Minyak trafo berfungsi sebagai isolator dalam sistem transformator, dengan tegangan tembus sebagai indikator utama kualitasnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh bentuk geometri dan jenis elektroda logam terhadap nilai tegangan tembus minyak trafo sesuai standar IEC 60156. Pengujian dilakukan menggunakan elektroda berbahan tembaga, stainless steel, aluminium, dan kuningan dengan menggunakan konfigurasi pelat elektroda, setengah bola, bola, dan jarum, masing-masing diuji sebanyak tiga kali. Hasil menunjukkan bahwa pelat elektroda dari tembaga (72,1 kV) dan stainless steel (45,6 kV), serta bentuk setengah bola dan bola dari tembaga, aluminium, dan stainless steel (30,1-31,8 kV) memenuhi standar IEC. Sebaliknya, pelat elektroda dari aluminium (28,9 kV) dan kuningan (29,8 kV), bentuk setengah bola dan bola dari aluminium dan kuningan (26,7-29,2 kV), serta semua elektroda berbentuk jarum (25,3-28,2 kV) tidak memenuhi standar. Konduktivitas tinggi pada logam seperti tembaga (59,6 MS/m) dan aluminium (37,7 MS/m) cenderung meratakan medan listrik. Meskipun baja tahan karat memiliki konduktivitas rendah (1,4 MS/m) menunjukkan kinerja yang baik pada bentuk pelat, karena permukaan halus. Ujung tajam dan permukaan kasar pada konduktivitas logam rendah seperti kuningan (1,7 MS/m) menyebabkan konsentrasi medan tinggi dan tegangan tembus rendah.