum. Kata Kunci: Analytical Hierarchy Process, lokasi usaha, UMKM, ekspansi, See Dimsum